bc

Wanita Surga

book_age16+
1.4K
IKUTI
4.6K
BACA
second chance
dominant
drama
spiritual
pilot
gorgeous
shy
like
intro-logo
Uraian

Mengambil keputusan yang besar untuk hidup adalah hal yang penting bagi setiap orang. Salah satunya Azka, awalnya lelaki yang berprofesi sebagai pilot itu mengalami kemalangan di hubungan percintaannya dengan seorang pramugari yaitu dia di selingkuhi. Setelah berusaha untuk bangkit dari rasa sakit hatinya, ia kembali di kejutkan dengan perjodohan yang melibatkan dirinya dan juga seorang gadis yang belum lama tinggal di rumahnya. Awalnya lelaki itu menolak, karena ia rasa wajib bagi dirinya untuk mencari pendamping yang cocok dengannya bahkan ia harus mengetahui latar belakang wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak. Namun di sisi lain, Azka tidak ingin membuat orang tuanya kecewa terhadapnya dan pada akhirnya ia mau menikah dengan gadis yang bernama Haura tersebut. Berbeda dengan Azka yang menolak, Haura justru dengan ikhlas menerima perjodohan antara dirinya dan juga Azka dengan alasan ia harus menjalankan amanat mendiang Ayahanya. Dan benar saja, di tengah perang batin Azka dan juga status barunya, ia mengaku kalah dari perasaannya dan memutuskan untuk kembali menjalin kasih dengan mantan kekasihnya itu tanpa memperdulikan statusnya yang sudah menjadi suami orang dan juga Haura, Semua kisah bermula dari tindakan Azka yang memutuskan untuk kembali memadu kasih dengan mantannya. Di mulai dengan perjuangan Haura. Perjuangannya untuk mempertahankan rumah tangganya, suaminya, dan juga usahanya untuk membuat Azka sadar dan mau mencintainya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Awal Mula
مِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. QS AR RUM:21 "Saya terima nikah dan kawinnya Haura Arifah Binti Alm.Ahmad Daud dengan maskawinnya yang tersebut di bayar tunai," ijab kabul seorang lelaki dengan lancar tanpa ada hambatan sedikit pun. "Bagaimana saksi? Sah?" Tanya penghulu. "Sah," ucap para saksi. Lalu penghulu melantunkan doa untuk kedua mempela, sementara di lain tempat seorang wanita yang mendengar kata "sah," menitikkan air matanya. "Haura sayang episode baru di hidup mu baru saja di mulai, ingat yah kata Bude rumah tangga mu di bangun atas cinta mu kepada Allah jadi badai apapun yang kamu hadapi di depan jangan sampai kamu goyah karena setiap rumah tangga pasti akan melalui hal tersebut," ucap Ati satu-satunya keluarga Haura yang hadir di acara sakral Haura. Setelah ijab Kabul di laksanakan, para keluarga besar dari pihak mempelai laki-laki berbondong-berbondong mengantar sang pengantin baru di rumah baru yang di jadikan hadiah pernikahan untuk pasangan ini. "Azka, Haura ini hadiah dari Mama dan Papa," Ucap Vera--Mama Azka penuh antusias. Haura mengangguk sambil tersenyum tulus “Terimakasih Mah,” Jawab Haura. Sementara Azka diam tak menanggapi hal tersebut dan wajahya pun hanya berekspresi datar tak terbaca, spontan Haura menoleh kearah lelaki yang sudah menjadi suaminya ini sebab ia penasaran dan benar saja Azka hanya berekspresi datar. Haura lalu berdehem, mungkin bisa meredekan sedikit kegrogiannya. Mereka lalu masuk ke dalam rumah yang sudah di isi banyak perabotan rumah tangga beberapa keluarga Azka lalu melihat-lihat beberapa ruangan, lalu Kakak Azka yang bernama Meidina menarik keduanya untuk naik di lantai dua rumah ini dan membuka satu ruangan. "Ini kamar kalian berdua,” ucap Meidina ceria. Haura lagi-lagi menoleh kearah Azka untuk melihat ekspresi suaminya ini. Dia hanya ingin memastikan ekpresi Azka apakah benar-benar tidak ada raut bahagia di dalamnya. "Terimakasih Kak Meidina," Ucap Haura. Azka lalu melangkahkan kakinya di ruangan sebelah kamar tersebut, lalumemutar knop pintu. Meidina kemudian berjalan menuju arah adiknya dan berucap "Di rumah ini cuma ada dua kamar dan satunya lagi sengaja kami kosongkan, Mama dan Papa nggak mau lihat kamu dan Haura pisah kamar setelah menikah," ucap Meidina memberi pengertian kepada adiknya tersebut. "Kak cukuplah urusan jodoh ku mereka yang atur nggak usah urusan tempat tidur mereka sibuk juga," ucap Azka terdengar tak membentak tapi tersirat banyak kemarahan di sana. Haura hanya tertunduk diam "Kakak mohon sekali jaga perasaan Mama dan Papa serta Haura" ucap Meidina berbisik. "Apa Mama dan Papa pernah jaga perasaan aku? Nggak kan? Tiba-tiba aja aku di nikahkan sama anak teman mereka yang baru tinggal dua minggu di rumah kita? Bahkan asal usul wanita ini aja kita nggak tahu," ucap Azka kepada Meidina. “Kamu yang nggak tahu, kita semua tahu. Haura adalah anak dari keluarga baik-baik,” balas Meidina. “Kalian terlalu memaksakan perrnikahan ini,” jawab Azka cepat. "Cukup azka," ucap Meidina membentak. "Apa Kakak mau berada di posisi Azka?" tantang Azka "Apa Kakak akan terima dengan semua situasi yang benar- benar berubah dan dengan sekejap mata mengubah jalan hidup Azka? Mbak ini bukan pilihan hidup Azka , Azka ingin menikah dengan wanita pilihan Azka," bentak Azka. "Lalu kenapa kamu merima perjodohan yang Mama dan Papa lakukan? Kenapa nggak dark awal aja kamu nggak berontak gini?" tantang Meidina. Suasana semakin memanas hingga, Kakak Azka yang pertama yang bernama Karin naik untuk melerai keributan tersebut yang sudah terdengar sampai bawah. "kenapasih kalian ribut-ribut?" Tanya Karin. Tiga orang ini hanya diam dan tak ada di antara mereka yang mau menjawab "Azka, jawab Mbak di bawah itu suara mu yang paling kedengaran," ucap Karin. "Nggak ada apa-apa kok Mbak," ucap Azka datar lalu turun di bawah dengan wajah menahan amarah. Sementara Haura, ia menatap punggung Azka dengan tatapan yang sulit di artikan. Haura lalu masuk ke dalam kamar tersebut dan duduk di pinggir ranjang yang tepat di pinggir ranjang ada sebuah cermin besar dengan pantulan wajahnya yang berada di sana. Di balut gamis elegan putih dengan riasan sederhana namun cantik Haura menatap dirinya. Ada sedikit rasa sakit di hatinya mendengar penuturan Azka yang secara gamblang tidak menerima pernikahan ini dan terang-terangan tidak menyukainya, Haura terus menatap wajahnya dipantulan cermin tersebut. Perjungannya kali ini benar-benar akan di mulai. Sebenarnya ia juga tidak mau melakukan perjodohan ini namun, demi menuruti keinginan mendiang Ayahnya, dia rela menerima pernikahan ini. . . Setelah kedatangan pasutri baru ini di rumah baru mereka, syukuran kecil-kecil di adakan di rumah baru mereka dalam rangka syukuran setelah menikah dan syukuran pindah rumah baru. "Selamat yah Bro," ucap Harun teman Azka. Azka hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan Harun "Istri lu mana? Kenalin lah ke kita," ucap Iqbal sahabat Azka. "Lagi sibuk, kenalan sama keluarga yang lain next time lah Bro kalian kenalan," jawab Azka. "Cemburuan lu ka," ucap Harun menimpali ucapan Azka. Azka tersenyum miring ‘mereka gak tahu aja perasaan gue gimana,’ sambung Azka membatin. Setelah beberapa jam syukuran di adakan, orang-orang mulai pulang "Azka, Haura, Mama dan Papa pulang yah sayang. Azka jaga Haura baik-baik," ucap Vera. "Azka, Papa percayakan kamu untuk jaga Haura yah nak. Ingat jangan sakiti dia," ucap Papa Azka. Azka mengangguk "iya Pah, Mah" ucap Azka datar. Setelah semua orang kembali, tinggallah mereka berdua di rumah dan satu asisten rumah tangga mereka. Kali ini, Haura masih sibuk beres-beres rumah di bantu oleh asisten rumah tangga. Azka muak dengan situasi seperti ini, dia langsung naik ke atas untuk tidur tapi Haura dengan sigap mengikuti langkah Azka. Spontan Azka menoleh ke arah Haura "kenapa kau mengikutiku?" Tanya Azka tak suka. "Sedari tadi aku belum melihat kamu makan," jawab Haura. "Lalu? Apa urusan mu?" Tanya Azka sudah mulai habis kesabaran. "Saya istri mu, sudah kewajiban ku memperhatikan mu. Jadi, ayo makan dulu, setelah itu kamu bisa istrahat," Jawab Haura cepat. "Kamu mau jadi istri baik dengan situasi pernikahan kita yang tidak kita inginkan?" ucap Azka lagi. Haura terdiam, iya dia bahkan tak bisa berkata apapun setelah mendengar ini dari mulut Azka langsung. "Kita serumah, kita mungkin sekamar, dan kita suami istri tapi jangan lupakan dirimu bahwa kita ini dua orang asing dan aku akan menganggapnya seperti itu. Sekarang turun dan jangan mengikuti ku bahkan peduli pada ku," sambung Azka penuh penekanan. Haura terdiam cukup lama hingga asisten rumah tangga datang untuk meminta izin kepadanya karena akan pulang "Nyonya Haura saya izin pulang dulu yah, pekerjaan sudah kelar semua," ucap ART tersebut. Haura lalu berbalik, dia telah memikirkan satu hal yang harus di putuskan cepat "Maaf yah Mbok, besok Mbok bisa kok balik ke rumah mertua saya karena rumah ini nggak luas kok jadi pekerjaannya bisa saya selesaikan sendiri dan lagian saya nggak kerja jadi bisa fokus mengerjakan pekerjaan rumah sendirian. In syaa Allah saya akan mengabari Ibu mertua saya," ucap Haura cepat., Yah ini keputusannya karena dengan situasi rumah tangganya yang seperti ini dia tidak mau orang lain bahkan tahu keadaan mereka di dalam rumah. Biarlah masalah ini hanya di ketahui oleh dia dan Azka saja. "Baik Nyonya." ART tersebut lalu pulang sementara di atas, Azka masih mendengar pembicaaran Haura. Dia tersenyum miring "Pandai juga yah dia menutupi aibnya," ucap Azka. Setelah itu, Haura menyelesaikan pekerjaannya seperti memasukkan beberapa barang-barang Azka yang masih tertinggal di luar rumah lalu mengunci pintu dan naik ke lantai dua tepatnya kamar tidurnya berada. Namun, ketika masuk, pemandangan yang Haura lihat yaitu Azka tengah tidur di sofa. Haura menghela nafas berat lalu mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Azka. "Semoga saja Allah meluluhkan hati mu," ucap Haura lalu naik ke atas tempat tidur lalu tidur.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
191.9K
bc

My Secret Little Wife

read
100.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
208.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook