Thalia pergi mengantar laporan nya ke ruang dosen di lantai 4 sebenarnya Thalia sangat malas di tambah Michel menitipkan laporan nya untuk di kumpul karena pria itu makan seharian ini.
“Thalia”
“Iya bu” Thalia membalikkan badan nya
“Laporan praktikum kalian minggu lalu sudah bisa periksa,nanti bisa di ambil di depan ya” Dosen yang membimbing mereka memberitahu Thalia,Thalia mengangguk dan mengambil laporan nya,dia mengambil laporan dia,Michel dan Kyla.
Hari ini sangat melelahkan bagi Thalia,dari pagi dia sudah masuk harus praktikum dan sampai sekarang dia sama sekali belum duduk,setelah selesai praktikum dia harus mengambil laporan untuk dia pelajari nanti.Thalia mengambil handphone nya dia ingin menelpon Michel menanyakan keberadaan pria itu.
“Michel kamu dimana?” Tanya Thalia di telpon
“aku di lantai 1 di cafeteria lagi makan” sahut nya
“tunggu aku,aku di lantai 4 lagi ngambil laporan”
“iya,ambilin laporan aku juga ya” mohon Michel dan di iyakan oleh Thalia,tidak banyak orang yang tahu jika Michel dan diri nya adalah sepupu,Thalia pernah mendengar rumor yang mengatakan dia dan Michel adalah sepasang kekasih sejak SMA,Thalia hanya tertawa saat mendengar itu.
“ini laporan atau majalah sih,tebal banget” keluh Thalia saat melihat laporan Michel yang 2 kali lebih tebal dari milik nya.Michel biasanya selalu mencontek laporan nya tapi entah mengapa laporan pria itu selalu terlihat tebal dari milik Thalia.Thalia berulang kali kehilangan keseimbangan karena harus bersenggolan dengan beberapa mahasiswa yang juga ingin mengambil laporan sama seperti diri nya.
Bruk
“maaf,aku tidak sengaja” ucap Thalia sambil menutup sebelah mata nya ngeri,bagaimana tidak laporan yang di pegang nya tadi jatuh dan tepat menimpa kaki orang di depan nya ini.Dengan cepat Thalia mengambil laporan nya dan berdiri.Thalia menegakkan kepala nya dan memadang orang yang dia tabrak tadi,mata nya melotot saat melihat orang yang dia tabrak tadi.
“Regan?” Tanya Thalia tidak percaya,dia terkejut dengan kehadiran Regan di depan nya
Regan tersenyum menatap Thalia,ini pertama kali nya mereka bertemu setelah hari kelulusan “Lia,apa kabar” sapa Regan
“ah baik” balas nya,saat ini jantung nya berdegup sangat kencang.Penampilan Regan tidak berubah sama sekali pria itu tetap terlihat tampan.Setelah hampir 1 tahun mereka tidak bertemu,akhirnya mereka bisa bertemu kembali,awalnya Thalia kira acara kelulusan kemarin adalah hari terakhir dia bisa bertemu dengan Regan tapi ternyata dia salah,takdir berkata lain.
“Kamu kuliah disini?” Tanya Thalia,seingat nya Regan bilang jika dia akan kuliah di luar negeri,Regan mengangguk dengan cepat.
“Aku kuliah disini juga,jurusan kedokteran seberang fakultas kamu” Regan menunjuk fakultas nya yang tebat bersebrangan dengan Thalia,tidak heran jika mahasiswa kedokteran atau farmasi sering datang ke fakultas satu sama lain.
“Oh,hmm aku duluan ya”Potong Thalia,dia membalikkan badan nya dan pergi.
“Lia tunggu” Thalia berhenti dan menatap Regan bingung.
“Kamu tidak lupa kan dengan perkataan aku dulu?” Thalia terdiam,bagaimana dia lupa dengan perkataan terakhir Regan waktu itu,Thalia masih sangat mengingat nya.Thalia hanya mengangguk kecil dan langsung pergi.
**
“kamu kemana aja sih,makanan ku sudah habis tapi kamu belum datang juga” cerocos Michel,karena sedari tadi dia tidak nyaman karena ada beberapa mahasiswi yang terang terangan menatap dia.
Thalia menarik kursi untuk duduk di depan Michel dan melempar laporan Michel di depannya.Thalia mengusap wajah nya dengan kasar.
“Sial” umpat Thalia pelan,Michel mengerutkan kening nya bingung dengan kelakuan Thalia.
“Ada apa?”
“aku ketemu dia” sahut Thalia lesu
“hah?” ucap Michel tidak mengerti.
“Regan,aku ketemu dia Michel !!” sahut Thalia kesal
“What the hell,serius?” Tanya nya
Prak
“kamu lihat wajah aku ini berbohong apa” ucap Thalia kesal,dia memukul kepala Michel.Thalia tidak peduli dengan keadaan cafetaria yang penuh dengan mahasiswa lain.
“terus gimana? CLBK lagi?” Tanya Michel sambil menggoda Thalia.Michel sungguh tahu jika Thalia masih belum bisa melupakan Regan,bahkan pernah satu kali saat Michel datang tengah malam kerumah Thalia untuk mengantar sesuatu,dia masuk ke kamar Thalia,Thalia sudah tertidur lelap tapi Wanita itu menyebut nyebut nama Regan di dalam mimpi nya,seandai nya waktu itu Michel membawa handphone nya sudah pasti dia akan merekam dan menjadikan boomerang untuk Thalia.
Sebenarnya Michel masih sangat kesal dengan Regan karena telah menyakiti hati Thalia,tapi dia tidak bisa memaksa jika Thalia masih mencintai pria itu.
“CLBK apa nya,hidung kamu CLBK” ucap Thalia kesal,Michel pria itu bukannya membantu dia malah membuat Thalia semakin kesal.
“Dan kamu tahu dia kuliah dimana?”
“Dimana?” Tanya Michel,sambil meminum jus alpukat nya
“Disini,jurusan kedokteran !” Michel yang mendengar itu langsung menyemburkan minuman yang sudah di minum nya tadi.
“iihh jorok” Thalia mengambil tisu dan menyeka tangannya yang terkena semburan Michel.
“Serius? Wahh gila takdir memang tidak terduga ya” sahut nya sambil tepuk tangan.
Letak fakultas farmasi dan kedokteran hanya bersebrangan,dan tidak jarang mereka jika jadwal mereka bentrok mereka akan satu lab saat praktiku,kelas kuliah mereka pun tidak jarang bersama dengan mahasiswa kedokteran,tapi Thalia baru pertama kali bertemu dengan Regan,padahal jadwal mereka sering bentrok satu sama lain sehingga mereka secara bersamaan menggunakan lab.
“terus aku harus bagaimana?” Tanya Thalia bingung
“ya nggak gimana gimana,hadapi aja” sahut Michel santai.Thalia memandang wajah Michel sambil memicingkan mata nya,sungguh dia kesal dengan Michel sekarang.
**
Thalia berlari menuju lantai 1,hari ini dia ada kelas anatomi dan dia malah terlambat datang.
“Aduh,mana dosen baru lagi kalau galak gimana” keluh Thalia,di loby kampus dia berlarian menuju ruang kelas nya.
“sial dosen nya sudah masuk” ucap Thalia saat melihat dosen nya yang sedang menjelaskan di depan kelas.
Akhirnya dengan terpaksa Thalia masuk lewat pintu belakang,walau pasti dia tidak akan melihat tulisan di depan tapi dia tidak punya pilihan lagi sekarang.Thalia masuk ke dalam kelas nya lalu duduk di kursi kosong yang tinggal satu,dia merasa heran hari ini karena kelas nya terasa sangat penuh.Dia mengambil handphone nya dan mengrimkan pesan ke Michel yang jauh duduk di depan.
“ini kenapa jadi banyak banget orang nya?”
“mahasiswa kedokteran ikut kelas juga hari ini”
“What? Bagaimana bisa? Bukan nya kemarin sudah”
“ya bisa aja,kan mata kuliah ini sama dengan mereka,kebetulan materi ini berhubungan dengan kemarin jadi mereka juga ikut”
Thalia menutup telpon nya setelah mendapatkan balasan dari Michel,dia memalingkan pandangannya ke samping mencari keberadaan Kyla,biasanya Wanita itu berada di baris dekat mahasiswa kedokteran tapi hari ini Thalia tidak melihat nya.
“jadi,setelah ini kita akan ke atas untuk pengambilan nilai”
“Apa?” Thalia langsung menutup mulut nya dan meminta maaf pelan di sekitar nya karena reflex nya tadi,bagaimana dia tidak terkejut dia baru saja masuk kelas tapi dosen nya sudah meminta untuk pengambilan nilai.
Thalia mengurut kening nya yang tiba tiba pusing,dosen itu baru saja masuk tapi sudah pengambilan nilai tugas mana dia tidak belajar lagi.
“untuk pengambilan nilai nya cukup mudah,kalian hanya perlu membedakan antara pembuluh darah arteri dan vena”
Thalia semakin menungkupkan wajah nya saat mendengar tugas untuk pengambilan nilai yang sangat sulit bagi nya,kemarin bagian tubuh saja dia kesusahan apalagi ini.
“sekarang kalian bisa naik ke atas,bapak akan kesana dalam 30 menit lagi,gunakan untuk belajar” beberapa mahasiswa berlarian keluar untuk sampai yang pertama,berbeda dengan Thalia yang Nampak lesu,dia berjalan di barisan belakang sendirian.Dia tidak ada belajar malam tadi,bagaimana bisa dia tahu perbedaan antara kedua nya.
“kenapa lesu?” Michel datang menghampiri Thalia dan berjalan disamping nya.
“kamu catat penjelasan dosen tadi?” Tanya nya
Michel mengeluarkan sebuah binder dari tas nya,dan memberikan nya ke Thalia.
Thalia mengambil buku itu lalu membaca nya,tidak lama kemudian dia tersenyum
“catat sih catat tapi bagaimana aku tahu cara nya membedakan pembuluh darah pada orang yang telah meninggal!” catatan di buku Michel hanya menjelaskan fungsi dan perbedaan antara kedua pembuluh darah pada orang hidup,sedangkan yang mereka gunakan adalah mayat.
“ya kalau itu tinggal kamu tebak sendiri,kalau kamu beruntung jawabannya benar kalau nggak ya siap siap aja ngulang tahun depan” sahut Michel,Thalia memukul tangan Michel kencang,bisa bisa nya dia bercanda saat ini.
“sudah,jangan terlalu di pikirkan,mata kuliah ini Cuma 2 sks bukan masalah besar” Michel meletakkan tangan nya di bahu Thalia dan menarik diri Thalia mendekat.
“bukan masalah besar apa nya,itu juga bisa mempengaruhi ipk tahu”satu nilai D saja sudah membuat ipk nya berubah drastis apalagi di kampus nya memiliki kebijakan bagi mahasiswa yang memiliki nilai D wajib mengulang.
**
Thalia memasuki ruangan yang dingin itu,ada begitu banyak mayat dengan segala bentuk.
“kamu dingin?” Tanya Michel,dia melepas jaket nya dan memasangkannya ke tubuh Thalia,tidak heran jika lab anatomi adalah lab terdingin,hal itu di lakukan untuk menjaga mayat mayat di dalam nya tetap utuh.
“percaya diri aja” Michel mengepalkan kedua tangannya memberi semangat ke Thalia “aku pergi ke sana dulu” Thalia mengangguk dan mulai mendekati beberapa mayat,dia memperhatikan nya dengan seksama terutama di bagian pembuluh darah.
“ini bagaimana membedakannya,jika semuanya terlihat sama” gumam Thalia,dia mengambil sarung tangannya dan mulai mencari cari perbedaan antara kedua nya.Dia mengangkat kumpulan yang dia Yakini itu adalah pembuluh darah warna nya hampir sama satu sama lain,bagaimana dia bisa tahu.
“lia” Thalia mengangkat kepala nya dan terkejut karena Regan yang sudah berdiri di depannya.
“kamu lagi belajar?” Tanya lagi sambil mendekat.Dia mengamati Thalia yang nampak kesusahan membedakan pembuluh darah.
“kamu tidak akan bisa menemukannya jika kamu tidak membuka bagian otot nya terlebih dahulu” Regan mendekati Thalia dan berdiri di samping nya,sedangkan Thalia dia memundurkan badan nya beberapa langkah,dia terkejut saat Regan berdiri di samping nya begitu dekat.
Regan pun membuka bagian otot lalu menunjukkan pembuluh darah ke Thalia.
“mendekatlah Lia,kamu tidak akan melihat perbedaannya jika berdiri sejauh itu” Thalia mendekat ke Regan.
“jika Arteri tidak memiliki katup” Regan memperlihatkan pembuluh darah Arteri yang tidak memiliki katup “selain itu Arteri memiliki banyak percabangan dan yang paling besar ini nama nya Aorta” tunjuk nya,Regan mengambil pembuluh darah yang lain “sedangkan untuk vena dia memiliki katup tapi untuk percabangan dia tidak sebanyak Arteri” jelas nya.Regan memperlihatkan perbedaan antara kedua nya kepada Thalia,tanpa melihat dari warna pun Regan bisa tahu yang mana pembuluh darah Vena dan Arteri.
Thalia mengangguk,akhirnya dia tahu perbedaan kedua nya.
“amatilah,mungkin kamu akan lebih paham jika memegang nya secara langsung” Thalia mendekati,mayat itu lalu mengamati perbedaan antara kedua nya .
Regan tersenyum sambil memandang Thalia yang begitu serius,Thalia terlihat cantik,penampilan Wanita itu terlihat berbeda tapi kecantikan tetap terlihat sama.Kenapa Regan baru sadar jika Thalia sebenarnya sangat cantik.
“Lia” Thalia mengangkat kepala nya dan memandang Regan dengan bingung.
“Maafkan aku”
Thalia mengerutkan kening nya heran,”Untuk?” Tanya nya.
“Karena telah menyakiti hati kamu,aku terpaksa melakukan nya.” Thalia terdiam dia lalu menggeleng dan tersenyum,”Tidak apa apa aku sudah melupakan nya”
“Kamu masih mencintai aku?” Tanya Regan,Thalia mengigit bibir bawah nya.Mengapa Regan menanyakan hal ini di saat seperti ini.
“Aku t-“
“Ayo,berkumpul semua bapak ingin menjelaskan tentang pengambilan nilai nya” Pembicaraan Thalia terputus,dia langsung pergi dan membaur dengan teman farmasi lain nya.
“Hey,kemana saja kamu?” Thalia melihat Kyla yang berdiri di belakang,padahal saat dia mencari Kyla tadi Wanita itu tidak ada.
Kyla meringis lalu tersenyum,”Aku terlambat,waktu masuk kelas semua nya sudah kosong lalu aku lihat pak hakim ke atas aku ikutin deh” Kyla menghela nafas nya lega,”Waktu aku masuk ternyata pengambilan nilai,gimana nggak shock” Keluh nya.
Thalia menggeleng ternyata ada yang lebih buruk dari nya.
Satu persatu mahasiswa melakukan pengambilan nilai,yang pertama adalah mahasiswa kedokteran.Setiap kali mahasiswa kedokteran keluar dari lab Thalia merasa takjub karena sangat sebentar untuk mereka membedakan yang mana vena dan arteri.
“Gila sih mahasiswa kedokteran seperti nya cerdas semua” bisik Kyla,mereka di minta untuk menunggu di luar sampai giliran mereka tiba.
“ya kalau nggak cerdas gimana mereka bisa masuk kedokteran coba” balas Thalia,untuk masuk ke jurusan kedokteran tidak hanya cerdas tapi juga harus kaya.
Thalia pernah mendengar 3 golongan orang yang masuk dokter,yang pertama dokter dengan dokter jadi anak nya ikut orang tua nya menjadi dokter,kedua dokter dan pengusaha dan ketiga pengusaha dan pengusaha.Jadi tidak heran jika kedokteran di anggap jurusan elit di kampus mereka.
“Eh kamu sudah mencari materi botani buat di presentasikan besok?” Tanya kyla,Thalia membulatkan mata nya dia baru ingat dengan tugas itu.
“Astaga belum!” Kyla mencebikkan bibir nya,sudah dia tebak Thalia pasti belum mengerjakan.