Brakkk
Regan baru saja masuk ke dalam rumah nya tapi ibu nya sudah ingin memarahi nya,ibu nya menutup pintu kamar Regan dengan kencang.Regan menghembuskan nafas nya lalu menatap ibu nya yang marah.
“Ada apa ma?”
“Ini,semua foto ini apa maksud nya?” Ibu nya melemparkan kumpulan foto ke wajah Regan,Regan mengambil foto itu dan melihat nya,betapa terkejut nya dia saat foto dia dengan Thalia yang ingin masuk ke dalam mobil nya,bagaimana foto ini bisa ada?
“Bagaimana foto ini bisa di ambil?”
“Itu tidak penting,sekarang kamu jelaskan ke mama bagaimana bisa kamu mengantar seorang wanita?” ibu nya sangat murka Regan tahu akan hal itu.
Regan meneguk air liut nya,dia memandang ibu nya takut “Dia pulang jalan kaki ma,jadi Regan antar pulang”
Ibu Regan tertawa sinis mendengar nya,”Kamu kira mama bodoh sehingga tidak tahu akan hal ini?”
Regan mengigit bibir bawah nya,dia hanya diam sambil menundukkan kepala nya.Ibu nya menghembuskan nafas frustasi melihat tidak ada jawaban nya dari Regan.
“Mama sudah beberapa kali memperingatkan kamu untuk tidak mendekati perempuan,karena bisa mempengaruhi nilai kamu”
“Tapi kami hanya berteman ma”
“Tidak boleh!,kalau sudah mama bilang tidak bearti tidak boleh!” Ibu nya berteriak di depan wajah Regan,Regan mengepal tangan nya kuat berusaha menyimpan amarah nya.
“Iya ma” Ucap Regan,dia berjalan menjauh dari ibu nya dan pergi mengambil kunci mobil nya.
“Regan mau kemana kamu!”
“Ingin cari suatu barang ma” setelah mengatakan itu Regan langsung menghidupkan mobil nya dan pergi,dia tidak memperdulikan lagi teriakan dari ibu nya.
Hampir 2 jam Regan berkeliling kota Jakarta,dia tidak tahu ingin pergi kemana tapi yang jelas dia tidak ingin Kembali ke rumah untuk sementara,dia tidak mungkin pergi ke Apartemen nya karena mungkin saja mata mata ibu nya akan mengikuti nya seperti mereka mengambil foto Thalia yang masuk ke dalam mobil nya.
Setelah hampir 3 jam Regan berkeliling akhir nya dia pergi ke lapangan basket,dia melempar bola basket dengan kuat ke ring nya,dia melampiaskan semua amarah nya dengan bermain bola basket,satu hal yang tidak orang ketahui jika Regan juga hebat dalam bermain basket.
“Regan” Regan menghentikan gerakan nya saat mendengar suara Thalia dan benar saja,Wanita itu berjalan menghampiri Regan dengan senyum lebar dan Michel yang di samping nya.
Thalia tersenyum saat melihat Regan,dia baru saja ingin pulang bersama Michel setelah menemani pria itu bermain basket tapi saat dalam perjalanan pulang dia melihat Regan,awalnya Thalia tidak percaya melihat Regan di sana tapi saat dia mendekati ternyata itu benar lah Regan.
“Kamu main basket?” Tanya Thalia,keringat bercucuran di dahi pria itu.oh kenapa Regan harus terlihat tampan dalam kondisi apapun.
“hanya suntuk di rumah” Thalia meringis mendengar jawaban Regan,pria itu jika suntuk di rumah maka akan pergi berolahraga sedangkan dia sudah pasti lebih memilih tidur.
“hmm bagaimana kalau kamu tanding dengan Michel?”
“Tidak” usulan Thalia dengan cepat di tolak oleh Michel.
“Aku ingin pulang”
Thalia mencebikkan bibir nya menatap Michel,”AYolah Chel,sekali aja ya” mohon Thalia,Michel mengarahkan pandangan nya menatap Thalia lalu mengangguk,sial dia tidak bisa menolak jika Thalia sudah memohon seperti ini.
Pertandingan di mulai,baik Regan dan Michel mereka saling berlomba berebut bola dan memasukkan nya ke gawang lawan masing masing,sedangkan Thalia hanya menonton di tepi lapangan dia bertindak sebagai wasit pertandingan.
“Yee masuk” Thalia bersorak senang saat Regan berhasil mencetak poin.Pertandingan Kembali berlanjut kali ini Michel berhasil memasukkan bola ke ring Regan tapi Thalia hanya diam tidak seperti saat Regan berhasil mencetak poin tadi.
“Ya kamu kenapa tidak bersorak untuk aku?”
“Karena aku mendukung Regan,lagipula kamu sudah ahli bermain ini.Tidak usah mendapat sorakan pun tidak apa apa” Sekarang Michel sangat ingin melempar bola di genggaman nya ke wajah Thalia.
“sekali lagi kamu nggak dukung aku,nggak bakal aku antar pulang”
“Tidak apa apa,aku akan meantar kamu pulang Lia” Michel tertegun,sejak kapan Regan memanggil Thalia dengan Lia dan sejak kapan pria itu bisa menggombal seperti itu?
“Heh,sejak kapan kamu memanggil Thalia dengan Lia?” Tanya Michel penasaran,Regan menghentikan pergerakan nya dan menatap Michel.
“Sejak kami pertama kali bertemu,nama dia Thalia kan? Terlalu Panjang jika aku memanggil nya Thalia” Jelas Regan
“Ya tapi kan-“ Michel tidak bisa berkata kata lagi,Regan benar tidak adalah salah nya jika dia memanggil Thalia dengan Lia tapi yang menjadi masalah adalah nama itu terdengar asing di telinga Michel!.
Thalia tersipu malu mendengar nya,dia masih tidak biasa mendengar kata Lia yang di ucapkan Regan tapi entah mengapa dia sangat menyukai ucapan itu.
“Aku pulang dengan Regan saja” pilih Thalia,dia menjulurkan lidah nya kepada Michel,Michel sungguh merasa terkhianati sekarang.
Regan tertawa melihat sifat Thalia,tanpa Regan sadari Thalia mampu membuat nya menghilangkan rasa sakit nya.
Sepanjang jalan,Thalia tidak berhenti berbicara Wanita itu menceritakan semua nya dengan semangat.
“Kamu tahu Re kenapa aku tidak makan undang?” Regan hanya diam mendengarkan karena tanpa di jawaban pun Thalia akan melanjutkan nya.
“Dulu waktu itu aku dan Michel masih kecil,kami mencuri undang yang dimasak ibu di atas meja.Karena undang yang terlalu besar dan aku waktu itu langsung memakan nya tanpa mengunyah,undang itu masuk dan tersangkut di tenggorokan.Sejak itu aku tidak mau makan undang lagi.
Regan hanya diam sesekali bergumam jika Thalia meminta nya,Thalia benar benar bisa membuat mood Regan berubah sekarang dia merasa senang lagi karena mendengar ocehan Thalia.
“Terimakasih Regan” Thalia melambaikan tangan nya setelah dia keluar dari mobil Regan.
**
Regan Kembali ke rumah nya saat malam hari,dia masuk ke dalam rumah nya dan melihat ayah nya yang sedang duduk menonton tv.
“Regan sini!” Regan berdecak dia sudah masuk dengan sepelan mungkin tapi ayah nya tetap saja tahu kedatangan nya.
“mama kamu bilang kemarin kamu setelah pulang dari sekolah,kamu membawa perempuan lain?”
Regan mengangguk,tidak ada guna nya dia berbohong.
“Siapa Wanita itu?”
“Dia teman Regan ayah” Jawab Regan santai,Ayah nya memandang Regan dengan wajah keras.
“Kamu yakin? Ayah bisa menemukan identitas nya dengan cepat”
Regan mendesis memandang ayah nya,”Jangan ganggu hidup dia pah,dia tidak salah apapun” Regan marah,ayah nya selalu akan mencari identitas perempuan yang dekat dengan Regan,lalu mengancam nya untuk menjauhi Regan atau tidak membuat hidup nya tidak tenang.
“Jangan dekati dia lagi,kamu harus serius untuk bisa masuk ke kedokteran” Regan tersenyum kecut,see orang tua nya tidak pernah peduli dengan keinginan nya.
“Jika aku tidak mau?” Tantang Regan,dia tertawa kecil menatap ayah nya.
“Apa!” Ayah Regan ingin mengangkat sebelah tangan nya menampar wajah Regan,tapi berhenti.
“Kenapa nggak ayah lanjutin? Biasa nya kan ayah selalu menampar aku jika tidak menuruti keinginan ayah”
“Belajar dari mana kamu bisa menentang seperti ini?!” Wajah Ayah Regan memerah menahan amarah yang meluap luap.
“Aku tidak belajar ini dari mana pun,tapi mama dan ayah selalu memaksakan kehendak nya ke aku tanpa meminta pendapat aku lebih dulu!”
Ayah nya hampir menampar Regan Kembali jika Regan tidak cepat pergi dari hadapan ayah nya,dia berjalan ke kamar nya dengan cepat tanpa memperdulikan amarah ayah nya.Ini lah yang akan selalu terjadi jika dia melanggar keinginan orang tua,mereka akan memarahi Regan dan memaksakan kehendak mereka.
**
Regan berangkat dengan mood yang sangat jelek,seharian dia di sekolah hanya diam saja bahkan saat Raka mengajak nya bicara dia hanya diam saja.
“Regan” Regan mengangkat kepala nya,terlihat Bella yang duduk menghampiri nya.
“Kenapa wajah kamu masam seperti itu?”
“TIdak apa apa mungkin aku kelelahan” Regan mengusap wajah nya,Bella memandangi wajah Regan.Mereka terdiam satu sama lain,pikiran Regan melayang entah kemana pandangan nya hanya lurus ke depan hingga dia melihat Thalia yang sedang bermain bola tenis,Regan tertawa saat melihat Thalia yang tidak berhasil membalas serangan dari lawan,tidak ada satupun bola yang berhasil dia lempar.
Bella memalingkan wajah nya heran menatap Regan yang tertawa,dia lalu meluruskan pandangan nya untuk melihat ke arah Regan lihat.
“Ternyata benar dia”gumam Bella,dia memandang tajam ke arah Thalia.
“Dia Wanita yang kamu jemput di depan sekolah dekat penjual mie ayam kan?” Regan memandang Bella terkejut.
“Bagaimana kamu tahu?”
Bella menyunggingkan satu senyum,”Kamu kira aku bodoh untuk tertipu dengan itu semua? Aku bahkan tahu jika kamu membawa nya ke APartemen kamu”
Regan membulatkan mata nya tidak percaya,”B-bagaimana kamu bisa tahu?”
“penyamaran kamu terlalu cupu hingga membuat aku terkecoh” Bella tersenyum puas melihat wajah panik Regan.
“Jangan bilang sama mama dan ayah”
“Aku tidak akan memberitahu mereka semua nya,aku hanya memberitahu mereka sedikit”
“Apa? Jadi kamu yang memberitahu mereka?” Bella lagi lagi tersenyum licik,Regan tidak bisa berkata lagi saat melihat nya,jadi Bella yang memberitahu mereka.
“Sejauh mana kamu mengetahui ini?”
Bella tersenyum lalu mengangkat kedua bahu nya,”Well kamu sudah memiliki Apartemen kecil sejak satu tahun lalu tempat untuk meletakkan barang barang yang di larang oleh ibu mu dan akhir akhir ini kamu membawa Wanita itu ke Apartemen kamu”
Regan membelalakkan mata nya,jadi Bella hampir mengetahui semua nya.
“Kamu gila!” Desis Regan,dia risih dengan sifat Bella yang seperti ini.
“aku tidak gila,tapi aku hanya mencintai mu.Kamu tentu tahu hal ini bukan?” Regan tercengang mendengar nya,Bella memang sering bilang jika dia mencintai Regan tapi Regan tidak mengira jika itu sungguhan,mereka adalah keluarga bagaimana bisa Bella mencintai nya?
“Kamu Gila,kita bekeluarga”
“Kita memang keluarga,tapi ikatan darah kita jauh secara agama dan negara kita bisa menikah” Regan bergidik ngeri membayangkan hidup nya akan terjebak dengan Bella selama nya.
“Aku ingin kamu menjauhi Wanita itu sebelum aku sebarkan semua nya” Setelah mengatakan itu Bella bangkit dari duduk nya dan berjalan menjauh dari Regan,Regan hanya diam pandangan nya tetap lah lurus kedepan memandang Thalia yang sedang tertawa dengan keras bersama Michel.
**
Thalia menulis semua kejadian hari ini di diary nya,walau hari ini dia tidak ada berbicara dengan Regan tapi entah mengapa hati nya merasa sangat senang hari ini.
“Hayo nulis apa?” Michel tiba tiba datang ke kamar Thalia dan mengejutkan nya,Thalia mengelus da da nya karena perbuatan Michel tadi,dia melempar pulpen nya ke Michel dengan keras.
“kebiasaan masuk kamar orang nggak pernah ngetuk” Kesal Thalia,Michel tertawa keras dan merebahkan diri nya di Kasur Thalia.
“Maafkan aku Lia,aku tidak akan mengulangi nya lagi” Michel meniru cara bicara Regan dan sebutan Thalia dari Regan,Thalia memerah kesal dia mengambil boneka di lemari nya dan melemparkan nya ke Michel.
“Nyebelin banget sih” Michel hanya tertawa keras,dia sangat puas menjahili Thalia hari ini.
“Chel”
“Hm ada apa?” Karena Lelah Thalia Kembali duduk di kursi belajar nya,melempari dengan barang hanya membuat pria itu senang.
“kan kita sebentar lagi mau lulus”
“Terus?” Michel bangkit dari Kasur Thalia dan pergi ke kulkas kecil di kamar Thalia,tempat penyimpanan cemilan Thalia,dia mengambil satu dan memakan nya.
“nah kalau aku nyatain perasaan aku ke Regan bagaimana? Kira kira dia nerima nggak?”
Uhuk..uhuk…uhuk..
Michel langsung tersedak mendengar perkataan Thalia,Wanita itu ingin mencari mati rupa nya.
“kamu yakin? Selama ini banyak Wanita yang nyatain perasaan ke Regan tapi dia tidak pernah menerima mereka sekali pun”
Thalia mengerucutkan bibir nya,”ya mungkin saja sama aku dia mau nerima,lagipula dia selalu mengajak aku jalan jika dia bosan”
“mendung belum tentu hujan,ajak jalan belum tentu jadian.Bisa aja dia Cuma gabut dan kebetulan ada kamu jadi kamu yang di ajak”
Thalia mengambil tas sekolah nya dan melemparkan nya lagi ke wajah Michel,sial pria itu membuat nya marah.
“Tapi jika aku tidak mengatakan nya,dia tidak akan tahu.Kalau aku belum coba terus kami berpisah bisa penasaran seumur hidup aku Chel” Rengek Thalia,mereka sudah hampir lulus dan cinta Thalia belum terbalas sampai ini,jika dia tidak menyatakan nya dia tidak akan pernah tahu reaksi Regan bagaimana.Mungkin saja kan pria itu menerima diri nya.
Lama Michel terdiam lalu mengangguk,”baiklah kamu coba lebih dulu,tapi kalau di tolak jangan menangis”
“Michel!” Kesal Thalia,bukan nya di beri semangat Michel malah sebalik nya .
“Iya iya,kan aku Cuma memberi peringatan.Kita tidak tahu hasil nya seperti apa,di tambah Regan adalah orang yang paling tidak bisa di tebak di kelas” Thalia mengangguk paham,Regan memang orang yang tidak bisa di tebak,semoga saja saat dia menyatakan perasaan nya Regan mau menerima nya.