Chapter 85

1102 Kata
“Zaraaaa !!! Zaraaaaa !!!” Teriak Julian dari luar pintu kamar Zara. Tok tok tok ( suara ketukan pintu kamar Zara ) “Yahh nggak jadi tidur deh.” Gumam Raka. Zara tidak mendengar apa yang di katakan Raka. Zara sontak terbangun dari tidurnya. Zara bangun dari tempat tidurnya dan segera membuka pintu kamarnya. “Woii apaan deh? Kenapa sih? Gue mau istirahat tauuu !!!” Seru Zara. “Handphone gue, di meja Lo tuh.” Ucap Julian sambil menunjuk handphonenya yang terus bergetar. “Ishh makanya periksa barang Lo kalau keluar dari kamar gue.” Kata Zara marah - marah. “Gue lupa tau !!! Udah cepetan ambil deh, banyak yang cariin gue tuh.” Seru Julian. “Puufftttt.. siapa juga yang mau nyariin orang rese’ kayak Lo.” Kata Zara tertawa sambil berjaln mengambil ponsel Julian di atas mejanya. “Wahahah Lo belum tau yahh kalau kakak Lo ini banyak fansnya? Mengada - ngada nih orang.” Kata Julian. “Fans apaan kalau satu aja nggak bisa jadian? Payah.” Ucap Zara. “Nahh itu.. gue nggak mau jadian biar fans gue nggak berkurang. Kan kalau jadian fans gue yang lain cemburu dan jadi nggak suka deh sama gue.” Kata Julian. “Wahhh awas aja yah Lo mainin perasaan temen gue Bella. Lo berhadapan sama gue.” Kata Zara. “Kalau itu mah beda lagi.. gue akan perjuangan kalau yang itu.” Kata Julian. “Ihh apaan?? Kok nggak konsisten gitu? Trus kalau Lo jadian sama Bella gimana ? Fans Lo juga berkurang dong?” tanya Zara “Yahh nggak apa - apa sih.. yang penting gue pacaran sama orang yang benar - benar cocok sama gue, dan nilai plusnya dia cewek yang cantik. Iyakan? Gue bener dong?” Tanya Julian karena melihat wajah Zara yang keheranan. “Terserah Lo deh yahh.. yang penting Lo nggak nyakitin temen gue. Awas yah kalau Lo nyamitin temen gue, gue nggak akan ajakin Lo ngomong selama sebulan.” Ucap Zara sambil menyilangkan kedua tangannya. “Yaelah sebulan doang sih nggak apa - apa. Hahaha.” seru Julian. “Ihh awas yahh Lo !!!” “Uhukk uhukk uhukk.” Tiba - tiba terdengar suara Raka yang lagi batuk. “Hah? Suara siapa itu? Lo ngumpetin cowok yah di kamar Lo ?” Tanya Julian lalu langsung masuk ke dalam kamar Zara. Zara juga ikut kaget mendengar suara batuk dari Raka. “Ehh bukan begooo !!! Itu gue lagi video callan sama Raka. Gila aja Lo gue ngumpetin cowok dalam kamar gue, mau di sikat gue sama bokap.” Kata Zara. “Mana coba gue liat kalau Lo video callan? Boong yah Lo?” Kata Julian melihat ke tempat tidur Zara. “Iiihhhhh apaan sih Lo kepo bangettt !!!! Maaaaa !!!! Mamaaaaaa !!!! Kak Julian Maaaaa !!!!” Teriak Zara memanggil Ibu Nadine. “Ihh apa sih mainnya lapor - laporan sama Mama.. dasar !!! Gue mau mastiin tau kalau emang Lo video callan sama Raka.” “Kakkk kak Juliaann … iyaa ini gue Raka emang lagi video callan kok sama Zara.. gue nggak lgi ada di kamarnya Zara kok.” Kata Raka yang mendengar perdebatan antara Julian dan juga Zara. Akhirnya Julian menemukan ponsel Zara yang terletak di atas tempat tidurnya dan melihat Raka yang ada di balik layar ponsel Zara. “Tuuhh Puas Lo !!! Ihh dasar kepo banget sih jadi kakak.. udah sana keluar, gue panggilin mama lagi nih kalau Lo gangguin gue. Udah gede jugaa masih gangguin adiknya. Isshh.” Seru Zara sambil berusaha merebut ponselnya dari tangan Julian. “Halo.. halo Rakaa.. ntar dulu.. gue mau ngomong dulu sama Raka, kenapa sih?” Kata Julian yang juga berusaha menghindar dari Zara. “Zaraa.. biarkan kak Julian ngomong dulu, nggak apa - apa kok.” Ucap Raka. “Nah nahh.. tuhh Raka aja nggak keberatan, kenapa Lo marah sih.” Seru Julian. “Hei heii.. kenapa sih? Kenapa kalian berdua berisik sekai sih malam - malam? Ada apa lagi? Kalian berdua ini benar - benar seperti anak kecil, mama sampai bingung untuk mengatasi kegaduhan kalian setiap kali seperti ini.” Ibu Nadine tiba - tiba datang dan masuk ke kamar Zara. “Mamaaaaa !!!! Ini nihh Maa.. Julian rese’ lagi, dia gangguin aku mahh, aku lagi telvonan sama Raka dia malah datang - datang ngerebut ponse aku.” Ucap Zara. “Ihh apaan.. nggak gitu yahh, gue ke sini mau ambil ponse gue tau yang ketinggalan. Nggak gitu yah maa.. aku tadi nggak sengaja mendengar suara Raka, makanya aku mau ngomong dulu sebentaran sama Raka. Mau ucapin terima kasih karena dia udah beliin begitu banyak oleh - oleh dari Bali. Iyakan Maa?” Kata Julian. “Ohh iyaa juga yahh.. aduh sini - sini mama mau ngomong juga sama Raka.” Ibu Nadine kemudian mengambil ponsel Zara dari tangan Julian. “Lahh lahh.. kok sama aja sih.” Gumam Zara. Raka tersenyum melihat Ibu Nadine, Julian dan Zara. Sebuah keluarga yang sangat Raka idam - idamkan. Zara sendiri pasrah dengan apa yang di lakukan Julian dan Ibu Nadine. “Hahah.. sabar yah sis.” Seru Julian ke Zara lalu menjulurkan lidahnya ke Zara dan tertawa. “Rakaa.. makasih banyak yah Nak.. kamu udah beliin keluarga tante oleh - oleh yang banyak sekali. Harusnya kamu nggak usah seperti itu, merepotkan sekali nak. Tante juga sebenarnya bisa beli sendiri kok, tanpa perlu kamu belikan seperti itu. Tante jadi nggak enak.” Ucap Ibu Nadine yang sudah mengambil posisi duduk yang nyaman di sofa kamar Zara. “Iyaa sama - sama tante, nggak apa - apa kok. Lagian Raka baru seperti itu, tenyata seperti ini rasanya kalau memberikan oleh - oleh untuk orsng lain. Soalnya selama Raka perjalanan dinas, Raka nggak pernah beliin apapun untuk orang lain, bahkan untuk mama dan papa Raka pun juga tidak pernah memikirkan untuk membelikan mereka. Raka senang sekali karena sekarang Raka bisa membelikan oleh - oleh untuk orang lain, dan Raka senang kalau kalian menyukainya.” Ucap Raka lalu tersenyum. “Ahh iyaa Raka.. tante, Papanya Zara dan Julian suka apa yang kamu belikan nak. Makasih banyak yah.” Ucap Ibu Nadine lagi. Ibu Nadine tidak ingin membahas lebih lanjut karena takut menyinggung perasaan Raka. “Udaah kan? Sini - sini ponselnya aku.. ishh.. ganggu aja sih mama sama Kak Julian. Udah sana.. aku mau istirahat tauu.” Ucap Zara lalu mengambil ponselnya dari Ibu Nadine dan menarik Julian keluar dari kamarnya. “Rakaaa !!! Gue juga terima kasihh yahh, dan tolong jagain adik gue yang cerewet ini. Jangan sampai Lo sakitin, awas aja Lo.” Teriak Julian dari luar pintu kamar Zara. ====
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN