PART 10 DIA MENCINTAIKU?

2008 Kata
Hari ini semua siswa berdandan sesuai dengan tema yang di angkat oleh kelas masing masing dan untung nya kelas Thalia hanya memilih tema casual,jadi dia tidak perlu harus pusing pusing mencari pakaian untuk di pakai. “chel,aku lapar kita ke kantin yo” “ya kamu mau mencari mati? Kita belum berkeliling kamu sudah ingin pergi ke kantin” Setiap hari jadi sekolah mereka,semua siswa akan di minta berkeliling sekitar sekolah nya sambil membawa bendera bendera kecil,jarak yang mereka tempuh pun lumayan jauh,Agak childish memang tetapi ketahuilah jika acara seperti ini akan menjadi ajang untuk siswa populer. “Tapi aku sangat lapar,kamu nggak mau kan lihat aku pingsan di jalan nanti?” Thalia hari ini tidak sempat sarapan,karena Michel yang kurang ajar nya meminta Thalia untuk cepat cepat berangkat hanya karena pria itu belum mengambil pakaian yang dia pakai di tempat teman nya. “Kalau kamu pingsan nanti bisa aku tinggal di pinggir jalan” Plak Thalia memukul lengan Michel,bisa bisa nya pria itu bercanda seperti ini. “Aku serius!” “Aku juga serius” Thalia mencebikkan bibir nya,Michel sangat menyebalkan akhir akhir ini.Thalia memalingkan wajah nya,dari jauh dia melihat bayangan Regan dan benar saja pria itu berjalan dengan Bella di samping nya,pria itu terlihat tampan dengan kemeja lengan Panjang dan celana jeans nya. “Regan,pagi” Sapa Thalia,Regan memalingkan wajah nya sebentar menatap Thalia lalu mengacuhkan nya lagi.Pria itu bahkan tidak repot repot membalas ucapan Thalia,dia hanya menatap Thalia sebentar lalu memalingkan wajah nya lagi. “Hhmp hahaha,seperti nya di cuekin oleh pangeran nya nih” Sindir Michel dia tidak bisa menahan tawa nya melihat wajah cengo Thalia,Regan tidak menghiraukan Thalia sama sekali dan itu yang membuat Michel tertawa keras. “Ih apaan si,ayo cepat kita ke lapangan” alih Thalia,sebentar lagi mereka akan berangkat sehingga banyak siswa yang sudah berbaris di lapangan sesuai kelas masing masing. “nggak jadi ke kantin nih?” “Telat” kesal Thalia. *** Thalia berjalan mengikuti rombongan kelas nya,selain dari tampil menari dia juga benci harus berjalan berkeliling seperti ini,bagaimana tidak mereka harus berjalan dengan pakaian ribet seperti ini di jam 10 siang dan menempuh jarak hampir 4 kilometer. “Michel tunggu,seperti nya kaki ku lecet” Thalia menarik tangan Michel untuk berhenti,mereka menepi. “Ada apa?” “Kaki ku lecet” Thalia melepas sepatu yang dia pakai dan benar saja kaki nya lecet,pantas saja rasa nya sakit saat dia berjalan tadi. “Kamu kenapa nggak pakai kaos kaki sih,sudah tahu mau jalan jauh” “Ya mana sempat,kalau kamu langsung menarik aku tadi” Michel tertawa benar juga dia yang menarik Thalia. “ya sudah kamu pegangan dengan aku,biar nggak terlalu sakit” Thalia mengangguk,dia berpegangan dengan Michel sambil menjijit kaki nya agar tidak terlalu sakit. ** “Tunggu sini aku beli plester dulu” Thalia mengangguk,walau mereka harus tertinggal jauh dari rombongan tapi akhirnya mereka sampai di kelas mereka,Thalia duduk di kursi Panjang di depan kelas nya. Thalia menundukkan pandangan nya,kaki menjadi merah merah karena luka di tambah kaki Thalia memang agak sensitive. “Kaki kamu lecet?” “Hah?” Thalia terkejut saat menaikkan pandangan nya,di depan nya sudah ada Regan yang berdiri menjulang. “Ah iya,aku tidak memakai kaos kaki tadi jadi lecet” Regan menggeleng,dia mengambil plester dari tas nya dan berjongkok. “Eh kamu mau apa?” Tanya Thalia bingung saat Regan tiba tiba menarik kaki nya. “Kaki kamu lecet kan?” Thalia mengangguk. “Ya sudah diam” Regan menarik Kembali kaki Thalia dan memasangkan beberapa pleseter di kaki nya,untung saja dia selalu membawa plester untuk hal darurat seperti ini. Thalia mengangkat sedikit kaki nya,semua luka nya sudah di tutup oleh plester luka “Terimakasih” “Seperti nya kaki kamu tidak bisa untuk menari hari ini” saat Regan mengobati kaki Thalia tadi dia melihat kaki Wanita itu yang bengkak dan merah merah. “Tidak,aku bisa kok.Nanti sakit nya juga pasti akan hilang” Regan menatap Thalia,dia Kembali memandang kaki Thalia yang masih terlihat merah. “Baiklah” jawab nya lalu pergi meninggalkan Thalia.Tidak berapa Michel datang dengan membawa plester luka. “eh sudah? Siapa yang melakukan nya?” Michel bingung saat melihat kaki Thalia yang sudah terpasang beberapa plester. “Kamu kelamaan sih,kemana aja tadi?” “hehehe maaf,tadi pergi ke kantin dulu untuk makan” Ringis Michel,Thalia melebarkan mata nya,sial dia kelaparan disini tapi Michel malah enak enakan makan. ** Regan memperhatikan setiap gerakan Thalia,kali ini giliran siswi perempuan di kelas nya yang tampil.Terlihat beberapa kali Thalia yang meringis karena rasa sakit di kaki nya,Regan sudah memperingatkan hal itu tapi Thalia tetap keras kepala. “Hmm Regan” Regan memalingkan badan nya dan terlihat siswi kelas lain yang menyapa nya. “Bisa kita berfoto bersama?” Tanya nya,Regan menatap Wanita itu lalu menggeleng. “maaf tapi aku ingin pergi ke kelas” “Regan,satu kali saja.Aku sudah menunggu hari ini” Regan menghembuskan nafas nya,lalu mengangguk. “Baiklah” Wanita itu berjengkit senang,dia segera menarik Regan untuk pergi ke background yang sudah di sediakan untuk tempat berfoto. ‘’Terimakasih,aku tidak menyangka jika kamu mau” Regan mengangguk,dia berniat ingin pergi ke kelas tapi Langkah terhenti oleh siswi siswi yang mengerumungi diri nya untuk berfoto bersama,Regan menghembuskan nafas nya seperti ini jika sekali dia menuruti untuk foto bersama. Thalia telah selesai dari penampilan nya,dia melihat kerumunan siswi dan berjalan mendekati nya,ternyata mereka menunggu giliran untuk berfoto bersama dengan Regan.Tidak ingin kehilangan kesempatan Thalia pun juga ikut mengantri untuk foto bersama Regan. “ Boleh foto berdua?” Regan terkejut saat melihat Thalia yang ikut mengantri bersama siswi lain. “Kamu sudah selesai?”Thalia mengangguk semangat. “Seharus nya kamu menonton penampilan kami tadi” “Maaf,aku tidak menonton penampilan kalian” Thalia menggeleng,dia hanya bercanda tadi”Tidak apa apa,lagipula aku paham kalau kamu harus menuruti keinginan mereka foto bersama” Thalia melangkah mendekati Regan,dia ingin foto selfie berdua dengan Regan karena tidak ada yang bisa memoto mereka bedua. “Lebih dekat lah lagi,wajah kamu terlihat besar karena terlalu dekat dengan kamera” Thalia mengangguk dia memundurkan Langkah nya lebih dekat dengan Regan. “terimakasih” ucap Thalia senang,dia melihat hasil foto mereka tadi,no bad untuk hasil nya mau bagaimana pun wajah Regan akan tetap terlihaat tampan. “Kamu hari sibuk?” Thalia mengangkat wajah nya dan menatap Regan. “Seperti nya tidak” “mau ke Apartemen,seperti nya aku akan ke Apartemen juga hari ini” “Mauu” balas Thalia senang,akhirnya dia bisa menghabiskan waktu berduaan dengan Regan berdua. “Aku tunggu di depan pedagang mie ayam depan sekolah ya” Thalia mengerutkan kening nya. “heh kenapa nggak di depan gerbang sekolah saja?” mereka juga satu kelas,otomatis waktu pulang mereka sama. “Aku tidak bisa mengatakan nya,pokok nya kamu tunggu di sana ya” Thalia menangguk paham. ** Regan menepikan mobil nya saat melihat Thalia yang sudah menunggu di tempat yang mereka janjikan tadi. “Ayo” Thalia mengangguk dengan segera dia masuk ke dalam mobil Regan. “Re,kamu kok minta aku buat nunggu di sana,kamu takut ya kalau orang orang bakal gosipin kita?” Regan menggeleng,”Aku tidak takut” Regan memang tidak takut harus di gosipkan dengan hal seperti itu,dia hanya menghindari Bella untuk melihat mereka. “Lalu kenapa?” Desak Thalia dia benar benar penasaran,”Hanya ingin nyuruh kamu buat nunggu disana” Thalia mencebikkan bibir nya,ternyata Regan sama saja dengan Michel. 25 menit mereka sampai di Apartemen Regan,Thalia langsung meletakkan tas sekolah nya di atas sofa. “Re,aku mau masak untuk makan siang.Di kulkas kamu ada bahan makanan?” “Kamu bisa masak?” Tanya Regan heran,Thalia mengangguk,dia hanya bisa memasak makanan yang simpel dan tidak memerlukan banyak bahan dan waktu. “mungkin ada telur  dan keju di dalam kulkas,kamu lihat saja” Thalia pergi ke kulkas pria itu dan benar saja hanya ada telur dan keju di dalam kulkas nya. “Kalau begini Cuma bisa buat omelet” gumam nya,Thalia mulai mengeluarkan bahan bahan nya satu persatu dan mulai memasak. Regan duduk di kursi sofa sambil bermain handphone nya,dia memalingkan wajah nya ke samping dan melihat tas sekolah Thalia yang berserakan,,isi dalam nya berserakan keluar.Regan merapikan itu tapi ada satu buku yang menarik perhatian nya. “Buku diary?” baca Regan,karena penasaran dia membuka buku itu,dia menyeringitkan kening nya saat membaca buku itu penuh dengan nama nya.   Kamis 20 september Hari ini aku melihat dia,pria yang sama yang sudah mencuri hati ku selama 1 tahun ini,dia sedang bermain tenis dengan banyak perempuan yang mengerumuni nya,tapi tidak dengan ku yang hanya duduk di atas kursi dan melihat nya dari jauh. Dia pria yang sangat dingin,di kelas bahkan dia tidak pernah menegur ku.Sangsi rasa nya jika dia tahu aku teman sekelas nya,tapi dari yang aku dengar dia memiliki eye smile yang sangat indah,huh bisakah aku melihat eye smile itu walau hanya sekali? Dia adalah pria pertama yang berhasil menarik perhatian ku dan membekas kuat di ingatan,wajah nya yang tampan selalu menghipnotis ku untuk jatuh lagi dan lagi. Seperti nya dia tidak akan tahu akan hal ini,tidak apa apa lagi pula jika dia tahu aku akan sangat malu hehe. Regan   Regan melebarkan mata nya saat melihat nama nya lah yang di sebut di dalam tulisan itu,jadi selama ini Thalia menyukai diri nya? Regan Kembali membalik halaman karena rasa penasaran nya.   Senin 1 november Huh bagaimana diri nya bisa setampan itu? Dia bahkan hanya bermain tenis tapi semua Wanita menghampiri dan memandang kagum kepada nya,jika begini bagaimana aku bisa mendekati nya? Tapi mau selama apapun aku juga tidak berani mendekati nya.   Regan tersenyum geli,memikirkan wajah Thalia yang cemberut sambil menulis ini   Rabu 12 oktober Kemarin mungkin adalah hari paling beruntung aku untuk tahun ini,Regan,Kami bertemu di Gramedia dan dia mengajak ku untuk menonton film bersama.Regan sedingin gunung es itu menampilkan eye smile nya yang indah. Aku terpana,eye smile nya sangat indah,mungkin aku adalah orang yang paling beruntung bisa melihat itu,dia tidak sedingin saat di sekolah.DIa banyak tertawa kemarin,ah itu mungkin karena sikap konyol aku. Aku masih mencintai nya,bahkan perasaan ini masih sama besar saat aku pertama kali bertemu dengan nya   Senyum Regan semakin melebar,dia ingat saat ini dia tidak terlalu dekat dengan Thalia tapi dia sudah mengajak Wanita itu untuk menonton film bersama karena dia kesepian,awal nya dia hanya iseng untuk mengajak Thalia tapi Wanita itu mau menemani nya,jadi lah Regan membelikan tiket premium karena takut Thalia tidak terbiasa dengan tiket nonton biasa. Jalan pertama kali dengan Thalia tidak secanggung yang dia pikirkan,Wanita itu dengan mudah mencairkan suasana dan membuat diri nya tertawa karena kelakuan nya,apalagi saat melihat wajah pucat Thalia setelah dia selesai menonton film.Jika Regan waktu itu sudah dekat dengan Thalia seperti ini sudah pasti dia akan menertawa wajah pucat Wanita itu.     20 oktober Terkadang dia sangat hangat tapi terkadang dia menjadi sangat dingin,hari ini seperti nya keberuntungan Kembali berpihak kepada ku. Regan,pria itu mengajak untuk pergi ke Apartemen nya,ada banyak hal yang baru terlihat dari buku komik sampai novel terjemahan yang tebal. Ternyata Regan memiliki sisi sentimental seperti itu,pria dingin di kelas itu memiliki emosional yang tidak terlihat. Ah ini adalah waktu pertama kali Regan memberitahu password Apartemen nya,Regan tersenyum sendiri memikirkan Thalia yang mungkin saat menulis ini merasa senang,sedih atau kesal. “Re kamu mau omelet nya pakai keju?” Terdengar teriakan Thalia dari belakang dengan cepat Regan menutup buku diary nya dan merapikan tas nya Kembali. “nggak usah” Balas Regan,dia masih ingin membaca diary itu tapi jika Thalia melihat diri nya membuka tanpa izin nya Wanita itu pasti akan marah. “Re,punya kamu nggak pakai keju ya” Thalia datang,dia meletakkan dua omelet di atas meja makan.Regan memperhatikan omelet Thalia,no bad lah walau tidak secantik di restoran. “Maaf,aku Cuma bisa masak ini.Karena di kulkas ad aini aja” “Tidak masalah” Regan mengambil garpu dan pisau nya dan mulai memakan omelet nya,Thalia meringis saat Regan memakan nya,dia takut jika rasa nya tidak enak. “Enak?” tanya Thalia,karena Regan hanya diam sedari tadi. “Enak,aku suka” puji nya,Thalia bernafas lega dia tersenyum lebar menatap Regan yang memakan omelet nya dengan lahap.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN