. Pintu gerbang belakang markas Benang Merah dibuka dengan cepat begitu seruan penjaga gerbang terdengar. Angkasa memacu kudanya dengan cepat, lurus masuk hingga sampai ke ambang loby kemudian turun. Seseorang mengambil alih kudanya, mengurusnya seperti biasa, sedang Angkasa berjalan dengan tempo cepat membelah aula yang sangat lebar. Dia berjalan seorang diri, dengan langkah tegas seperti biasanya dan mata yang lurus menatap ke depan dengan percaya diri. Kali ini dia harus melapor hasil pekerjaannya pada Jouska sebelum tenggat waktunya lewat. Tak boleh sampai tengah malam, misi yang ia ambil alih harus terlaporkan sukses. Sebetulnya ia ingin berlari saja agar cepat sampai ke ruangan itu, tapi berlari bisa menurunkan citranya di lorong panjang yang ramai ini. Berjalan dengan tempo cepat

