Dua Puluh Tiga

1261 Kata

"Mbak, boleh aku minta nomornya Anjani?" Kening Elara sontak berkerut. Ia yang sedang menunggu Angga turun dari kamarnya sebelum mereka berangkat ke rumah orang tuanya, segera melakukan video call. Tampak di layar Elara, adiknya itu sedang bertelanjang d**a. "Kamu sakit nggak, By?" sapanya ceria. "Enggak, Mbak. Sehat. Kenapa gitu?" "Nanya doang, masa nggak boleh?" "Habis, cara nanyanya beda." Arby terkekeh. "Mbak sendiri gimana? Aku udah punya calon keponakan belum, nih?" Elara memutar bola matanya. "Please, deh, By. Nanyanya jangan kayak emak-emak gitu. Malu, ah! Naik kelas dikit, dong!" sindirnya. Keponakan dari Taiwan, wong gue masih segelan! "Woo, seram!" Arby tergelak kecil. "Tumben kamu minta nomornya Jani? Buat apa, sih?" "Duh, Mbak, nggak usah kepo. Kasih aja, penting bange

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN