62. Di Mana Kamu, Ay?

1610 Kata

Tama kembali gusar. Pertanyaan di mana Ayana tak kunjung mendapatkan jawaban. Nomor telepon Ayana tidak aktif. Pesannya pun hanya mampu terkirim pada tanda centang satu. Ditambah dengan foto profil kontak Ayana yang tidak ada. Semakin membuatnya risau tak menentu. “Onok opo tho, Tam? Sudah seminggu ini wajahmu kusut koyok keset nang ngarep lawang,” ucap Yanuar seraya duduk di samping Tama. Saat ini mereka sedang duduk di kursi panjang yang ada di samping kantor. Tama ingin mendapatkan banyak asupan oksigen. Ia ingin menenangkan perasaannya yang sudah seminggu ini tak pernah tenang. Gusar dan risau. Pikirannya dipenuhi dengan Ayana. Bertanya-tanya di manakah keberadaan kekasihnya itu? “Kamu ke mana sih, Dek?” gumam Tama sangat pelan. Bahkan Yanuar tak dapat mendengar bisikan itu dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN