Hari demi hari berlalu, ayah dan ibu semakin sering datang ke rumah, entah itu untuk mengunjungi Yuuki atau hanya mengirim makanan kemudian pergi lagi. Sekolah Yuuki juga semakin baik, anak itu bahkan sudah bisa menghitung kali-kalian sulit dan aku cukup bangga padanya, karena selain dia sudah sering kuajari macam-macam sebelum dia masuk ke sekolahnya yang sekarang. Semuanya baik-baik saja, sampai hari ini. Seperti pagi-pagi biasanya, Kuroda-san selalu bangun lebih pagi dari biasanya. Menyiapkan sarapan untuk kami, dan membantuku menyiapkan Yuuki dengan seragamnya. Keluargaku, benar-benar sempurna, walau pun Yuuki masih belum bisa menerima kehadiran calon adiknya yang terus tumbuh dalam perutku. Ah, mungkin sekarang tidak, tapi nanti kurasa dia akan menerima adiknya. Jika anak ini suda

