Dua Puluh

1459 Kata

"Lagi zikir, Dok? Serius amat?" Elara mendekati Angga yang tengah duduk di lantai balkon. Pria itu mengenakan kaus buntung berwarna putih. Otot lengannya bertonjolan. Punggungnya bersandar ke dinding. Raut wajahnya serius sekali, matanya tertuju lurus ke ponselnya. Elara ikut duduk bersila di samping Angga. Belakangan, sendirian di kamar terasa membosankan. Ia meletakkan tumbler di lantai, kemudian merobek bungkus keripik kentang yang dibawanya. Ia juga berusaha keras menyingkirkan insiden di kamar mandi satu jam yang lalu dari benaknya. "Kalian perempuan kenapa, sih, suka joget-joget di t****k?" tanya Angga terheran-heran. Ia menunjukkan layar ponselnya kepada Elara. "Lihat ini, goyang sambil merem melek, lidahnya melet-melet, bibir monyong-monyong. Serius, saya nanya. Apa gunanya?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN