Chapter 13 -Suara yang Dimatikan, Nyawa yang Dihidupkan

1083 Kata

Pagi itu embun masih menetes dari sela-sela dedaunan kala sinar mentari perlahan menyelinap ke dalam kamar villa di kawasan Gunung Kidul. Di tempat tidur berbalut selimut putih itu, Nu masih terlelap dengan posisi tengkurap tanpa sehelai benang pun, rambutnya berantakan menutupi sebagian wajah. Ryan bangun lebih dulu dan memutuskan untuk tidak mengganggunya. Ia hanya memandangi kekasihnya itu dengan penuh kasih. Ponsel Nu yang sejak semalam dimatikan karena ia tak ingin diganggu siapa pun, tergeletak di atas meja kecil di sisi tempat tidur. Layar ponsel itu sempat berkedip—sebuah pesan pendek dari Yuni masuk, namun tetap tak terbaca. “Nu, ini penting. Mamamu mulai curiga. Barusan dia nelepon aku dan maksa banget nanya kamu lagi sama siapa. Aku udah bilang Solo, tapi dia maksa. Hati-hati

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN