bc

KORBAN SALAH SANGKA!!

book_age18+
1.5K
IKUTI
10.0K
BACA
love after marriage
arranged marriage
drama
comedy
sweet
humorous
heavy
campus
highschool
colleagues to lovers
like
intro-logo
Uraian

WARNING!! CERITA HUMOR! KONTEN MENGANDUNG UMPATAN Dan BAHASA KEKINIAN! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA YA!!

“Mampus mau bilang apa gue ke Bokap-Nyokap Gue, Anjiiir!” Itulah jeritan kefrustasian Revaldo Mahendra.

Apa yang harus dia katakan Papi dan Maminya atas insiden yang menimpa dirinya kali ini bersama gadis yang menurutnya, Iyuuuuh pake banget, itu? Aldo menghela nafasnya gusar, “Mi, Pi, anakmu yang ganteng ini harus nikahin anak orang karena nggak sengaja remas-remas.”, gilaaaa bisa di gorok Gue, teriaknya dalam hati.

Gimana ya nasib Aldo selanjutnya?

Berani nggak sih Aldo berterus terang ke Mami-Papinya tentang apa yang sudah ia lakukan pada gadis yang sebenarnya adalah teman dari wanita yang ditaksir selama ini?

Korban Salah Sangka! adalah kisah anak lelaki yang bernama Aldo. Aldo harus mempertanggung jawabkan perbuatannya pada Dillia. Nggak pernah kebayang sama sekali deh dibenak Aldo. Boro-boro mau kebayang, sengaja ngebayangin nikah di usia muda aja nggak pernah. Eh- ini malah Aldo harus mempertanggung jawabkan perbuatan mesumnya di usia yang menurut Aldo lagi keren-kerennya untuk menjadi seorang Playboy kelas kakap.

**Cover Pic Pinterest

chap-preview
Pratinjau gratis
1
Seorang anak laki-laki hanya bisa menatap nanar tangan sahabatnya yang tengah menggenggam gadis pujaan hatinya. Sialan!, pekiknya dalam hati. Ardira Putri Maesaty, atau harus Aldo sekarang panggil dengan nama Ardira Putri Darmawan. Gadis yang katanya sekarang sudah bukan perawan itu, ya iyalah wanita pujaan hatinya yang tengah hamil itu adalah istri dari sahabat karibnya yang bernama Dipta Darmawan. Anak babi emang, perawan gue dihamilin! Kembali lagi hatinya mengumpat. Entah ini umpatan keberapa sejak dirinya tahu bahwa Dira telah dipersunting secara diam-diam oleh sahabatnya itu. Kenalkan laki-laki mengenaskan yang belum move on dari istri sahabatnya itu bernama Revaldo Mahendra, murid Angkasa Jaya yang tergabung dalam sebuah geng yang beruntungnya dieluh-eluhkan oleh para siswi di sekolah. Bersama dengan dua sahabat mautnya, Pradipta Darmawan, atau lebih sering orang-orang panggil dengan nama Dipta. Si Laki-laki beruntung yang beristrikan wanita pujaannya itu adalah cucu dari pemilik yayasan tempatnya bersekolah. Selain, yah Aldo akui sahabatnya memang tampan, Dipta memang memiliki banyak sekali penggemar di antara dia dan Rio. Sialnya lagi itu memang lagi-lagi karena tampangnya yang tampan, itu juga yang menjadi daya pikat gengnya kenapa bisa terkenal. Sahabatnya Rio, adalah lelaki yang menurutnya juga beruntung. Lagi-lagi Aldo mengumpat atas keberuntungan seorang Rio Ardiansyah yang pernah memenangkan hati seorang Dira. Karena sebelum dijodohkan oleh orang tuanya, bidadarinya itu sempat menjalin kasih dengan sahabatnya Rio yang terkenal sebagai penjahat wanita itu, meski akhirnya hubungan mereka kandas karena Rio ketahuan sudah memiliki Brenda.  Brenda sendiri adalah sahabat perempuan mereka satu-satunya. Sialnya, wanita itu harus menjadi korban dari kisah cinta memilukan antara Rio dan Dira. Ah, kapan dong giliran Aldo sama Diranya? Kapan? Nunggu Dira janda? Terus jadi jandanya kapan? Gue sianida aja kali ya si Ibab ini. Tepukan di pundak Aldo menyeretnya pada kenyataan yang ada. Sial, suaminya malah ada disini, duduk disamping gue lagi. Padahal mau gue sianida biar bininye jadi janda, batin Aldo gemas akan nasibnya sendiri. “Move on-lah Do.” Kata Dipta terkekeh. Kasian banget memang Aldo ini, naksir berat sama Dira, eh- tahunya malah ditikung temen sendiri. Dinikahin pula. Nasib-nasib harus jadi jomblo, ngenes pula. “Njir, gimama bisa move on, Setan! Bini lo tambah montok begitu. Duh Dek Dira tambah seksi aja, Abang Aldo mana nahan.” Plaakkk... Satu pukulan mendarat tepat kening Aldo. Siapa lagi pelakunya jika bukan pemilik sah dari bidadari yang tengah dieluh-eluhkan Aldo barusan. “Anjir, sakit bego gue.” Jerit Aldo menatap geram Dipta. Main pukul aja itu manusia laknat satu. Sianida beneran deh, batin Aldo gemas. “Bini gue Onta. Bini Gue!” Dipta hampir saja kehilangan kendali mendengar penuturan Aldo yang tengah membicarakan bentuk tubuh sang istri. Gila kali si Aldo, batin si Dipta. Emang si Aldo ini pembalap apa? Suka nikung teman satu tim agar mendapat trofi. Kepret juga deh ah, si Aldo batin Dipta gemas ingin mencekik batang leher Aldo. “Lah, iya gue tahu bini lo, yang bilang bini gue siapa Ogeb1.” Dipta benar-benar harus membenturkan kepala Aldo. Bisa-bisa si Aldo terkekeh mesra begitu. Nggak ada benernya otaknya Aldo, batin Dipta lagi. “Hehehe, emang yahud ya si Dira, beuh senyumnya.” Kata Aldo sekali lagi dengan memandangi Dira yang tengah tersenyum sembari terkekeh. “Move on Onta, bentar lagi punya anak tuh.” Muka Aldo berubah sendu. Aldo lupa kenyataan bahwa Dipta telah menghamili Dira. Kurang ajar memang sahabatnya itu, beraninya menghamili gadis pujaan hatinya. “Anak setan lo apain yayang bebeb gueee?  Kenapa barang lo laknat banget Dip, main hamilin bebeb gue.” Glodaakk “Sarap lo Do. Nggak usah pake pegang bisa kali.” Kata Dipta meringis karena senjata andalannya diremas oleh Aldo. “Hehe sorry terlalu baper gue.” Elak Aldo tidak sadar. Sebenarnya dia bergidik sendiri setelah meremas milik Dipta tadi. Berasa maho2 dia. “Dasar baperan3 jones4.” Aldo mendengus sebal. Rio kenapa sih selalu bener. Kan Aldo jadi nggak bisa mengelak lagi. Maklumlah, Dira ini inceran Aldo dari abad Sun Go Kong masih dalam rahim monyet, kalau baper kaya gini kan wajar. Namanya patah hati. PATAH HATI, WOII! PATAH HATI. KRETEK... KRETEK GITU! PUAS?! Pada setan kan emang! Sakit woi, sakit!, Dikira Aldo nggak ngerasain sakit apa. Coba kalian diposisi Aldo. Pasti nangis tujuh tahun, tujuh turunan. Kalau pada lebai sih itu juga. “Aiing nyeri Hatek, Aiiing nyeri hateeeek.”4 Teriak Aldo membuat Rio dan Dipta ingin melemparkan sendal yang mereka pakai ke wajah aldo. “Heh, lo bukan orang Sunda. Nggak usah sok pake bahasa Sunda. Kasihan bahasa mereka dipake orang ogeb kaya lo.” amuk Dipta. “Gue bunuh juga lo Dip. Gue lagi masa pemulihan ini.” Dengus Aldo sebal. Sahabatnya nggak peka banget sih. Udah tahu dia lagi terluka gitu, kan Aldo nggak bisa digituin. “Lo nggak lebay sekali-kali bisa nggak Do?” tanya Rio datar. Sahabat Aldo satu itu mulai jengah dengan kelakuan Aldo yang semakin absurd itu. “Lo berdua, kalian tuh nggak tahu apa yang  kalian lakukan itu jahat.” “Ibab! Amit-amit ya Allah. Jangan sampe anak gue kaya lo. Amit-amit.” Aldo mengerucutkan bibirnya sebal saat mendengar umpatan Dipta. Tega banget, harusnya Dipta bersyukur jika anaknya nanti mirip dia. Aldo kan lucu gitu loh! “Mirip gue, gue aku anak ntar anak lo ya.” Kesal Aldo memandang ke arah Dira lagi. “Sembarangan, mending lo sana buat sendiri dari pada ngaku-ngakuin anak gue.” Balas Dipta tak kalah kesal karena argumen Aldo, “Dasar Onta.” Tambahnya dengan sebuah toyoran dikepala. “Sama siapa Anjiiing.” Bentak Aldo melotot. “Dillia noh jomblo.” Kekeh Dipta lalu melihat ke arah Rio. “Amit-amit, Prei kenceng boskuh” “Sempak, gue doain lo, dapet jodoh kaya Dillia. Biar kapok, jilat tai lo sendiri.” “Jilat ludah Dip.” Koreksi Rio pada kata-kata Dipta. “Serah gue-lah. Kan gue lagi kesel ceritanya.” “Oke-lah Pak.” Kata Rio menyetujui kata-kata Dipta. “Tai, sampai gue dapetin Dillia gue adain menu klepon ya di acara gue.” “Deal!!” Teriak Rio dan Dipta berbarengan membuat Aldo menjerit histeris karena nggak rela.  

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
189.2K
bc

My Secret Little Wife

read
95.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook