Irene memekik saat Zayn menarik tubuhnya lalu menjatuhkannya di atas kasur. Begitu memasuki kamarnya, Zayn langsung memutar anak kunci dan menerjang tubuh mungil itu. Dua bulan, Zayn hampir gila menahan diri selama ini. Sekarang, tidak lagi. Zayn langsung melumat bibir merah jambu itu. Sungguh, dia tak ubahnya orang yang kelaparan. "Eumh, Zayn. Setidaknya biarkan aku ganti baju dulu," mohon Irene. Gadis itu berusaha memberontak saat Zayn hendak menarik risleting gaunnya. "Apa gunanya ganti baju jika pada akhirnya kau tidak akan mengenakan apapun juga," tukas Zayn. "Sayang, please! Hanya sebentar, aku akan ..." "Lima menit. Kau hanya punya waktu lima menit atau aku akan menyusulmu ke kamar mandi," ucap Zayn dengan nada mengancam. "Tentu saja, Sayangku. Tunggu sebentar." Irene bangki

