Bab 33. Perginya Aruna

1356 Kata

Cahaya lembut dari lampu yang berada di atas nakas membawa bayangan panjang di dinding, cahaya temaramnya seakan mehangatkan malam yang terasa begitu dingin. Tirai bergoyang pelan tertiup angin, aroma hujan menguar dari luar. Dewa masih belum juga tidur, dia menatap jauh langit-langit kamar—tatapan menerawang dan penuh penyesalan. Pria itu seorang diri di kamar, sedangkan Aruna ada di kamar tamu. Dewa sudah mencoba untuk membujuk wanita itu, tetapi sama sekali Aruna tak luluh. Dewa menghela napas panjang, wajah pria itu begitu kusut. Dia tak tahu harus mengatakan apa pada Aruna, tetapi yang pasti Dewa hanya takut sang istri pergi. Dewa hanya mencoba menjaga Aruna, meskipun cara pria itu salah. "Baby, aku cuman takut kamu pergi. Aku cuman takut kamu ninggalin aku dan milih seseorang yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN