Thalia mengurung diri nya di kamar selama 2 hari ini,Ibu nya bahkan sudah mengetuk pintu nya berkali kali tapi Thalia tetap tidak membukakan pintu untuk ibu nya,karena khawatir putri nya itu akhirnya Ibu Thalia memanggil Michel untuk membujuk nya karena hanya Michel lah orang terakhir yang berinteraksi dengan Thalia.
“Thalia,kamu masih hidup kan?” Michel mengetuk ngetuk pintu kamar Thalia,terdengar ump atan dari dalam Michel tersenyum arti nya Thalia baik baik saja sekarang.
“Kamu mau mengurung diri berapa lama lagi? Satu rumah panik karena kelakuan kamu” lanjut Michel,dia membuka gagang pintu Thalia yang terkunci.
“Keluar Michel!” Terdengar teriakan dari dalam
“Ya kamu yang putus cinta tapi satu rumah kamu bikin panik karena kelakuan kamu” Kelakuan Thalia benar benar terlihat kekanakan bagaimana Wanita itu bisa tahan untuk tidak makan dan minum selama 2 hari ini?
Karena tidak ada respon dari Thalia akhirnya Michel pergi ke mobil nya,dia mengambil kunci duplikat kamar Thalia,jangan di tanya bagaimana Michel bisa memiliki nya tanyakan kepada Thalia yang sengaja meninggalkan kunci kamar nya di mobil Michel.
Michel Kembali masuk dan membuka kamar Thalia dengan kunci itu,hal yang pertama dia lihat adalah bungkus snack yang berserakan di lantai dan Thalia yang sedang berbaring di atas Kasur dengan laptop nya.
“Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?” Thalia terkejut saat melihat Michel yang berdiri menjulang di depan nya,dia segera bangkit mendekati Michel.
“ya bisa lah kan aku punya kunci nya” Thalia terdiam,dia berusaha mengingat dan sekarang dia tahu dia pernah meninggalkan kunci kamar nya di mobil Michel,ternyata pria itu cerdik juga.Jika tahu begini Thalia tidak akan memberikan kunci kamar nya kepada Michel.
“selama 2 hari ini,ini yang kamu lakuin?” Michel mengangkat kumpulan bungkus snack yang telah habis di lantai.
Thalia meringis,”Aku Cuma mee time Chel,nggak perlu di khawatirin”
Michel mencebik,mana ada me time sampai 2 hari nggak keluar dari kamar,”Sekarang kamu bersihin,besok kita pergi ke sekolah untuk tanda tangan ijazah”
Thalia mengusap tangan nya,”Tanda tangan nya boleh di wakilin aja?” Dia malas untuk pergi ke sekolah,karena kemungkinan dia akan bertemu dengan Regan walau presentasi mereka bertemu 50 50 persen.
“Nggak ada,kamu kira absen bisa dititipin” Kesal Michel,dia menggeleng melihat keadaan kamar Thalia.Sebenarnya 2 hari ini apa yang di lakukan Wanita itu? Lantai penuh berserakan dengan bungkus snack dan barang barang yang tidak tersusun dengan rapi.
**
Thalia pergi ke sekolah dengan Michel,sudah hampir 5 hari ini dia tidak turun ke sekolah karena memang tidak ada yang mereka lakukan setelah pengumuman kelulusan mereka,sekarang teman teman nya sedang fokus belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi,begitu pun dengan Thalia selama 2 hari ini dia juga mati matian belajar,dia memang sengaja tidak keluar dari kamar selama 2 hari ini untuk fokus tapi dengan menyebalkan nya Michel malah masuk ke kamar nya.
“Kamu duluan aja ke ruang guru,aku mau parkir mobil ini dulu” Thalia mengangguk,dia keluar dari mobil dan pergi ke ruang guru,dia menyeringitkan alis nya melihat orang yang berkerumun ramai di papan pengumuman,karena penasaran Thalia pun pergi kesana.
Betapa terkejut nya dia saat melihat surat cinta nya untuk Regan terpampang dengan jelas di papan pengumuman.
“Thalia itu siapa?”
“Dia teman satu kelas ka Regan?”
“Kok bisa ya dia seberani itu nulis surat cinta”
sayup sayup Thalia mendengar suara siswa lain yang sedang membicarakan dia,Thalia tebak mereka berada adalah adek kelas nya .
Thalia mendekati papan pengumaman itu dan langsung merobek nya,hal itu sontak menjadi perhatian semua orang di sana,tapi Thalia tidak peduli dia langsung merobek nya menjadi bagian yang lebih kecil lalu setelah itu pergi dari sana.
Thalia benar benar merasa malu,bagaimana surat cinta nya bisa terpampang di papan pengumuman seperti itu,bagaimana jika siswa yang satu kelas dengan dia melihat itu.Perlahan air mata nya turun entah lah dia merasa malu akan kejadian tadi,diri nya akan menjadi bahan pembicaraan bahkan setelah dia lulus nanti.
“Thalia!”
Michel selesai memarkir mobil nya,dia ingin berjalan menuju ruang guru tapi dia melihat Thalia pergi kea rah yang lain.
“Thalia” teriak nya lagi,Michel berlari untuk mendekari Thalia dia menyeringitkan dahi nya melihat Thalia yang hanya menundukkan kepala nya.
“Thalia” ucap Michel lagi,dia merasa tidak beres dengan Thalia,Wanita itu tidak merespon nya atau mengangkat kepala nya.
“Kamu kenapa?” Michel memperhatikan Thalia,ada potongan kertas kecil di tangan nya,Michel mengambil itu untuk dilihat walau potongan kertas itu sudah terobek menjadi potongan kecil kecil,tapi Michel bisa tahu jika ini adalah surat Thalia yang ingin dia berikan kepada Regan.
“Darimana kamu mendapatkan ini?” Thalia tetap diam dia tidak menjawab pertanyaan Michel sama sekali,Michel menghembuskan nafas nya dia mengangkat dagu Thalia dan benar saja tebakan nya Wanita itu sedang menangis.
“Thalia katakan,darimana kamu mendapatkan surat ini?”Michel memandang wajah Thalia,dia menghapus air mata di pipi Wanita itu.
“Di papan pengumuman,ada seseorang yang menempelkan nya disana” lirih Thalia.”Aku malu Chel,semua orang melihat ke papan pengumuman itu tadi” Thalia Kembali menangis,walau itu hanya secarik surat tapi saat itu di baca oleh orang lain rasa nya sangat memalukan.
Michel memeluk Thalia untuk menenangkan Wanita itu,Michel akan menunggu hingga Thalia sudah tenang.
**
Setelah Thalia tenang,akhirnya mereka pergi ke ruang guru disana ada banyak teman kelas mereka yang juga meantri untuk tanda tangan ijazah,Thalia menjadi gugup semoga saja tidak ada yang melihat surat nya itu.
“Eh Thalia sudah datang?”
Thalia tersenyum kepada teman satu kelas nya,mereka jarang bertegur sapa satu sama lain tapi entah mengapa dia hari ini menyapa Thalia seakan akan mereka sudah kenal dekat.
“Aku melihat surat kamu untuk Regan di papan pengumuman tadi” Dia tertawa sinis sambil memandang Thalia,”Aku tidak menyangka jika kamu seberani itu mengirim surat cinta untuk Regan” ucap nya
Wajah Thalia memerah,dia mematung begitu juga dengan Michel.Thalia tidak tahu harus membalas apa untuk perkataan nya.
“Aku rasa itu bukan urusan kamu Des,dan juga bukan nya kamu pernah mengirim surat cinta juga?” balas Michel,kali ini wajah teman nya lah yang memerah dia langsung pergi setelah Michel mengatakan nya.
Michel mengepalkan tangan nya,Regan benar benar sudah membuat nya marah,pria itu bukan hanya menolak Thalia tapi membuat Wanita itu harus menanggung malu.
“Sudah lah Michel,ayo kita tanda tangan” bisik Thalia,mereka pun pergi ke ruangan wali kelas mereka.
“Minggu depan adalah hari kelulusan kalian,selamat ya” Wali kelas mereka memberikan selamat kepada Michel dan Thalia,di tambah Michel lulus dengan nilai yang hampir sempurna.Sebenarnya Thalia merasa heran pria itu belajar nya kapan? Hampir 24 jam waktu Michel dia habiskan dengan Thalia kecuali saat diri nya di rumah tapi Thalia tidak pernah melihat sekalipun Michel belajar.
Thalia mematung saat melihat Regan berada di depan nya,dia baru saja keluar dari ruang guru dan diri nya bertemu dengan Regan.Thalia mencoba mengacuhkan Regan,dia menarik tangan Michel untuk menjauh tapi pria itu malah mendekati Regan.
Brukk
“Sudah ku bilang untuk tidak menyakiti nya” Ucap Michel marah,dia menampar wajah Regan dengan keras.Thalia terkejut melihat itu dia tidak tahu mengapa Michel tiba tiba menampar wajah Regan.
“Heh kamu gila?!” Regan berusaha bangkit,sial pipi kanan nya terasa sangat sakit karena tamparan itu tadi.
Michel tidak peduli,dia Kembali mendekati Regan dan menampar itu lagi,”Aku sudah memperingatkan mu dari awal,jika kamu hanya main main dengan diam maka jauhi Thalia,dan mulai sekarang jangan harap kamu bisa bertemu dengan Thalia lagi!.”
Michel ingin menampar Regan Kembali,jika Thalia tidak cepat menghalang Michel.Thalia memegang tangan Michel dengan kuat.
“Chel sudah,nanti guru tahu” bujuk Thalia,dia melihat wajah Regan yang sudah babak belur karena tamparan Michel tadi.
Thalia mendengar pembicaraan mereka tadi,tapi Thalia tidak tahu maksud Michel tadi dia bingung arti pembicaraan mereka.
**
Thalia sampai di rumah nya setelah Michel mengantarkan nya,dia segera mengganti pakaian nya untuk pergi ke Apartemen Regan.Dia merasa tidak enak dengan Regan,wajah pria itu sudah pasti babak belur karena Michel,di sepanjang perjalanan pun Michel tidak menjawab pertanyaan nya sama sekali mengenai Regan pria itu hanya diam atau mengalihkan pembicaraan saat Thalia mengatakan nya.
Thalia menekan password Apartemen Regan,walau dia ragu apakah Regan ada di Apartemen tapi tidak salah nya dia mencoba.Thalia membuka pintu Apartemen dan terlihat gelap mungkin Regan tidak ada disini,tapi Thalia tetap masuk ke dalam dia memeriksa setiap sudut ruangan Apartemen untuk memastikan.
“Regan” Tegur Thalia,dia melihat pria itu duduk di pinggir Kasur nya sedang menatap sebuah bingkai foto,Regan mengalihkan pandangan nya dan terkejut melihat kehadiran Thalia.
“Lia?” Ucap nya,Thalia tersenyum dia berjalan mendekati Regan,Regan menyembunyikan bingkai foto yang berada di genggaman nya di dalam lemari kecil.
“Kamu ngapain kesini?”
Thalia Tersenyum,dia mengeluarkan kotak obat yang di bawa dari rumah,”Maaf karena perlakuan Michel tadi wajah kamu jadi begini” Sesal Thalia,terlihat memar biru di wajah Regan.
Regan menggeleng,”Tidak apa apa,aku memang pantas mendapatkan ini” ucap nya,Thalia menatap Regan dia sebenarnya bingung mengapa Regan mengatakan ini,selama ini Thalia tidak pernah melihat Regan dan Michel dekat.
“Duduk lah,aku obati dulu” Thalia pergi ke dapur untuk mengambil kain dan air dingin,setelah itu dia Kembali ke kamar Regan.
Thalia mengambil obat merah dan kapas,dia menarik tangan Regan terlihat luka luka kecil di tangan nya.
“Ish” ringis Regan
“Tahan sebentar” Dengan telaten Thalia mengobati tangan Regan,Regan memperhatikan wajah Thalia,Wanita itu bahkan tidak menaruh dendam dengan perbuatan nya kemarin.
“Lia”
“Ada apa?” tanya Thalia bingung.
“Kamu tidak membenci ku?” ucap nya pelan
“Hah?” Thalia tidak mendengar perkataan Regan tadi.Thalia menegakkan kepala nya untuk menatap Regan.
“Kamu tidak membenci karena hal kemarin?”
Thalia tersetak,dia lalu tersenyum “Tidak,itu adalah kesalahan ku karena terlalu lancang menyatakan perasaan ku ke kamu,seharus nya aku lebih sadar diri” ucap nya,dia Kembali tersenyum melihat Regan yang terdiam lalu Kembali mengobati tangan Regan.
“Tahan lagi ya” Thalia mengambil kain lalu membasahi dengan air dingin,dia meletakkan kain itu di wajah Regan yang memar,Regan tetap memperhatikan Thalia.
“Aku mendengar kejadian kemarin,maaf”
Thalia menggeleng,”Ini bukan salah kamu” Thalia tertawa kecil,mengapa Regan harus meminta maaf?
“Itu perbuatan Bella” Thalia mematung mendengarnya,sebenarnya Regan tahu akan kejadian kemarin,dia mendengar teman sekelas nya yang bercerita dan tidak lama setelah itu Bella menceritakan nya sendiri jika dia yang memajang surat itu,dia menemukannya di meja saat mereka makan.
Thalia mengutuki mengapa surat itu harus berada di tangan Bella,”Kamu marah?” Tanya Regan lagi,Thalia menggeleng lagi ini kesalahan nya dia tidak bisa marah.Mereka Kembali terdiam satu sama lain,Thalia dengan fokus mengobati tangan Regan,Thalia yakin jika luka ini di dapat saat Regan terjatuh karena tamparan Michel.
“Kamu masih mencintai ku?” tanya Regan lagi.Thalia menundukkan pandangan nya dan menatap Regan.
Thalia mengigit bibir bawah nya,”Lia jawab kamu masih mencintai ku?” desak Regan lagi.
Regan benar benar tidak ingin mengatakan perkataan itu kemarin,tapi jika dia menerima pernyataan Thalia maka ayah Thalia akan di pecat,Regan tidak memiliki pilihan lain selain menolak nya.
Thalia tersenyum lalu mengangguk,”Iya,tapi tidak apa apa aku akan menghilangkan perasaan ini secepat nya.Aku hanya butuh waktu untuk melupakan nya” Thalia mengucapkan nya dengan tenang tapi tidak dengan hati nya,hati nya begitu sakit walaupun dia sendiri yang mengatakan hal itu.
“Tapi j-“
“Sudah selesai,aku pulang dulu ya Re” Thalia tersenyum dia sengaja memotong pembicaraan Regan,dia hanya tidak ingin mendengar kata penolakan lagi dari Regan.Thalia lalu membersihkan kotak obat nya dia pergi ke dapur Regan lagi untuk membuang air yang dia bawa.
“Re,aku pulang dulu” Thalia ingin berbalik tapi tangan nya di tahan oleh Regan.
“Kamu saat kelulusan kita nanti datang?”
“Seperti nya,tapi aku tidak janji” jawab Thalia,dia masih malu dengan insiden kemarin.
Dia mendengar dari Michel jika karena kejadian kemarin,adek kelas berlomba lomba untuk mencari data diri nya,mereka ingin tahu siapa yang berani mengirim surat cinta untuk Regan.Walau saat itu Thalia sempat merobek surat nya tapi tetap saja gossip itu tersebar di penjuru sekolah.
“Jika kita bertemu nanti di masa depan,kamu mau jadi pacar aku?”