Tujuh hari sudah Rinjani berada di Jakarta, gadis itu sudah mulai akrab dengan teman-teman barunya di minimarket. Nampaknya, semua orang menyukai kepribadian Rinjani. Dia ramah, menyenangkan dan asyik diajak bicara. Benar apa yang ia katakan, Rinjani cepat belajar dan memahami segala sesuatu, ia sudah menguasai tugasnya sebagai pegawai kasir. [Sayang ....] Rinjani tersenyum saat membaca sebuah pesan yang masuk, diliriknya jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 12 siang. Ada pesan dari Wira di jam segini. "Tumben ...." lirihnya merasa heran, tapi bibirnya tetap menyunggingkan senyum. Wira sudah semakin jarang menghubunginya, dan hal ini membuat Rinjani menjadi heran dihubungi Wira di jam kerja. Teringat ucapan Wira saat itu, yang tidak boleh memainkan handphone saat b

