“Regan” Thalia baru saja keluar dari mobil Michel,dia melihat Regan yang juga baru keluar dari mobil nya.Thalia memutuskan untuk menyapa Regan.
“Kamu sendirian?” Thalia berjalan mendekati Regan,dia menatap pria itu dengan senang tidak lama Bella keluar dari kursi penumpang mobil Regan.Regan mengalihkan pandangan nya menatap Bella dan menatap Thalia Kembali,
“Jangan dekat dengan ku” usir nya,Thalia mengerutkan kening nya tidak paham.
“Maksud kamu?”
“Menjauhlah aku tidak ingin di dekati kamu” Setelah mengatakan itu Regan meninggalkan Thalia dengan wajah bingung nya.
Regan berjalan beriringan dengan Bella dan masuk ke dalam kelas.
“Kenapa? Di cuekin?” Michel berjalan menghampiri Thalia,dia melihat semua yang terjadi tadi bagaimana Regan yang tidak memperdulikan Thalia sama sekali.
“Apa sih,nggak kok Regan Cuma lagi bad mood aja” Kilah Thalia,dia tahu jika Regan mungkin saja sedang bad mood pria itu mengusir nya secara terang terangan.
“Sudah lah,ayo kita masuk ke kelas atau kamu kita ke kantin dulu?” Michel menyampirkan tangan nya di bahu Thalia.
“Kamu mau kita di hukum kaya kemarin lagi?” Michel meneguk air liur nya,masih ingat bagaimana Lelah nya dia mendapat hukuman.
“Ya sudah kita ke kelas saja”
Thalia berjalan menuju kelas nya,dia mengarahkan pandangan nya kepada Regan pria itu sedang membaca buku pelajaran seperti biasa nya,Thalia menghembuskan nafas nya seperti nya Regan sedang bad mood hari ini.
“Perhatian semua nya” Para siswa pun serentak menjadi diam saat ketua kelas mereka maju.
“Ada pemberitahuan dari wali kelas kita sore ini kita akan Latihan untuk penampilan saat hari jadi sekolah”
“Yahh kenapa bisa gitu”
“aku belum izin sama ibu”
“Kenapa nggak dari kemarin sih di beritahu”
Terdengar suara keluhan dari teman teman kelas nya,Thalia hanya diam.Dia pergi dengan Michel jadi dia tidak masalah ingin pulang kapan pun jika bersama pria itu,kecuali terlalu malam.
**
“Kamu mau makan nggak?” Mereka pergi ke kantin sekolah,istirahat pertama Thalia tidak sempat makan apapun karena dia harus menyelesaikan tugas nya dan baru di istirahat kedua dia bisa pergi ke kantin.
“Terserah apa aja deh”
“Oke aku ambilin ya”
“Eh tunggu biar akua ja yang ngambil sendiri” Thalia menahan tangan Michel,dia mengambil nampan makanan dan mengambil beberapa makanan,untung saja masih tersisa banyak makanan walaupun sudah istirahat ke dua.
“Lia” Thalia berhenti,dia membalikkan badan nya dan melihat Regan yang juga datang menghampiri nya dengan membawa nampan makanan.
“Kamu belum makan siang juga?” Regan mengangguk,dia mulai memasukkan beberapa makanann di nampan nya.
“Istirahat pertama tadi aku harus menyelesaikan buku yang k*****a dan baru sekarang bisa istirahat” Thalia terdiam,dia tidak mengerti mengapa Regan sangat berambisi untuk belajar,nilai pria itu selalu bagus bahkan Thalia yakin tidak usah belajar pun Regan tetap lah juara.
“hm Lia maaf,pagi tadi aku kasar ke kamu” Thali mengangkat kepala nya dan menatap Regan dengan cengo.
“Ah nggak papa,aku tahu mungkin kamu sedang bad mood waktu itu”
“tidak aku nggak bad mood waktu itu,tapi waktu itu ada-“
“Regan sudah selesai?” Thalia memperhatikan badan Regan yang menegang saat mendengar suara Bella,Thalia memalingkan pandangan nya dan benar saja Bella berdiri di belakang mereka.
“Aku harus pergi” ucap Regan,dan dia berjalan mendekati Bella,mereka duduk di kursi kosong dan makan bersama,Thalia mengarahkan pandangan nya ke mereka,sesekali dia melihat ekspresi wajah Regan saat berbicara dengan Bella.
“kenapa?” tanya Michel,dia hanya makan snack karena istirahat pertama tadi dia sudah makan siang.
Thalia menggeleng,”Kamu ikut Latihan sore ini?”
“Nggak”
“kenapa? Semua siswa wajib ikut tahu” Thalia ingin memukul Michel tapi tangan nya di tahan lebih cepat oleh Michel.
“Aku malas,lagipula aku hanya perlu melihat sekali dan langsung hapal” Thalia mencebikkan bibir nya,mentang mentang Michel bisa menghapal gerakan dengan cepat pria itu berlaku semau nya.
“Lalu aku pulang bagaimana?”
Michel terdiam,benar juga Thalia tadi ikut dengan nya,Ibu Thalia akan marah jika putri nya di tinggal.
“Begini saja,aku pulang ke rumah dulu.Nanti saat kamu sudah pulang telpon aku nanti aku jemput”
Thalia menatap Michel dengan curiga,”Kamu nggak bohong kan?”
“sumpah,kalau aku sampai bohong yang ada ibu kamu bakal marah besar”
Thalia mengangkat kedua bahu nya,” Baiklah nanti aku telpon,ingat handphone nya jangan di silent”
‘Iya iya”
**
Thalia mengikuti semua arahan dengan serius,dia sangat malas jika harus berlatih seperti ini.
“Tangan nya angkat dengan tinggi” Teriakan dari pelatih tari mereka terdengar,Thalia mengangkat tangan nya dengan tinggi.
“Thalia,tangan nya lurus bukan bengkok”
Huh,Thalia menghembuskan nafas nya kesal,tangan nya sudah sangat lurus tapi entah mengapa semua gerakan nya selalu salah di mata pelatih tari mereka,Regan memalingkan wajah nya menatap Thalia dia tersenyum melihat wajah kesal Wanita itu.
“Sekarang tangan nya tarik ke belakang dengan gemulai” Para siswa pun mengikuti arahan pelatih,mereka menarik tangan nya dengan gemulai termasuk Thalia.
“Thalia,tangan nya di tarik dengan gemulai bukan kaya robot gitu”
“Maaf ka,tapi saya menarik nya dengan gemulai” Protes Thalia,dia mencontohkan bagaimana dia menarik tangan nya tadi.
Pelatih itu menggeleng,dia mendekati Thalia dan mengajari nya bagaimana cara menarik tangan dengan gemulai.
“Lihat kaka” Pelatih itu mulai mencontohkan,dia menarik tangan nya ke belakang dengan gemulai lalu memajukan nya mengulangi gerakan itu beberapa kali.
“Sekarang sudah paham?” Thalia mengangguk yakin,dia mengangkat tangan nya dan mulai meniru bagaimana pelatih contoh kan.
“no,tidak seperti itu Thalia!”
Thalia menghembuskan nafas nya kesal,seperti nya semua nya serba salah.
Jam 6 sore,barulah mereka berhenti Latihan dan seperti biasa semua masalah berpusat di Thalia,apapun yang dia lakukan terlihat salah.
“Ihh di mana sih Michel” Ucap nya kesal,Thalia sudah menelpon Michel tapi hanya berdering pria itu tidak mengangkat telpon nya sama sekali.
Dia menegakkan kepala nya dan teman teman satu kelas nya sudah banyak pulang hanya diri nya di lapangan ini.
“Kalau sampai malam nggak jemput,aku aduin” kesal nya,tapi masih sama Michel tidak mengangkat telpon nya.
“Nunggu jemputan?”
Thalia memalingkan badan nya dengan cepat dan terkejut melihat Regan yang berdiri di belakang nya,”astaga Regan!” pekik nya,Thalia mengatur nafas nya menjadi normal.
“Kamu sejak kapan berdiri di situ?”
“baru saja,aku lihat kamu daritadi berdiri jadi aku hampiri”
Thalia tersenyum,dia mengusap lengan nya.
“iya aku menunggu Michel menjemput ku” ringis Thalia,Regan terdiam ekspresi nya berubah saat mendengar kata Michel.
“pacar kamu?”
“hah? Bukan dia sepupu aku,tapi memang tidak banyak yang tahu” Regan bisa bernafas lega saat mendengar nya.
“mau ikut aku?”
“Hah?” Thalia di depan Regan berubah menjadi orang bodoh.
“Mau ikut aku? Lapangan ini bakal tutup sebentar lagi”
“hmm” Thalia menimbang nimbang apakah dia ingin ikut atau tidak.
“Nanti aku antarin kamu”
“boleh” sambar Thalia langsung,dia tersenyum lebar kepada Regan.Regan mengangguk dia berjalan ke mobil nya di ikuti dengan Thalia.
Regan mengendarai mobil nya dengan pelan,Thalia memalingkan wajah nya menatap Regan.Pria itu terlihat sangat gagah jika membawa mobil seperti ini.
“Aku ingin singgah ke Apartemen aku sebentar,ada barang yang ingin di ambil.”
“eh kamu punya Apartemen sendiri?” Thalia terkejut mengetahui pria itu memiliki APartemen,Regan mengangguk.
“Hanya Apartemen kecil,tempat aku meletakkan barang” Thalia memandang Regan dengan takjub,di usia semuda ini pria itu memiliki sebuah Apartemen.
**
Tidak berapa lama mereka sampai di APartemen Regan,Thalia mengikuti Regan dari belakang.pandangan nya menyusuri seluruh ruangan yang ada,dia sangat terkejut saat melihat ada banyak komik dan buku buku selain pelajaran di Apartemen Regan.
“Kamu suka komik juga Regan?” Thalia berjalan mendekati rak komik milik Regan,pria itu memiliki banyak koleksi bahkan lebih dari nya.
“aku kira kamu hanya orang yang menyukai buku buku pelajaran”
Regan berjalan mendekati Thalia dan menatap Wanita itu,”Aku juga manusia biasa,ada saat dimana aku suntuk dan ingin membaca komik”
“Kalau begitu aku boleh membaca komik kamu?” Mata Thalia melebar,dia berharap Regan memperbolehkan nya.
Regan membalikkan badan nya dan berjalan menuju meja kecil nya.”Boleh,tapi membaca nya hanya boleh disini”
Thalia mengerutkan kening nya di berjalan mendekati Regan dan duduk di depan pria itu.
“Jika aku hanya boleh membaca disini,bagaimana aku datang nya?”
“Akan aku beritahu password Apartemen ini”
Pupil Thalia melebar,dia berjingkit senang,”Kamu serius?”
Regan mengangguk,”aku jarang ke Apartemen ini,kamu bisa membaca nya dengan tenang.Tapi ingat kamu harus membersihkan sisa sampah dan merahasiakan Apartemen ini dari siapapun”
Thalia mengangguk dengan cepat,”Siap,kamu bisa memegang perkataan ku”
Tatapan Thalia jatuh ke pemandangan di luar,suasana malam sangat indah dari jendela ini.
“hmm kamu setelah lulus ini,kuliah jurusan apa Regan?”
“Kedokteran,kamu?”
“Farmasi,dari kecil aku selalu bercita cita ingin menjadi farmasi” ucap nya ceria.Thalia memandang Regan dengan lekat pria itu mau seperti apapun juga tetap tampan di mata Thalia.
Seperti nya keberuntungan Thalia tidak habis untuk tahun ini,bukti nya dia masih bisa berdekatan dengan Regan dan memandang wajah pria itu.
Drt..Drt..
Thalia tersentak,dengan cepat dia mengambil handphone nya dan melihat si penelpon itu,Michel.Thalia mendengus pria itu baru saja ingat rupa nya.
“ya,dari jam 6 sore aku menghubungi dan sekarang jam 8 malam baru sekarang kamu menghubungi aku!?”
Regan menatap Thalia terkejut,Wanita itu sungguh bar bar.
“…”
“Iya,aku bersama Regan”
“..” Thalia mengarahkan pandangan nya kepada Regan,pria itu menatap nya dengan penasaran.
“Iya iya aku pulang,nanti aku share lokasi kamu jemput disana”
“…”
Thalia menutup telpon nya dan Kembali menatap Regan,”Hm Re boleh aku minta tolong antarkan aku ke café swiss? Michel ingin menjemput ku disana” Regan ternganga dengan duality Thalia,saat berbicara dengan nya Wanita itu berubah menjadi lemah lembut yang sebelum nya sangat bar bar.
“Baiklah tunggu” Regan mengambil kunci mobil nya dan pergi mengantarkan Thalia ke Café swiss yang di minta nya.
“Terimakasih banyak Re” Thalia tersenyum sopan kepada Regan,lalu turun dari mobil pria itu.Thalia berjalan mendekati mobil Michel yang sudah di tunggu Michel di dalam mobil nya.
“Ya,dasar pembohong.Mana bilang mau jemput aku jam 6 sore hah!” Thalia menatap Michel dengan berang,Michel hanya tersenyum sambil menggaruk rambut belakang nya.
“Maaf aku ketiduran tadi dan baru bangun jam setengah 8 tadi” Thalia mendengus mendengarnya,sudah dia tebak Michel pasti ketiduran tadi.
“Ayo pulang,sebelum Ibu marah” Michel mengangguk dia menghidupkan mobil nya dan segera pergi ke rumah Thalia,walau terkadang Thalia sangat mengesalkan tapi Michel tidak bisa menolak permintaan Wanita itu.
“Kamu tadi kenapa bisa bersama Regan?” Tanya Michel penasaran,saat dia menelpon Thalia tadi dia sangat terkejut mendengar Wanita itu sedang bersama Regan.
“sebenarnya dia mau ngantar aku,karena kamu nggak jemput jemput”
“Lalu kenapa kalian belum sampai rumah?” Michel merasa heran,jika Thalia selesai Latihan maka ada beberapa jam jeda nya.Thalia terdiam dia tidak mungkin bilang jika dia pergi ke Apartemen Regan karena Regan meminta untuk di rahasiakan.
“kami pergi makan” bohong Thalia,Michel mengalihkan pandangan nya dan menatap Thalia heran lalu tersenyum.
“PDKT nya berhasil nih?” Goda nya,pipi Thalia memerah seketika.
“Ih apaan si kami Cuma makan biasa,habis Latihan kan Lelah” kilah Thalia,dia menghembuskan nafas nya seandai nya itu benar mungkin dia akan semakin senang bisa makan bersama Regan.
***
Setelah selesai mandi,Thalia pergi ke meja belajar nya dia ingin menulis semua yang dia lakukan hari ini di buku diary nya.
20 oktober
Terkadang dia sangat hangat tapi terkadang dia menjadi sangat dingin,hari ini seperti nya keberuntungan Kembali berpihak kepada ku.
Regan,pria itu mengajak untuk pergi ke Apartemen nya,ada banyak hal yang baru terlihat dari buku komik sampai novel terjemahan yang tebal.
Ternyata Regan memiliki sisi sentimental seperti itu,pria dingin di kelas itu memiliki emosional yang tidak terlihat.
**
Thalia melihat Kembali tulisan nya,dia berharap hubungan nya semakin hari semakin dekat dengan Regan,pria itu memberitahu password Apartemen nya kepada Thalia,apakah itu petanda jika Regan sudah menyukai nya?