“Hhm... Tante.” Rinka yang tengah merangkai bunga baru untuk vas-vas bunga kesayangannya menoleh, mendapati Rayya berdiri melongok taman bunga kecilnya di halaman belakang rumah itu setelah sejak tadi entah gadis itu berada di mana. “Iya? Kenapa, Rayya?” Rinka kembali menyibukkan dirinya dengan bunga-bunga, membiarkan Rayya melakukan apapun yang ingin gadis itu lakukan. “Anu, Mas Krist kok nggak keluar-keluar dari kamarnya, ya? Nggak butuh apa atau mau apa gitu? Makan, nyemil, atau mau jalan-jalan keluar misalnya?” Ibu rumah tangga yang disibukkan dengan tanaman-tamannya itu tersenyum tipis, senyum yang tidak bisa Rayya lihat dari posisinya yang berdiri, sementara Rinka memang tengah duduk di kursi yang menghadap meja bundar, di antara taman bunga kecil yang sudah dirawatnya selama ber

