Sebuah rumah tua dengan cat yang mulai mengelupas berdiri di antara pepohonan rimbun di Desa Karang Arum, pelosok Demak. Pagi itu, kabut belum sepenuhnya pergi, menyelimuti rumah dengan suasana yang menyerupai lukisan mistis. Bangunan itu sederhana, berdinding kayu dengan atap seng tua yang berkarat di beberapa sisi. Namun, ada aura yang berbeda dari rumah itu. Aura yang mengundang, tapi juga menyesakkan. Beberapa perempuan terlihat duduk berjajar di bangku panjang bambu di teras rumah. Rata-rata mereka berdandan menor, mengenakan pakaian mencolok, parfum menyengat, dan wajah-wajah yang memancarkan kerisauan. Beberapa tertunduk, beberapa lainnya melirik satu sama lain, menakar siapa yang lebih layak untuk didahulukan. Mereka datang dari berbagai tempat, namun tujuan mereka sama: menemui M

