My Perfect Mate: Chapter two

3138 Kata
:: Author POV :: “Selamat pagi, ayah. Hmm, cepat sekali ayah sampai di sini. Setahuku, ayah baru saja akan makan ketika aku pergi” sapa Rezdin dengan menyebalkannya “Selamat pagi, Alpha” sapa Joshua sambil tersenyum tipis “Selamat pagi, dan Rezdin bukankah sudah ibumu bilang jika sebaiknya kau ikut denganku?? Ada jalan rahasia di Pack yang mengarah langsung kesini, lewat bawah tanah. Jadi kau melewati jalan bebas hambatan” jelas Alpha Nichalas dengan senyum lebar “Sudahlah. Lain kali aku akan menurut” sahut Rezdin dengan ekspresi nelangsa “Ohh ya, ayah. Siapa gadis tadi?? Ayah tahu?? Dia sangaaaat harum. Whoah, sampai sekarang aku bahkan masih bisa mengingat aroma nya” Rezdin tersenyum membayangkan wajah gadis yang dilihatnya tadi. Dengan pipi yang sedikit merona, dia tertawa kecil. “Wahhh, apa ini?? Kau menemukan mate mu?? Kau beruntung, nak. Dia anak salah satu dosen disini” jawab Alpha Nichalas sambil menepuk punggung anaknya bangga “Whoahh, akhirnya setelah penantian panjang. Kuharap aku mampu meyakinkannya, untuk menjadi pasanganku.” Rezdin tersenyum optimis “Ku kira kau tidak lupa, nak. Dia adalah teman masa kecilmu, masa kecilmu dihabiskan bersama dengan gadis tadi” petunjuk dari Alpha Nichalas membuat Joshua menyahut “Pantas aku merasa jika mate Alpha terlihat sangat tidak asing” sahut Joshua yang membuat Rezdin menoleh “Kenapa kau tidak bilang padaku??” tanya Rezdin “Ahh sudahlah, kau pasti ragu tadi” lanjut Rezdin “Dan lagi, aku akan berusaha mengingat kembali masa kecilku. Entah kenapa, aku tidak terlalu mengingat masa kecilku” Rezdin menghela nafas nya. “Mate! Cari mate kita, Rezdin. Aku tidak sabar ingin memeluknya” Mindlink dari Erick menyadarkan Rezdin dari lamunannya tentang masa kecilnya “Sabarlah, Erick. Kita tidak bisa gegabah. Dan lagi, responmu ini sangat telat. Darimana saja kau??” sebal Rezdin “Aku sibuk mencium aroma mateku, Rezdin. Selama kau belum menemukannya, aku akan mengingat aroma nya” jawab Erick tidak mau mengalah “Pokoknya, aku tidak mau tahu. Kau harus segera menemukannya, Rez” perintah Erick terdengar sangat mutlak tapi menyebalkan ditelinga Rezdin “Mate kita, Erick. MATE KITA” tekan Rezdin “Tapi, apa hanya aku yang merasa jika mate kita bukan manusia biasa?? Kurasa dia terlihat berbeda. Kau mengerti, kan??” tanya Erick “Aku tau, Erick. Biarpun aku belum terlalu mengingat masa kecilku, tapi kurasa dia memang benar benar berbeda. Dia tidak sama seperti manusia biasa” sahut Rezdin sambil berfikir “Kurasa ingatannya hilang untuk beberapa hal. Dia anak teman ayah, dan lagi kakaknya merupakan senior mu di universitas ini. Mengejutkan, adik perempuannya adalah mate mu” ujar Alpha Nichalas pada Rezdin “Kulihat sepertinya Jennice dan Samuel belum memberitahunya tentang garis keturunan keluarganya. Bersiaplah, nak. Takdirmu tidak akan selalu berjalan mulus” ujar Alpha Nichalas sambil tersenyum samar “Sudah kuduga mate kita bukan manusia biasa” ujar Erick, nada suara nya terdengar sangat puas “Memangnya.. Ada apa dengan garis keturunan mate ku, ayah??” tanya Rezdin dengan hati hati “Wah, kurasa ayah tidak mempunyai hak untuk memberitahu ini padamu.” Sahut Alpha Nichalas bijak “Mate mu saja, mungkin belum mengetahui hal itu. Kelak, jika mate mu sudah tahu tentang hal ini, dia pasti akan memberitahu mu segera” lanjut Alpha Nichalas dengan senyuman bijak “Wahh, benar benar. Kurasa Alpha Rezdin benar benar mendapatkan gen bijak dari Alpha Nichalas dan mendapatkan gen lembut dari Luna Jessie” mindlink Romi pada Joshua “Ya, tidak diragukan lagi.” Jawab Joshua “Sudah siap?? Kalian harus memasuki kelas dan mulai belajar. Kulihat, jadwal kelas kalian dimulai pukul 09.00 dan kalian sudah melewatkan jam itu, sekarang pukul 10.00 dan jadwal kedua kalian dimulai pukul 11.00 masuk lah di jam itu. Dan Rezdin, perhatikan saat ada yang mengajarmu. Dan satu lagi, jangan memanggil guru dengan sebutan yang aneh seperti saat kau di Senior High School” tegur Alpha Nichalas “Tapi ayah, namanya memang Miss Bowl. Kathrine Bowl. Salahkan kenapa namanya seperti itu. Jadi, jangan salahkan aku jika aku memanggilnya Miss Bowl.” Keluh Rezdin. Nada suaranya terdengar sangat frustasi. “Lagi lagi, membahas masalah ini” mindlink Rezdin pada Erick “Salahmu. Dalam bahasa Indonesia, bowl artinya mangkuk. Jadi kau sama saja menyebutnya nona mangkuk” tawa Erick “Benar benar menyebalkan” sahut Rezdin sambil memutus mindlinknya dengan Erick Rezdin terdiam dan menatap Alpha Nichalas lama. "Rezdin, bisakah kau berhenti melakukan itu??" tanya Alpha Nichalas "Ya, Alpha. Bisakah anda berhenti?? Itu membuat saya risih" ujar Joshua Rezdin pun mulai menghela napas, mengehempaskan tubuhnya di sofa dan cengengesan seperti biasa. Alpha Nichalas dan Joshua mulai tersenyum memaklumi sifat Rezdin yang aneh bin ajaib. "Bukankah tadi ayah memintaku untuk memperhatikan orang yang sedang mengajar??" tanya Rezdin sambil mengernyitkan dahi “Dan sekarang aku sedang memperhatikan ayah yang kurasa sedang mengajariku” lanjut Rezdin dengan anggukan pelan. Seakan akan yang dilakukannya memang hal yang benar. "Bukan memperhatikan yang seperti itu, nak. Itu lebih terlihat seperti kau sedang memperhatikan musuhmu" sahut Alpha Nichalas Rezdin tertawa. Di kepalanya, terdengar Erick yang sedang berdecak kesal. Bahkan Erick sampai membuat wajah menghujat. "Okay, aku mengerti!" sahut Rezdin sambil tersenyum dengan sangat cerah. Secerah kecerahan maksimal layar hp mu, percayalah. Lalu Rezdin kembali bercerita, dia mulai membayangkan bagaimana kehidupannya setelah memiliki seorang mate. "Aku tidak yakin.. Tapi aku merasa bahwa Glory lebih dari Samuel dan Jennice. Kau tahu maksudku, kan??" ujar Lycas pada Alpha Nichalas "Kau yakin??" tanya Alpha Nichalas "Seperti yang ku katakan tadi, Aku tidak yakin" jawab Lycas Alpha Nichalas memasang wajah malas saat mendengar jawaban Lycas yang amat sangat luar biasa. "Tapi aku serius, Aura yang aneh berkobar keluar dari tubuh Glory. Aura yang jauh lebih pekat dibandingkan Samuel dan Jennice" ujar Lycas dengan nada lirih 'Sebenarnya.. Tadi aku memang merasa ada aura aneh yang melungkupi ruangan ini. Tapi aku tidak mengira itu berasal dari Glory' batin Alpha Nichalas "Ayah?? Kau mendengarkan ku??" tanya Rezdin setelah sadar bahwa ocehannya tidak didengarkan. Alpha Nichalas yang sedang melamun, tersentak pelan sebelum tersenyum kepada Rezdin. "Aku mendengarkan nak" sahut Alpha Nichalas “Kasihan. Anakmu pasti kecewa jika dia tahu bahwa kau sedang berbalas mindlink denganku saat dia bercerita tadi” decak Lycas “Diamlah, aku mendengarkan tahu” sahut Alpha Nichalas "Hmm, ayah!" panggil Rezdin yang melihat ayahnya kembali membaca dokumen perusahaan. "Ya??" tanya Alpha Nichalas tanpa mengalihkan perhatiannya dari berkas yang dia baca. "Siapa nama gadis itu??" tanya Rezdin excited Joshua tersenyum 'Sepertinya Alpha Rezdin akan sangat posesif!' pikirnya Alpha Nichalas pun ikut ikutan tersenyum. "Namanya Glory.. Glory Anastasya Adreyfan" ujar Alpha Nichalas Rezdin pun termenung selama beberapa detik "Wahhh, namanya benar benar bagus" ujar Rezdin Alpha Nichalas pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya dengan geli melihat aura bling bling yang menguar dari tubuh Rezdin. Joshua pun tersenyum kecil setelah ikut melihat aura Rezdin yang bling bling. Namun tak lama, Joshua mengernyitkan dahinya setelah menatap mata Rezdin yang juga juga menjadi bling bling kira kira seperti.. (°0°) dengan mulut yang membulat takjub. "Alpha??/ Rezdin??" tanya Joshua dan Alpha Nichalas berbarengan “Alpha mulai membuat wajah seperti itu, dan jujur saja ini mulai menyeramkan sekarang” pikir Joshua dengan wajah yang dibuat menyeramkan "Alpha, aku tahu ini tidak sopan, tapi.. Tolong hentikan mata menggelikan itu!" ujar Joshua Alpha Nichalas terkekeh menatap Joshua yang terlihat memasang wajah menakutkan dan Rezdin yang memasang wajah bling bling. Sangat kontras kan?? "Aaaaaaa Joshua! Aku bahagia! Aku bahagia!! Akhirnya aku memiliki Mate!" teriak Rezdin tiba tiba sambil menendang nendang udara 'Ada apa dengannya??' pikir Joshua “Whoah, Alpha hentikan. Itu mengenaiku” pekik Joshua sambil berusaha menghindar “Alpha, tolong bantu aku” pinta Joshua sambil memasang wajah memelas “Beri aku satu alasan kenapa aku harus menolongmu” Alpha Nichalas menyeringai jahil “Alpha, aku memiliki mate. Dia sangat perhatian dan aku bersyukur atas itu. Tapi dia benar benar perhatian bahkan pada luka sekecil apapun. Whoahh” ujar Joshua yang diakhiri pekikan saat kaki Rezdin kembali mengenainya "Jika Alpha Nichalas tidak bisa mengingatnya, akan aku ingatkan!" lanjut Joshua "Dahulu...." Flashback On Saat itu, Rezdin dan Joshua sedang menikmati masa Senior High School nya.. Joshua sudah memasuki tahun akhir ajarannya, sedangkan Rezdin yang masih tingkat dua senior high school. Mereka selalu berdua kemana pun dan karena itulah.. Siswa siswi disekolah mereka mulai mengira bahwa mereka adalah orang aneh. Erg, if you know what I mean.. Karena itu tidak benar, dan lagi Joshua serta Rezdin sudah menyangkalnya dengan tegas. Diusia mereka, mereka sudah bisa mencium aroma mate nya. Pada saat itu, Rezdin dan Joshua sedang berada di kantin untuk istirahat makan siang. Fyi, di Senior high school ini tidak ada yang mengetahui jika mereka berdua adalah Werewolf. Mereka berdua datang sambil mengobrol dengan akrabnya. "Kau tahu betapa menyebalkannya itu?? Dia memintaku untuk menjawab soal di papan tulis! Padahal aku tidak mengerjakan PR! Untungnya aku bisa mengerjakannya dengan baik!" ujar Rezdin mengomel pada Joshua "Siapa yang memarahi mu??" tanya Joshua bingung Pasalnya.. Hampir semua guru disini menyukai Rezdin yang otaknya cerdas, berbakat, aktif, dan multitalent. Kecuali.. Miss Katherine Bowl. "Miss Bowl!" sahut Rezdin sambil memonyongkan bibirnya 'Hahahah, sudah kuduga!' batin Joshua "Hei! Kau tidak boleh seperti itu. Dia adalah guru kita! Panggilah dia dengan benar" perintah Joshua pada Rezdin "Oke, oke! Entah kenapa dia selalu menghukum ku. Kau ingat waktu itu??" tanya Rezdin "Hey! Itu adalah kesalahanmu, kau tidur saat jam pelajarannya" ujar Joshua sambil terkekeh Dan tiba tiba, Joshua mencium aroma yang menurutnya sangat menenangkan. "Harum.." Joshua memindlink Romi dan Romi memindlink Joshua. "Aroma apa ini??" tanya Joshua pada Rezdin yang sedang akan melahap mie Joshua namun terhenti dengan sumpit yang terhenti di udara dan mulut yang terbuka. Namun, Joshua masih terfokus dengan aroma yang harum itu.. "Aroma apa??" tanya Rezdin dengan raut wajah bingung "Aroma bunga lili dan lavender!" sahut Joshua Dan itu disambut dengan Rezdin yang mengernyitkan dahi semakin dalam. "Satu satunya aroma yang harum bagiku adalah Mie yang sangat menggoda ini~" sahut Rezdin sambil menahan air liurnya agar tidak menetes. Seketika Joshua menatapnya kesal "Rezdin, aku serius!" ujar Joshua kesal Jika disekolah mereka akan saling memanggil tanpa embel embel Alpha ataupun Beta. "Hmm, entahlah.. Aku tidak menghirup aroma apapun!" ujar Rezdin "Mungkin kau.. Sakit??" lanjut Rezdin "Sakit?? Flu maksudmu??" tanya Joshua "Humm" ujar Rezdin sambil mengangguk anggukan kepalanya dengan mulut menggembung penuh dengan mie. "Alpha, setahuku.. Jika flu kita tidak akan mencium aroma apapun, sepantasnya kau yang menderita flu, karena tadi kau bilang kau tidak mencium apapun! Lagipula.. Kita ini werewolf" ujar Joshua dan memelankan suaranya saat menyebut kata 'werewolf'. Rezdin dan Joshua pun mengangguk anggukan kepala mereka. Tunggu.. Mulut menggembung yang penuh dengan mie?? "Rezdin!!! Itu mie milikku!" pekik Joshua yang baru tersadar. Flashback off "Hanya itu??" tanya Alpha Nichalas yang mendengar cerita dari Joshua 'Galak bagian apanya?' pikir Alpha Nichalas bingung "Atau Joshua.. Apakah saat kalian Senior high school, Ellyn adalah orang yang kalian sebut 'Miss Bowl'?? Karena di cerita itu hanya dia yang terlihat ganas" tanya Alpha Nichalas sambil menaikan sebelah alisnya. "Tidak Alpha, jawaban anda amat sangat tidak tepat!" sahut Joshua sambil menggeleng gelengman kepalanya dengan tangan yang menyilang ‘Jangan sampai' batinnya "Hei! Cerita yang seharusnya bukanlah itu. Ayah, Joshua hanya ingin mengadu bahwa aku telah menghabiskan mie miliknya saat itu!" ujar Rezdin sambil mengerucutkan bibirnya Joshua pun terkekeh menatap wajah baby face Rezdin yang unik. “Ya, Joshua. Kenapa kau suka sekali menjahili ku, sih??” kesal Rezdin “Kalian seperti adik kakak” ujar Erick “Ya, dia kan memang kakak beda orang tuaku” sahut Rezdin "Lalu??" tanya Alpha Nichalas "Cerita yang sebenarnya begini.. Karena aku menjadi korban didalamnya!" ujar Rezdin sambil mendengus. "Alpha, anda adalah dalang dari kejadian itu!" sahut Joshua "Diamlah!" seru Rezdin Flashback On Rezdin sedang mencari Joshua di taman sekolahnya, namun ternyata disana, Joshua sedang asik melamun karena dia telah bertemu dengan Mate nya, dan dia sudah mangungkapkan sebuah pengakuan jika dirinya adalah werewolf dan Ellyn adalah mate nya. Dan sekarang matenya sedang ke ruang guru. "Hei Joshua!" panggil Rezdin namun suaranya tidak terdengar oleh Joshua yang sedang asik melamun. Dengan terpaksa, Rezdin mendekati Joshua yang masih asik melamun. Tapi sayangnya, dia tidak memperhatikan, bahwa ditaman itu ada Sriberian Husky yang galak kepunyaan sekolah. Dan Rezdin tidak hati hati dalam melangkah. Sehingga tidak sengaja, dia menginjak ekor anjing yang sedang tertidur itu. Ggrrraauuu Geraman itu, sontak menyadarkan Joshua dari lamunannya dan Rezdin yang segera menoleh kebawah. "Huaaaaaaaa!! Joshua!! Tolong aku!!" teriak Rezdin sambil berlari lari karena Sriberian itu mengerjarnya dengan semangat. "Rezdin?? Kau sedang apa??" dengan bodohnya pertanyaan itu keluar dari bibir Joshua. "Huaaaa! Cepat tolong aku!! Dia mau menggigitku!!" seru Rezdin Rezdin pun terus berlari mengelilingi taman dan dikejar oleh Sriberian yang bernama Choky itu. Rezdin pun terus berlari. Dan saat berada di dekat Joshua, Rezdin segera bersembunyi di belakang tubuh Joshua. "Huaaa! Tolong akuu!!" seru Rezdin Mungkin choky telah puas mengerjar Rezdin dan segera berlari meninggalkan Rezdin serta Joshua. Setelah sebelumnya sedikit menggigit lengan Joshua. "Huaa! Joshua, maaf dan terimakasih andai saja, seorang Alpha bisa memerintah anjing juga, tapi sayangnya tidak!" ujar Rezdin Taklama, tibalah Ellyn di taman dan terdiam melihat posisi Rezdin yang bersembunyi di belakang tubuh pacarnya. "Kalian.. Sedang apa??" tanya Ellyn sambil mengamit lengan Joshua. Namun terhenti saat merasakan darah Joshua mengalir dari lengannya. Lalu Ellyn menatap Rezdin dengan tajam. "A..anu" gugup Rezdin "Hiks.. Joshua! Ternyata kau rela terluka demi dia.." ujar Ellyn menggantung "Bu..bukan be..begitu!" ujar Joshua Pltakk Pltakk "Balasan untuk Rezdin karena membuat pacar orang celaka!" "Dan itu untuk mu Joshua, yang rela digigit anjing demi menyelamatkan Rezdin!" ujar Ellyn "Hei! Aku sudah minta maafl!!" teriak Rezdin kepada Ellyn sambil mengusap kepalanya yang benjol. "Sudahlah, nanti akan aku jelaskan kepadanya.." gumam Joshua “Cepat minta maaf padaku, lihat! Kepalaku jadi terdapat benjolan!" seru Rezdin kepada Ellyn "No and Never!" sahut Ellyn Flashback off "Begitulah.." ujar Rezdin mengakhiri ceritanya "Ganas juga ya.." gumam Joshua yang kembali mengingat ingat kejadiannya Sementara itu, Alpha Nichalas terdiam dengan cangkir esspreso yang hendak diminumnya berhenti begitu saja di udara. "Ayah! Kopi kopi!" seru Rezdin Alpha Nichalas langsung tersadar dan mengangguk, lalu meminun esspreso nya. "Jadi karena itu, waktu itu kau datang dengan wajah yang muram serta benjolan di jidatmu??" tanya Alpha Nichalas "Ya! Dan itu sangat menyebalkan" gerutu Rezdin "Maafkan Mate saya Alpha" seru Joshua "Setidaknya.. Bukan hanya anda yang mengalami itu, saya juga mengalami nya" lanjut Joshua Rezdin menghela nafasnya “Sudahlah. Lagipula itu sudah lama sekali.” Ujar Rezdin “Biarpun Ellyn tetap sangat suka mencibirku” lanjutnya dengan gumaman dan dibalas ringisan oleh Joshua “Ya, lebih baik kau mulai mencari informasi tentang mate mu, nak. Aku sudah lama tidak berjumpa dengannya. Ku kira keluarga Adreyfan selain Aleandro masih di Jepang sekarang.” Saran Alpha Nichalas “Sombong sekali Samuel, hingga tidak menghubungiku” decak Alpha Nichalas sambil menggeleng gelengkan kepala. :: Rezdin POV :: Tepat saat jeda pergantian jadwal, aku dan kawanan Packku memutuskan untuk berkumpul di Dorm mini Lunar University. Terlihat Joshua dan Ellyn yang datang bergandengan tangan, tak lama kemudian Dion si ketua Warrior menyusul dengan Hellen, mate nya. “Ya ampun, aku merasa miris..” ujarku pada Erick “Hmm, mereka datang bersama dengan mate masing masing. Apalah kita yang baru saja bertemu dengan mate kita tadi” jawab Erick dengan anggukan kepalanya Aku menghela nafas pelan. Suasana mini Dorm benar benar hening. Hanya ada mereka didalamnya. “Jadi, bagaimana??” tanyaku mengawali pembicaraan. Menatap Joshua-Ellyn-Dion-Hellen secara bergantian Jika kalian bingung mengapa bisa ada Helen dan Ellyn, maka jawabannya : mereka kuliah disini. Helen adalah werewolf, sementara Ellyn adalah manusia normal, namun dia sudah mengetahui bahwa aku, Helen, Joshua dan Dion adalah werewolf. “Kenapa terlihat sekali, jika aku seperti belum bertemu mate” mirisku pada Erick “Bersabarlah” jawab Erick sambil memasang wajah nelangsa "Dion, bagaimana keamanan di pack?? Apakah aman??" tanyaku "Selain p*********n kelompok Rogue yang kemarin, keadaan pack sangat aman, Alpha. Dan untuk berjaga jaga saya memperketat penjagaan di perbatasan satu dan perbatasan dua. Saya dan seluruh fighter warrior yang ada akan selalu berusaha agar keamanan Bluemoon Pack terjamin" ujar Dion Aku pun tersenyum dan mengangguk puas dengan jawaban Dion. "Yang, masalah di Pack ya??" tanya Ellyn pada Joshua, eiyy aku geli dengan cara mereka saling memanggil "Iya" jawab Joshua sambil tersenyum "Yang?? Sayang?? Peyang?? Eyang?? Alay banget panggilannya!" ujarku mencibir 'macan betina' itu. Seketika, Ellyn langsung menatapku tajam. “Rezdin, kenapa kau suka sekali menguji nyalimu, sih??” keluh Erick Aku jadi bingung harus tertawa atau takut.. "Biarkan, terserahku dan suka sukaku! Sirik aja, dasar JOMBLO!!" sahut Ellyn sambil menekan kata J-O-M-B-L-O "Eiits! Tidak Jomblo ya~ aku sudah bertemu dengan mate ku" jawabku sambil memasang wajah terkerenku "Idih!" cibir Ellyn dan Helen bersamaan Entah kenapa, rasanya mereka berdua memiliki dendam kesumat padaku yang sangat sering mengganggu moment berduaan mereka bersama pasangannya. ‘Mereka saja yang suka pacaran, tanpa melihat tempat' pikirku dengan wajah malas Kulihat Joshua dan Dion seperti bergetar menahan tawa. Dan aku menampilkan wajah menyebalkanku pada mereka. "Really?!?!" teriak mereka -Hellen dan Ellyn- "Apasih?? Kaget banget kayaknya!" sahutku. Lagipula, kenapa mereka sekaget itu?? Apa wajah sepertiku tidak pantas memiliki mate?? Sembarangan sekali. "Bersisik tau gak??" lanjutku sambil mencibir pada mereka "BERISIK!! Bukan Bersisik!!" teriak Ellyn dan Helen bersamaan. "Apasih??” gumamku kesal. Entah kenapa, aku senang menjaili mereka. Anggap saja untuk latihan, siapa tahu nantinya jika mereka punya anak, anaknya akan seperti aku?? Siapa yang tahu. Dan lagi harusnya mereka bersyukur jika mempunyai anak yang mirip denganku. Aku kan tampan, pintar dan perhatian, siapa yang akan menyesal jika anaknya seperti aku?? "Alpha, jika anda seperti ini, aku tidak bisa membayangkan seperti apa reaksi mate anda jika melihat sifat anda" ujar Helen dengan bijak. "Dia Amazing! Baik, smart, cantik, dan anggun. Tidak seperti kalian yang suka menyindirku!" jelasku sambil menyipitkan mata menatap Ellyn dan Helen. "Heii!" seru Ellyn dan Helen tidak terima dan mulai menyingsingkan lengan baju mereka Bersiap siap dalam posisi akan memukul. "Hehe, ampuun" sahutku sambil mengangkat tangan pose menyerah. "Itulah Alpha! Jangan bermain main dengan macan betina!" Dion dan Joshua memindlinkku dalam waktu yang bersamaan "Hah?? Macan Betina??" tanyaku sambil menatap Joshua dan Dion. Heheh, akan kubuat kalian merasakan apa yang aku rasakan. Seketika, Helen dan Ellyn berbalik dan menatap Joshua serta Dion dengan tatapan membunuh. "Oh tidak. Siaga 3!" peringat Joshua serta Dion lagi lagi bersamaam lewat mindlink. Aku hanya terdiam dengan tatapan yang kubuat polos, sengaja. Supaya mereka tidak menyadari rencanaku. 'Siapa macan betina yang mereka maksud??' aku pura pura berfikir dan menghiraukan teriakan Joshua dan Dion yang meminta tolong. "Siapa menurutmu??" tanya Erick "I don't know! Do you know??" balasku sambil menahan tawa "I know, Of course!" sahut Erick "Who??" tanyaku dengan tubuh bergetar menahan tawa “Ayolah, jangan pura pura tidak tahu. Bukannya kau yang menciptakan julukan itu??” jawab Erick sambil terkekeh "Ohh! Hahahaha! Ohh I'm forget about this!" tawaku meledak dalam mindlink Namun percayalah, dari luar aku sedang menahan tawa agar tidak mendapatkan Bogem mentah dari duo macan betina itu. Taklama kemudian... "Alpha, anda tega!" keluh Joshua kepadaku yang sedang duduk santai di kursiku. Kini, Joshua dan Dion penuh dengan bercak merah merah. "Heyy! That's not my fault!" pekik ku tidak terima sambil memasang wajah tidak percaya. "Jika ini adalah salahku, coba beritahu aku yang mana kesalahanku??" lanjutku Dion hanya bisa meringis mendengar pengakuanku yang tidak ingin disalahkan. Sementara itu, ku dengar Joshua menghela nafas mendengar ucapanku yang jelas jelas bersalah. "Karena anda tidak sengaja berbicara mengenai percakapan kita dalam Mindlink bahwa Ellyn dan Helen adalah macan betina sambil melihat kearah mata saya dan Dion, Alpha!" ujar Joshua sambil menatapku dengan tatapan malas. Sementara itu, aku nyengir tanpa perasaan bersalah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN