Nessa pergi meninggalkan stasiun kereta. Ia terlihat sangat kebingungan karena tidak tau arah mana yang harus di tuju.
"Ibu kota memang keras. Aku hanya punya alamat tapi gak tau arah kemana. Baiklah... Taksi.... " Nessa memanggil taksi dengan melambaikan tangan nya.
Taksi pun berhenti di depan nya, dan Nessa langsung masuk ke dalam taksi tersebut.
"Siang Non. Tujuan kemana ya?" tanya supir taksi.
"Saya mau ke gedung A pak. Jauh tidak ya pak kira-kira?" Nessa balik bertanya.
"Wah, itu dekat Non. Paling 15 menit dari sini. Kita berangkat ya Non"
Nessa mengangguk dan mencoba cari-cari alamat apartment yang di berikan oleh seseorang di kereta.
"Sudah sampai Non. Ini di depan adalah Gedungnya"
"Oh iya. Terimakasih ya Pak. Kembaliannya untuk Bapak saja"
Nessa pun turun dari mobil dengan membawa tas besarnya.
"Oh ini ya gedung nya. Oke kalau begitu. Sekarang waktunya aku cari apartment murah" Ucap Nessa sambil berjalan mencari Apartment yang di maksud.
Nessa berjalan sambil melihat-lihat gedung yang berada di samping perusahaan yang akan ia tuju. Ia terus merasa takjub karena melihat banyak orang dengan pakaian rapih dan sangat menarik. Nessa berfikir inilah kehidupan yang akan ia jalani. Ia sangat bertekad untuk lulus pada tahapan interview.
Tibalah Nessa di depan Gedung Apartment. Gedungnya tidak setinggi Gedung tempat ia melamar kerja, namun terlihat banyak orang keluar masuk.
"Maaf, boleh saya tanya Kak?" Ucap Nessa pada salah satu Pria yang keluar dari apartment tersebut.
"Oh iya. Ada apa ya?" jawab pria tersebut.
"Kalau mau sewa Unit apartment disini saya harus kemana ya Kak?"
"Oh.. kamu mau sewa? Masuk aja. di lantai 2 ada kantor penyewaannya. Tapi 20 menit lagi tutup. Coba kamu masuk kesana"
"Oh.. baik. Terimakasih banyak ya Kak" Nessa pun masuk dan menuju lantai 2.
Setibanya di lantai 2, ternyata disitu terlihat seperti ada sebuah kantin dan juga kantor. Dan masuklah Nessa ke ruangan kantor tersebut.
"Permisi. Saya mau menanyakan sewa tempat apakah benar disini?" ucap Nessa.
"Oh.. Ya benar. Sini masuk" jawab Pria Tua yang ternyata adalah pemilik gedung tersebut.
"Kamu mau sewa untuk berapa lama? Disini bisa dibayar bulanan, 6 bulan atau bisa pertahun. Dan jika ingin menyewa disini, kamu harus menyimpan deposit dan deposit tersebut akan kembali saat kamu keluar dari apartment" ucap sang pemilik.
"Oh begitu ya Pak. Kalau boleh tau berapa ya Pak harga nya?" tanya Nessa.
Nessa dan pemilik apartment saling mengobrol mengenai harga sewa dan apa saja fasilitas yang akan di dapat.
Setelah obrolan panjang mereka oun saling Deal. Dan Nessa mendapatkan kamar di lantai 5.
Nessa bergegas naik ke lantai 5 di antar oleh pemilik apartment.
"Nah ini dia kamar mu. Semoga kamu betah ya disini" Ucap pemilik.
"Terimakasih banyak Pak".
Nessa membuka pintu apartment. Dia yang biasa hidup di desa belum terlalu biasa dengan cara membuka pintu elektrik yang ada di kamarnya.
"Aduh, pintu di kota ribet banget. Tapi nyaman banget ya. Semangat Nessa. Kamu harus bisa besok untuk interview"
Nessa pun tanpa basa basi mulai merapihkan isi apartment. Karena apartment nya sudah terisi barang barang. Ia pun hanya membersihkan debu dan juga pakaian-pakaian nya saja.
**
Pagi hari
**
"Akhirnya Ibu sudah aku telpon dan juga aku sudah banyak belajar tadi malam. Semoga keberuntungan memihak ku hari ini. Semangat" Ucap Nessa kemudian langsung berangkat ke Gedung A.
Nessa dapat panggilan no 1. Dia kandidat wanita satu-satunya hari ini. Jantungnya sangat berdetak kencang. Berharap ada keajaiban pada hari ini.
"Ya ampun. kenapa aku sangat gelisah ya. Padahal biasanya aku sangat tenang saat seperti ini" Ucap Nessa dengan sangat pelan.
"Kandidat No 1. Silahkan masuk ruangan" panggil seseorang.
Nessa pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Hanya ada satu Pria dan 1 wanita di dalam nya.
"Selamat Pagi. Dengan Nessa? Perkenalkan saya Tari dari bagian perekrutan. Dan ini adalah Tuan David. Selaku atasan di perusahaan ini"
"Baik Nessa. Saya sudah lihat riwayat kamu. Kamu bisa mulai kerja hari ini sebagai sekretaris saya. Bagaimana?"
ucap sang atasan.
"Hari ini Pak?" jawab Nessa dengan bingung. Dan sambil melihat ke arah wanita satunya.
"Ya. Hari ini. Jika kamu tidak bisa, kamu bisa mengundurkan diri detik ini juga"
"Ah.... Baiklah, saya akan terima Pak. Terimakasih banyak atas kepercayaan Bapak. Semoga saya bisa bekerja dengan baik dan mohon bimbingannya" ucap Nessa dengan sedikit gugup dan gemetar.
"Baiklah. Kamu akan di temani Nona Tari. Silahkan jika ada pertanyaan ajukan ke dia. Dan Tari, tolong ajarkan dia semua yang harus dia tau dan dia kerjakan. Saya butuh waktu 2 minggu sampai dia paham. Selama saya di luar negeri, saya harap kamu juga belajar dengan sungguh-sungguh. Dan perlu kamu catat kembali Tari, setujui pengunduran diri Imelda" Ucap sang atasan dengan meninggalkan mereka.
"Selamat ya Nessa. Bos kita memang begitu. Sekretaris nya yang sudah bekerja dengan dia selama 7 tahun ini tiba-tiba dia mengundurkan diri. Mungkin bos juga kaget. Tapi begitulah kalau dia sudah marah" Ucap Tari.
"Oh.. iya Bu. Saya yang kaget sebenarnya. Karna saya berharap ada sesi tanya jawab. Ternyata saya langsung di terima"
"Sudah sudah. Sekarang kamu ikut saya ya. Oia, panggil aku Tari aja. Atau Kak Tari boleh. Kita hanya beda 2 tahun kok"
"Oh iya Kak. Siap"
Tari mengajak Nessa pergi ke lantai paling atas yaitu lantai 30. Lantai 30 adalah khusus lantai karyawan Pribadi bos David. Ada ruangan bagian keuangan pribadi, sekretaris, supir dan juga bagian-bagian lain nya yang bersangkutan dengan Bos berada di lantai tersebut.
"Nessa, sini" panggil Tari.
Nessa pun mengangguk.
"Hi teman-teman semua. Ada anggota baru di lantai ini. Nessa panggilannya. Dia sekretaris baru Bos yang akan menggantikan Nona Imelda. Mohon di bantu ya segala sesuatunya. arahan bos seperti itu. 2 minggu dia harus sudah mengerti tentang pekerjaannya. Kalau ada pekerjaan uang dia tidak tau, bos tidak akan memarahi dia. Yang bos tegur adalah Kita sebagai seniornya. Oleh karena itu, Mohon bantuannya" Ucap Tari dengan tegas namun penuh senyum.
"Oke. Baiklah" Ucap semua karyawan di lantai 30.
Nessa adalah wanita dengan wajah yang cantik. Kulitnya sangat putih. Bibirnya berwarna merah alami. Sehingga walau dia tidak memakai lipstik, bibirnya akan merah merona.
Nessa mempunyai badan yang mungil. Ia pun mempunyai lesung pipi di sebelah pipi kanan. Rambutnya yang lurus menjadikannya sangat cantik.
"Hai Nessa. Salam kenal ya. Saya Erik bagian keuangan. Dan ini Bimo junior saya"
"Iya salam kenal kembali pak. Saya Nessa. Mohon bantuannya ya Pak dan Senior semua disini" ucapnya.
Mereka semua menyambut Nessa dengan baik. Dan Nessa pun masuk ke ruangan Imelda.
"Mel, ini pengganti kamu. Tolong ajarkan dia 1 minggu. Bos sudah setuju dengan surat pengunduran diri kamu" ucap Tari.
"Oke. Baguslah kalau dia sudah setuju. Siapa nama kamu?" jawab Imelda dengan ketus.
"Saya Nessa Bu" jawab Nessa.
"Ok lah. waktu aku mengajari kamu hanya 1 minggu. Dan aku harap kamu harus bisa semua dalam 1 minggu"
Tari pun meninggalkan Nessa dan Imelda. Nessa mulai belajar dari Imelda semua yang harus ia pelajari sebelum Imelda benar-benar pergi.
Sore pun tiba, waktu menunjukan pukul 5 sore. Namun Nessa belum juga boleh pulang oleh Imelda.
"Kita lembur ya, tenang aku akan kasih kamu uang lembur. Tolong dong kamu isi nomor rekening kamu. Agar aku bisa juga serahkan ke keuangan" Ucap Imelda.
Nessa hanya menuruti apa yang Imelda katakan.
Langit semakin gelap. Jam menunjukan pukul 9 malam. Nessa di bolehkan pulang oleh Imelda. Dan Nessa pun segera turun dari lantai 30 menuju Lobby.
"Ya ampun, hari pertama kerja sampai jam 9 malam. Mana belum makan malam. Tega banget ya Imelda itu nyuruh ini dan itu. Ternyata benar kata Ibu, dunia kerja agak kejam" ucapnya dengan pelan.
Nessa keluar gedung dan mulai berjalan kaki menuju apartment nya.
Kawasan perkantoran Nessa memang elit. Siang menjadi kawasan perkantoran, sedangkan malam terasa seperti Dunia malam menguasai kawasan tersebut. Nessa melihat-lihat sekitar. Banyak orang dengan kendaraan mewah dan juga gaya yang sangat mewah sedang berkumpul di kawasan tersebut.
terdengar suara dering telpon dari tas Nessa.
"Nak, kamu sudah makan?" tanya sang Ibu.
"Hallo bu. Oia sudah bu. Ini aku sedang pulang ke apartment habis makan. Ibu kenapa belum tidur?" jawab Nessa.
"Ibu khawatir dengan kamu Nak. Oia, bagaimana interview nya? Dan bagaimana dengan tempat tinggal mu?"
"Aku sudah di terima bu. Hari ini aku langsung kerja. Dan aku menyewa apartment. Maaf ya Bu, uang dari ibu aku pakai menyewa apartment untuk 3 bulan dan deposit. Jadinya habis"
"Sudah tidak apa-apa Nak. Itu uang mu. Nanti kalau ibu ada uang lebih, ibu kirim ya Nak"
"Jangan bu. kalau untuk sehari-hari aku dapat makan siang di kantor. Sudah ya Bu. Aku tutup telpon nya"
Nessa pun menutup telpon Ibunya dan langsung masuk ke dalam Apartment nya.
*****