Chapter 71 : Bayangan Gelap di Tengah Malam

1657 Kata

Di kamar, Nu tiba-tiba menggeliat. Tubuhnya berkeringat dingin, wajahnya pucat pasi. Ryan terperanjat. “Nu? Sayang… apa kau mimpi buruk?” tanyanya, menyeka peluh di dahi Nu dengan saputangan. Nu menggenggam lengan Ryan erat-erat. “Mas… aku lihat ibu. Dia berdiri di ujung ranjang, matanya merah… dia berbisik… dia ingin mengambilmu dariku. Mas… aku takut.” Ryan terdiam. Dadanya serasa diremas. Ia tahu, ini bukan sekadar mimpi. Ia bisa merasakan hawa dingin yang tiba-tiba merayap di kamar itu, seperti ada bayangan yang menonton mereka. Ryan menarik Nu ke pelukannya. “Sayang, dengarkan aku. Aku di sini. Aku tidak akan pergi. Kau dengar? Aku tidak akan pernah meninggalkanmu.” Nu mengangguk lemah, tapi air matanya jatuh. “Jangan biarkan ibu memisahkan kita, Mas. Aku lebih baik mati daripada k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN