Bukan pamitan

1200 Kata

Wahyu menyerahkan putri kecilnya yang masih terlelap kepada Bunga, mereka berjalan beriringan menuju ruang tengah. Meletakkan Tiara dengan hati-hati di atas sofa. "Dibawa ke kamar saja, sayang," ucap Wahyu. "Nggak apa-apa di sini, Mas. Lagian kita belum bersih-bersih, nanti Tiara malah di ganggu penunggu rumahnya." ujar Bunga sembari tersenyum. Wahyu meremas jemari Bunga, berusaha meredakan rasa tidak nyaman akibat debaran jantung yang sedang menuntut dirinya untuk berbicara kepada Bunga perihal apa yang tengah ditutupinya. Sepertinya ia memang harus jujur tentang kepergiannya lusa. Lagipula waktunya sudah tidak banyak. Hanya hari ini dan esok hari yang tersisa. Tidak mungkin juga ia pergi begitu saja tanpa pemberitahuan. “Hmm.., Sayang, Lusa aku akan ke Singapura.” Wahyu memberanikan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN