My Perfect Mate: Chapter Five

1047 Kata
:: Author POV :: "Rezdin?? Kau tak apa??" tanya Luna Jessie yang khawatir dengan kondisi Rezdin. Dan itu membuat semua yang berada di ruang makan itu menatap ke arah Luna Jessie dan Rezdin. Kalian berfikir jika Rezdin mengalami nasib sial?? Ohh, kalian salah! SALAH!! Luna Jessie khawatir dengan kondisi Rezdin karena dia terus menerus tersenyum sejak tadi pagi saat Luna Jessie hendak membangunkannya. Flashback "Rezdin?? Kau sudah bangun??" tanya Luna Jessie seraya mengetuk pintu kamar Rezdin yang berwarna Deep Mahogani. "Ya, aku sudah bangun" jawab Rezdin dari dalam kamar "Boleh Bunda masuk??" tanya Luna Jessie lagi "Tentu bunda!" sahut Rezdin Luna Jessie pun masuk ke dalam kamar Rezdin yang bisa terbilang rapi untuk ukuran anak laki laki. Coba tebak apa yang Luna Jessie temukan?! Tebak! Tebak! Yap! Anaknya, Rezdin sedang tiduran di ranjangnya. Kedua tangannya terlipat di belakang kepalanya dengan wajah yang terus menerus tersenyum. "Rezdin?? Kau kenapa??" tanya Luna Jessie lagi "Aku sedang senang Bun.." jawab Rezdin "Kenapa??" sahut Luna Jessie Pertanyaan itu di jawab dengan senyuman menyebalkan miliknya. Tampaknya.. Luna Jessie mengerti sesuatu.. "Kau sedang jatuh cinta??" tanya Luna Jessie dengan senyuman lembutnya, menghiraukan Rezdin menatap Luna Jessie dengan horror. "Bagaimana bunda tahu??" tanya Rezdin penasaran. ‘Mungkin bunda adalah cenayang' pikir Rezdin. Dia mengangguk yakin dengan apa yang didalam kepalanya itu. "Terlihat dari matamu" sahut Luna Jessie sambil mengelus rambut Rezdin yang sekarang berganti posisi menjadi duduk Rezdin membeku ‘Ternyata aku salah..’ pikirnya dan kemudian tersenyum. "Ya, bunda.. Aku sedang jatuh cinta.." jawab Rezdin pada Akhirnya Luna Jessie ikut tersenyum. "Nak.. Bunda bukannya melarang mu untuk jatuh cinta.. Tetapi, kau tidak boleh menjalin hubungan terlalu dalam dengan orang yang bukan Mate mu. Bunda takut nantinya, saat kamu berpacaran kamu bertemu dengan mate mu. Itu akan menyakiti hati pacarmu. Bunda tidak mau kamu terjebak di dalam situasi seperti itu.." saran Luna Jessie dengan perlahan. Luna Jessie berharap agar Rezdin mau mengerti. Nampaknya, Luna Jessie belum di beri tahu oleh anak dan suami nya, teman teman. Mendengar itu, Rezdin kembali tersenyum. Dan kali ini, senyum menahan tawa. "Hahahahaha" tawa itu menyembur keluar dari Rezdin "Hei! Bunda memberitahu mu, jangan tertawa!" omel Luna Jessie kesal karena ditertawakan "Kau belum memberitahu bundamu??" tanya Erick dari dalam mindlink "Belum, karena ku kira, ayah yang akan memberitahu bunda!" balas Rezdin dalam mindlink Setelah tawa Rezdin berhenti.. "Tidak bunda.. Rezdin tidak mentertawakan bunda.." ujar Rezdin "Lalu??" tanya Luna Jessie penasaran "Aku..." ujar Rezdin menggantung, menghiraukan wajah Luna Jessie yang sudah gemas ingin menjitak dahi anak satu satunya itu. "Sudah...." "Bertemu....." "Dengan......" "Mate ku....." ujar Rezdin putus putus "Seriously?!?!" pekik Luna Jessie "Yes.. I'm seriously mom" sahut Rezdin Luna Jessie memeluk Rezdin dengan sangat erat dan Rezdin balas memeluk bunda nya. "Ohh Goddes.. Thankyou.." bisik Luna Jessie senang Rezdin yang masih berada di pelukan bunda nya tersenyum mendengar bisikan sang bunda. "Siapa perempuan beruntung itu??" tanya Luna Jessie setelah melepaskan pelukannya "Namanya Glory.. Glory Anastasya Adreyfan" sahut Rezdin dengan senyum menerawang wajah Matenya yang sempurna. "Adreyfan?? Dia anak Jennice Adreyfan?? Ohh Goddes! Jangan bilang jika Glory Mate mu, adalah Glory yang sama dengan Glory yang kau pinta menjadi Luna mu saat kau masih kecil??" tanya Luna Jessie antusias. "Ya mom, dia adalah Glory yang sama. Tapi.." ujar Rezdin dengan nada sedih dan menggantung "Kenapa??" tanya Luna Jessie yang mendengar nada sedih itu "Glory melupakanku mom.. Dia tidak mengingat masa masa yang telah kami lewati berdua saat kecil, ya biarpun aku juga hanya samar samar mengingatnya." jawab Rezdin lirih "Tapi dia menerimamu kan??" tanya Luna Jessie perlahan takut melukai hati anaknya "Iya! Dia menerimaku.. Dia hanya mendapatkan sedikit memorynya, yaitu saat aku meminta dia untuk menjadi Luna ku saat kecil" sahut Rezdin Luna Jessie tersenyum lega dan senang. "Teruslah berusaha nak.. Do'a bunda menyertai mu" ujar Luna Jessie Flashback Off "Aku fine" guman Rezdin dengan penuh makanan dimulut nya Wajar, karena mereka (Alpha Nichalas, Luna Jessie, Rezdin, Beta Derry, Athena-Ibu Joshua-, dan Joshua) sedang sarapan. "Baiklah" sahut Luna Jessie "Joshu, kita mendapatkan kuliah pukul berapa??" tanya Rezdin pada Joshua "Pukul 10 Alpha Rezdin" jawab Joshua "Hmm, dan pukul berapa sekarang??" tanya Rezdin lagi "Pukul 06.30 am, Alpha" sahut Joshua lagi "Dan pukul berapa Green Gate International School masuk sekolah??" tanya Rezdin, Lagi "Pukul 08.00 am, Alpha" ujar Joshua "Yosh! Baiklah, masih ada banyak waktu untuk menghabiskan makanan ini" gumam Rezdin dengan semangat Alpha Nichalas menatap Rezdin dengan pandangan aneh dan bingung. "Nak, kau punya banyak waktu untuk menghabiskan makananmu.." ujar Alpha Nichalas Rezdin mengangkat kepalanya menghadap kepada ayahnya. "No, ayah! No" sahut Rezdin sambil menggeleng gelengkan kepalanya "Kenapa??" tanya Luna Jessie, Alpha Nichalas, Beta Derry dan Athena, bersamaan Wajar, 2 keluarga itu sudah seperti 1 keluarga. Rezdin menatap mereka dengan pandangan polos sebelum berujar. "Aku punya pacar sekarang, jadi aku akan menjemputnya pagi ini untuk mengantarnya bersekolah ke Green Gate International School" jawab Rezdin dengan polosnya Seketika, semua menatap Rezdin dengan pandangan tidak percaya. Ohh ya! Semua, minus Joshua.. Karena dia sudah tahu akan hal ini. "Kau yakin anakmu sudah memiliki pacar??" tanya Lycas dalam Mindlink kepada Alpha Nichalas "Entahlah.. Aku bahkan tidak yakin bahwa Rezdin mengetahui definisi Pacar" ujar Alpha Nichalas "Alpha, anda yakin akan memberitahu hal yang terjadi semalam pada yang lain??" tanya Joshua dalam Mindlink "Yakin. Memangnya kenapa??" balas Rezdin "Saya takut mereka akan terkena serangan jantung saat mengetahui hal ini" ujar Joshua Rezdin yang mendengar itu, menatap Joshua dengan pandangan malas. "Nak.. Kau memiliki pacar??" tanya Alpha Nichalas tak percaya dengan pendengarannya tadi. "Ya!" jawab Rezdin semangat. Dia bahkan sampai mengangguk anggukan kepalanya. "Memang ada yang mau denganmu??" seru Alpha Nichalas kejam "Aishh Dad! Ucapanmu sembarangan sekali sekali" ujar Rezdin dengan menatap Alpha Nichalas horror. "Tentu saja ada.." lanjutnya dengan malas "Ayah, Bunda, Uncle Derry, Aunt Athena.. Akan aku jelaskan nanti tentang ini. Aku akan menjemput pacarku dahulu sekarang sudah pukul 07.00 am" seru Rezdin Semua mengangguk dengan memasang wajah heran melihat Rezdin yang sangat antusias. Setelah berpamitan, Rezdin mengambil jaket nya yang berwarna merah untuk menutupi kaos putih polos yang mencetak tubuhnya dengan jelas. Setelah mengambil kunci mobil, Rezdin segera turun ke garasi mobil pribadi nya. Dengan segera, dia menghampiri mobil hitam kesayangannya. Menyalakan mesinnya, dan membuka atap mobilnya. Dengan mulus, dia mengeluarkan mobilnya dari garasi dan pagar rumahnya. "Ku harap tidak terlambat" gumam Rezdin saat di perjalanan Rezdin menyetir dengan santai, menikmati pemandangan yang menuju arah rumah mate nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN