bc

Tekanan Batin Selingkuhan

book_age18+
100
IKUTI
1K
BACA
love-triangle
HE
curse
tragedy
bxg
city
wild
like
intro-logo
Uraian

"Jangan harap kamu bisa lepas dariku, Gea!"

Geandra Cantika Sari, gadis cantik dengan tubuh semampai yang baru mengetahui bahwa selama ini dia hanya dijadikan sebagai selingkuhan oleh pria bernama Rendra. Kisah cinta yang sudah terjalin selama 6 bulan lamanya, terasa sangat berat untuk bisa dia kubur setelah mengetahui fakta menyakitkan yang selama ini tertutup dengan rapi.

Saat Gea berusaha untuk menenangkan dirinya dan merelakan pria itu bahagia dengan istrinya, Rendra dengan segala tipu muslihatnya kembali hadir dan membuat Gea menjadi gadis bodoh yang mau saja dijadikan sebagai selingkuhannya. Meski batinnya selalu menjerit tidak bisa menerima statusnya sebagai seorang selingkuhan, tapi entah mengapa dia selalu tersiksa saat pria itu tidak ada di sisinya.

Gea terus mencoba bertahan dari hubungan terlarang ini. Menjadi selingkuhan, dilabrak istri sah, hingga dicaci dan dipandang hina oleh orang lain karena dia tidak bisa melepaskan Rendra yang sangat dicintainya.

Akankah Gea tetap memilih untuk bertahan, atau merelakan sosok Rendra dan mencari cinta sejatinya? Ataukah dia lebih memilih melalui semak belukar penuh duri yang tajam dan penuh darah demi bisa bersama dengan pria yang menurutnya sangat dicintainya?

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Kenyataan Pahit
Seorang gadis cantik dengan tubuh semampai kini tengah mengelap keringat pada keningnya. Akhirnya setelah ia bekerja seharian, kini tiba waktunya dia bisa pulang dan beristirahat di kosannya. Gadis dengan rambut sepinggang itu tampak lelah hingga anak anak rambut tipis yang ada di dahinya ikut basah oleh keringat. Geandra Cantika Sari, seorang gadis manis dengan pipi chubby dan memiliki bentuk badan yang proporsional itu kerap kali membuat orang lain merasa iri. Meski tak jarang ada beberapa pria yang mencoba untuk mendekatinya lantaran paras cantik dan bentuk tubuhnya yang proporsional itu, namun Gea selalu saja menghindar dan tidak mengindahkan beberapa buaya yang menurutnya hanya ingin mengincar tubuhnya semata. Apa lagi gadis berusia 23 tahun itu kini sudah memiliki seorang kekasih. Meski pun dia dengan sang kekasih memiliki selisih usia yang tidak sedikit, tapi itu bukan menjadi masalah bagi Gea untuk mencintai kekasihnya dengan tulus. Meski kekasih Gea mungkin tidak setampan pria muda yang mencoba mendekatinya, tapi Gea merasa pria yang jauh lebih dewasa, gagah dan justru lebih menarik minatnya. Karena gadis itu enggan untuk bermain-main dengan seorang pria muda yang biasanya kerap kali bersikap labil dan tidak bisa berpikiran dewasa. Lagi pula Rendra di mata Gea masih merupakan pria tampan yang dewasa dan matang. To: Mas Rendra Mas, kamu jadi jemput aku kan hari ini? Gea tersenyum membaca chat yang dia kirim untuk kekasihnya. Sembari menunggu balasan pesan dari pria dewasa itu, Gea memutuskan untuk duduk di kursi tunggu yang tak jauh dari pintu keluar mall. Karena memang gadis cantik itu bekerja sebagai seles promotion girl atau biasa dikenal sebagai SPG, Gea sudah setahun lamanya bekerja menjadi SPG dan menawarkan berbagai macam jenis parfum pada pelanggan yang datang ke mall ini. Meski gaji yang didapatkannya tidak begitu besar, tapi setidaknya itu bisa membantunya memenuhi kebutuhannya dan juga mengirimkan sebagian gajinya pada keluarganya. Tidak terasa sudah lebih dari satu jam lamanya sejak Gea mengirimkan pesan pada kekasihnya, namun pesan itu sama sekali tidak mendapatkan balasan juga. Padahal pria itu sebelumnya sudah berjanji kalau hari ini mereka akan berjalan-jalan dan menghabiskan malam minggu ini bersama-sama layaknya pasangan kekasih pada umumnya. Namun nyatanya hal itu justru harus membuat Gea lagi-lagi menelan kenyataan pahit saat menyadari bahwa dia lagi-lagi tidak bisa bersama dengan Mas Rendra saat menjelang weekend. Entah sudah berapa kali Gea menatap layar ponselnya, hingga setelah dua jam lamanya menunggu tanpa kepastian membuat gadis itu pada akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pulang ke kosannya. Sekarang masih jam 4 sore, Gea tidak tahu harus apa. Dia juga sudah tidak bersemangat, mengingat pria dewasa itu yang mungkin lagi-lagi menggunakan alasan sibuk saat dia tidak memenuhi janjinya untuk yang kesekian kalinya. Dalam perjalanan pulang, Gea yang tengah berjalan kaki karena jarak antara kosan dengan mall tempat dia bekerja memang tidak begitu jauh, hanya memerlukan waktu 15 menit berjalan kaki. Gadis itu memilih untuk singgah di sebuah toko roti favoritnya untuk membeli roti kesukaannya, memang Gea tidak begitu sering membeli roti karena dia harus berhemat, tapi karena minggu depan dia sudah bisa gajian lagi, jadi uang persediannya hingga akhir bulan ini masih cukup baginya. Dengan wajah sumringah dan sejenak dia bisa melupakan sosok Mas Rendra yang membuatnya sedih dan kesal karena tidak bisa dihubungi, kini Gea melihat-lihat banyaknya roti yang menggugah seleranya dengan pandangan berbinar. Setelah mengambil satu roti kesukaannya, gadis itu hendak pergi ke arah kasir untuk membayarnya. Namun pandangan mata Gea langsung terpaku begitu dia melihat sosok yang sedari tadi memenuhi pikirannya, Gea terdiam menatap punggung yang sangat familiar baginya. Degup jantungnya tiba-tiba saja berdebar penuh rasa antusias saat menyadari siapa sosok pria yang ada di depannya saat ini. Seulas senyum manis muncul di bibir gadis itu, ia merasa senang bahwa pria itu ternyata tidak sepenuhnya melupakan janjinya. Bahkan dia masih sempat untuk membeli roti di toko roti kesukaannya ini, Gea bahkan sempat berpikir bahwa mungkin saja Mas Rendra sengaja ingin memberinya kejutan dengan membawa roti kesukaannya sebagai bentuk permintaan maafnya karena telah terlambat menjemputnya selama dua jam lebih. Gea berjalan mendekat dengan perlahan, berniat untuk mengejutkan sosok pria yang dicintainya. Baru dua langkah dia berjalan, langkah kaki gadis itu harus kembali terhenti saat dia melihat sosok wanita cantik yang tiba-tiba saja langsung menggandeng lengan Rendra tepat di depan matanya. Gea terpaku, dia terdiam selama beberapa saat mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi di depannya saat ini. Gadis itu tidak ingin langsung mengambil kesimpulan, dia masih mencoba untuk berpikiran positif siapa tahu wanita di depannya yang tengah menggandeng kekasihnya adalah saudara atau mungkin kerabat dekat Rendra. “Kamu bawa uang cash nggak Sayang?” “Bawa, kalau gitu aku tunggu di mobil aja ya.” Setelah mengatakan hal itu setelah memberikan sejumlah uang cash pada wanita di sampingnya. Sosok Rendra dengan segera berbalik badan hendak keluar dari toko roti dan menunggu di mobilnya. Akan tetapi belum sempat dia melangkahkan kakinya, tubuhnya langsung membeku kaget saat dia melihat sosok gadis yang sangat familiar baginya. Renda secara refleks langsung menatap sosok wanita di sampingnya dan juga Gea secara bergantian. Jelas sekali raut muka panik dan gugup terpampang dengan nyata di wajahnya. “Kamu kenapa Sayang, katanya mau nunggu di mobil dulu?” sosok wanita cantik yang rupanya telah selesai membayar roti di kasir tersebut kini menatap sosok suaminya yang masih diam terpaku. Tidak tahu harus berbuat apa dalam posisinya yang terjepit seperti ini. “Emm bukan apa-apa, kalau begitu ayo kita pulang!” Tanpa banyak bicara lagi, Rendra dengan segera pergi begitu saja. Ia melewati sosok Gea yang masih terpaku menatap pria tersebut seolah tidak pernah terjadi apapun. Pria itu mencoba bersikap setenang mungkin agar tingkah lakunya tidak menimbulkan kecurigaan sang istri yang saat ini tampak mengikuti langkah kakinya yang lebar dengan penuh tanda tanya. Tepat ketika sosok wanita itu melewati Gea, wanita cantik itu tampak menghentikan langkah kakinya dan menolehkan kepalanya menatap gadis cantik yang masih mengenakan seragam SPG di tubuhnya. “Apa kamu mengenal suami saya?” Kedua mata Gea secara refleks langsung melebar. Ia merasa kaget atas pernyataan secara tidak langsung yang dilontarkan oleh sosok wanita yang baru saja dia ketahui sebagai istri Rendra, yang merupakan kekasihnya. Tanpa bisa ditahan, air mata yang sedari tadi sudah menggenang di kedua pelupuk matanya kini telah jatuh. Dengan cepat dia usap agar tidak sampai disadari oleh sosok wanita di sampingnya. “Permisi!” Gea buru-buru berjalan ke arah kasir dengan perasaan yang berkecamuk. Dia bahkan tidak sanggup untuk mengatakan apapun dan berharap agar dia bisa secepatnya pergi dari tempat ini. Tempat yang membuatnya menyadari satu hal, bahwa selama ini dia hanya dijadikan sebagai selingkuhan oleh pria yang sangat dia cintai. Semua yang menjadi kecurigaannya selama ini akhirnya mendapatkan titik terang, alasan mengapa ia sulit sekali untuk sekedar bertemu atau berkomunikasi dengan pria dewasa itu. “Ini struk belanjaannya Kak!” “Terima kasih!” setelah mengucapkan hal itu, Gea langsung saja berjalan dengan langkah kaki yang cepat agar dia bisa secepatnya keluar dari toko roti yang membuatnya merasa sesak. Setelah keluar dari toko roti itu, Gea masih dapat melihat mobil Rendra yang berada di depan toko roti. Lalu dia juga melihat sosok wanita cantik yang bertanya padanya tadi ikut masuk ke dalam mobil tersebut sebelum mobil itu berjalan menjauh dan hilang dari pandangan matanya. “Jadi selama ini aku …” Gea mendongakkan kepalanya ke atas, berharap agar air matanya tidak sampai menetes lagi. Meski semua upayanya itu hanya menjadi kesia-siaan belaka. Rasanya seperti ada sebongkah batu besar yang saat ini tengah menekan dadanya hingga membuat Gea merasa sesak dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak bisa membendung air matanya yang tidak mau berhenti mengalir, gadis itu bahkan beberapa kali menekan dadanya yang terasa sesak hingga suara isak tangisnya keluar. Merasa tidak ingin dipandangi aneh oleh orang lain, Gea hanya memutuskan untuk berlari menuju ke kosannya secepat mungkin. Dia tidak ingin jika orang lain sampai melihat bagaimana ketika ia sedang berada dalam kondisi terburuknya seperti saat ini. Gea terus saja berlari, hingga ketika dia menyebrang dengan tidak hati-hati dan hampir saja dia diserempet oleh motor yang lewat hingga Gea harus menerima makian yang keluar dari pengendara motor yang kaget atas ketidak hati-hatiannya saat menyebrang. "Lain kali kalau jalan itu hati-hati!" Gea tidak peduli lagi, dia kembali berlari sekencang yang dia bisa, mengabaikan beberapa pandangan aneh dari orang yang berlalu-lalang di sekitarnya karena kondisi jalan yang lumayan ramai sore ini. Hingga Gea hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit untuk dia sampai di kosan tempatnya tinggal. Setelah membuka pintu kamar kosnya, Gea langsung menutup dan mengunci kembali kamar kosnya dari dalam. Tubuhnya dia sandarkan pada sandaran pintu yang saat ini menjadi saksi betapa sesaknya perasaan gadis itu saat ia mengetahui kenyataan pahit ini. Menyadari bahwa sosok pria dewasa yang selama ini selalu dia harapkan akan menjadi pelabuhan terakhirnya ternyata telah memiliki seorang istri yang cantik. Mirisnya lagi, ternyata selama ini Gea hanya dijadikan sebagai selingkuhan pria itu meskipun Rendra telah memiliki sesosok istri yang sangat cantik di sisinya. Tubuh gadis itu meluruh hingga kini Gea tampak menelungkupkan wajah pada kedua kakinya dan menangis dalam diam. Dia tidak sanggup lagi untuk memendam segala macam perasaan sesak yang sedari tadi ditahannya. Bayangan ketika dia melihat interaksi keduanya dan bagaimana ketika wanita itu memanggil Rendra dengan sebutan sayang masih terngiang-ngiang dengan jelas di benak Gea. “Kamu jahat Mas, kenapa harus aku yang ada di posisi ini …,”

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

My Secret Little Wife

read
114.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
18.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
199.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
217.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.4K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook