PART 6

673 Kata
"Kau tidak pulang?" Aletta melonjak dari kursinya ketika mendengar suara Javin. "Ah iya, pekerjaanku sedikit lagi." "Maafkan aku, aku mengejutkanmu ya?" Javin tersenyum kecil merasa bersalah. "Tidak-tidak, mungkin aku terlalu fokus jadi tidak menyadari kehadiranmu." Aletta menenangkan Javin. "Baiklah, kalau begitu aku akan menunggumu." "Tidak perlu, kau bisa pulang lebih dulu." "No, aku akan menunggumu. Sudah terlalu malam untuk seorang wanita sendirian," Aletta tidak membantah lagi karna wajah Javin sudah menunjukan ketegasan bahwa dia akan tetap menunggu. 15 menit kemudian, Aletta sudah selesai mengerjakan pekerjaannya. Ia memasukkan semua barang-barang miliknya ke dalam tas lalu meregangkan badannya untuk menghilangkan sedikit rasa pegalnya. Aletta berdiri dari duduknya lalu melihat Javin yang tertidur dengan posisi duduk, ia tersenyum kecil lalu segera berjalan ke arah Javin. Sebenarnya ia tidak tega membangunkan Javin yang tidur sangat pulas tapi pasti kepalanya akan sakit bila ia bangun. "Javin," panggilnya pelan dan Javin masih tertidur. "Javin," panggilnya lagi sambil menggoyangkan sedikit badan Javin. "Hm," Javin mulai terbangun dan mengerjapkan matanya lalu menatap Aletta. "Sudah kubilang seharusnya kau tidak usah menungguku," ucap Aletta merasa tidak enak. "It's okay. Kau sudah selesai?" Aletta mengangguk lalu mereka berdua berjalan menuju lift untuk pulang. "Kalau begitu, aku permisi." Ucap Aletta. "Biar aku mengantarmu," "Ah, tidak perlu. Itu terlalu merepotkan, terima kasih sudah menemaniku." Aletta berjalan meninggalkan Javin yang menatap punggungnya yang mulai menjauh. Tidak ada satupun taksi yang lewat membuat Aletta menghela nafas lelah, padahal ia sudah mengantuk sekali dan ingin segera melemparkan dirinya ke kasur. Akhirnya ia memilih untuk berjalan kaki sambil mencari taksi yang mungkin saja lewat. Sebuah mobil mewah berhenti di sampingnya membuat Aletta menyipitkan matanya karna cahaya dari lampu mobil. "Aletta," "Javin, kau belum pulang?" "Aku dalam jalan pulang, kenapa kai berjalan?" "Aku mencari taksi," "Sudah tidak ada taksi malam-malam seperti ini," "Benarkah?" Aletta merasa bebannya semakin berat. Sekarang sudah pukul 12 malam dan besok ia harus bangun pukul 7. "Sudah ku bilang ayo aku antarkan," "Tidak usah, a-" "Jangan membantah Aletta, aku memerintahmu sebagai boss. Sekarang masuk ke dalam mobil," Ucap Javin tegas dan itu membuat Aletta mau tidak mau menurut. Aletta hanya terdiam di dalam mobil menghadap jalan raya yang masih ramai, ia merasa malu. Ini hari pertamanya bekerja dan ia sudah membuat Boss nya susah. Javin mengantarkannya tepat di depan gedung apartmentnya. "Terima kasih, maaf aku sudah merepotkanmu. Padahal ini masih hari pertamaku bekerja," ucap Aletra merasa tidak enak. "Jangan sungkan, aku senang bisa membantumu. Dan ini sebagai balas budi karna kau sudah mau lembur di kantor untuk persiapan rapat besok," Aletta menganggukan kepalanya lalu segera keluar menuju lift. Arah lift dan pintu masuk sejajar, Aletta bisa melihat Javin yang masih menunggunya hingga pintu lift menutup. Aletta selesai membersihkan badannya lalu ia mulai mengecek ponselnya, sedari tadi Aletta memang tidak mengecek ponselnya. Dan sudah pasti, pesan dari Bella lah yang paling banyak. Bella : Aletta, bagaimana hari pertamamu? Bella : Apa kau sangat sibuk hingga tidak membalas pesanku? Bella : Bossmu sepertinya menyiksa ya? Aletta : Hai, maaf Bella aku baru bisa membalas pesanmu. Tidak, bossku tidak menyiksa. Tadi memang aku lembur karna harus mempersiapkan untuk rapat besok. Aletta turun ke lantai bawah untuk memasak sesuatu sebelum ia tidur. Sambil menunggu makanannya matang, Aletta membuka ponselnya kembali. Bella : Syukurlah, apa bossmu laki-laki tua? Aletta : Tidak, aku rasa dia masih berada di usia 20 tahunan. Bella : Kau sangat beruntung mendapatkan boss yang masih muda. Aletta : Itu hal biasa, Bella. Tapi sepertinya aku memang beruntung karna boss mudaku tidak seperti boss muda seperti biasanya yang mempunyai arogansi yang tinggi. Bella : Begitukah? Kau tertarik padanya? Aletta tersedak minumnya ketika melihat pesan dari Bella, belum ada seminggu ia mengenal Javin dan Bella sudah menyimpulkan bahwa ia tertarik pada Javin. Aletta : Tidak seperti itu Bella, astaga. Aku rasa kau mengantuk, lebih baik kau tidur. Besok masih hari biasa bukan hari libur. Bella : Kau menyuruhku seperti aku ini anak kecil yang susah untuk bangun :). Baiklah kalau begitu aku akan tidur, buenas noches Aletta. Aletta : Buenas noches, Bella. ●●● Buenas noches : Good Night
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN