06 - Hujan 2

1645 Kata

Taris terkejut saat ia berada di pelukan El. Benar-benar Taris merasakan kepanikan El terhadapnya. Seutas senyum terukir di bibirnya karena tak tahan dengan gejolak perasaan senang itu. Jantungnya berdetak sangat cepat. Sungguh cepat. Ia merasa El kembali menjadi Elmarc, kakaknya, bukan atasannya. "Kenapa bisa telat sampai? Kamu kemana aja?" Tanya El mengurai pelukan mereka. Mata El menyiratkan rasa bersyukur yang dalam kala melihat Taris sampai dalam keadaan utuh. Meski kondisinya sedang tak baik-baik saja. Sekujur tubuhnya basah dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki, serta bibir dan wajah yang tampak pucat menjelaskan semuanya. "Jawab Tar. Kamu kemana aja? Naik apa ke sini?" Tanya El bertubi-tubi. "Na..naik kereta." Balas Taris berusaha menjawab meski ia tengah berusaha menahan tu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN