Parfum Bos

858 Kata
Masa percobaan dan pembelajaran Nessa pun berakhir. Hari ini tepat hari sabtu. Yang mana Nessa resmi menjadi sekretaris utama. Hari senin adalah hari pertama nya mendampingi sang atasan, David. "Wah selamat ya Nessa... Kamu berhasil juga belajar dalam 2 minggu ini. Ada waktu 1 hari buat kamu bisa istirahat besok" ucap Tari. "Iya benar. Padahal waktu 2 minggu itu sangat singkat loh Nes. Tapi ternyata kamu bisa lalui semua. Kita jadi keluarga akhirnya ya Nes" ucap Ryan salah karyawan bagian Hukum di lantai 30. "Terima kasih banyak senior semua. Kalau bukan karna kalian semua, aku mungkin menyerah. Sekali lagi terimakasih banyak" ucap Nessa pada semua staf khusus lantai 30. "Baiklah. Lembur kita selesai, waktu pun sudah menunjukan pukul 2 siang. Mari kita pulang" ajak Tari kepada semua staf. Semua staf meninggalkan ruangan. Nessa yang sedang membersihkan meja nya merasa sangat bahagia. Karna pengalaman baru akan di mulai dan ia harus bersiap untuk tantangan selanjutnya. Nessa pun bersiap pulang dan menuju Apartment. ** Hari senin pun tiba. Jam menunjukan pukul 7.00 pagi. Dan Nessa pun sudah tiba di ruangannya. "Pagi Nes" ucap Tari. "Pagi Kak. Oia kak, kakak mau kopi? Biar aku ambilkan ya. Aku sekalian mau buat" "Boleh, tanpa gula ya Nes. thanks ya" Nessa pun mengangguk dan menuju ke pantry. Saat ia selesai membuat Kopi, ia melihat supir pribadi David membawa berkas. Ia pun segera memberikan kopi kepada Tari dan langsung memasuki ruangannya. "Hai, Nessa? Aku Reki supir pribadi Tuan David" "Salam kenal kembali. Aku Nessa" "Oia, info bos kamu tolong temui dia di lantai 5 untuk ikut meeting pagi ini sekarang" "Hah? Meeting sekarang? Kok gak ada info ya" "Nes.... Ayo. Meeting darurat di lantai 5" panggil Tari dengan bergegas. "Ok kak. Aku ambil buku sebentar" "Ok. Aku tunggu depan lift ya" Nessa bergegas mengambil perlengkapan untuk di bawa meeting. Dan bergegas lari ke arah lift. "Huft !!! Kak, ini mendadak ya? Kok aku gak ada info ya" ucap Nessa pada Tari. "Yes !! Dan sangat mendadak. Tidak di info di apapun. Bos yang Hubungi langsung" "Hah?" Nessa pun bingung dan panik. Tari dan Nessa bergegas memasuki ruangan meeting. Di dalam sana sudah ada Ryan dan Imelda. Nessa dan Tari melihat Imelda sangat kaget. Karena dia telah mengundurkan dan meninggalkan kantor 1 minggu yang lalu. "Tari, tolong siapkan data-data Imelda secara rinci. Dan Ryan, apakah kamu sudah selesai dengan dokumen nya?" ucap David. "Oh.. baik pak" jawab Tari. "Jadi sekarang kamu mau bagaimana? Saya minta waktu kamu 1 minggu ya untuk menyelesaikan ini semua" ucap David kepada Imelda dengan sangat serius. "Maaf Pak, kalau boleh saya minta waktu 1 bulan. Saya mohon Pak" jawab Imelda dengan meneteskan air mata. "Saya tidak mau tau ya. Kamu harus mengembalikan semua nya dalam 1 minggu. Jika tidak kembali, saya akan bawa masalah ini ke pengadilan" "Saya mohon jangan Pak. Baik, saya akan berusaha dalam 1 minggu ini" Imelda terus mengeluarkan air mata dan wajahnya terlihat pucat. Tari dan Nessa merasa kebingungan. Karena mereka berdua tidak tau ada masalah apa antara Bos dan Imelda. "Ryan, tolong selesaikan masalah ini dengan Tari. Dan hubungi bagian keuangan untuk pantau Bank dan rekening si anak ini ya" Ucap David sambil menunjuk Imelda. "Nessa, kamu ikut dengan saya" "Baik Pak" Nessa dan David pergi masuk ke dalam lift dan menuju lantai 30. "Apa jadwal saya hari ini" tanya David. "Jam 10 ada meeting dengan investor Pak. Jam 3 sore meeting kembali dengan bagian keuangan. Hanya itu Pak untuk hari ini" jawab Nessa. "Ok, tolong siapkan keperluan saya dan dokumen yang saya perlukan. Dan siapkan konsumsi yang pantas" "Baik Pak" Nessa menuju meja kerjanya, dari jauh tampak terlihat wajah David yang sedang duduk di kursi kerjanya. "Pak Bos pakai parfum apa ya. Wangi nya kok masih nempel banget di hidung aku" ucap Nessa dalam hati. Nessa terus memandang atasannya dari meja kerja nya. Dan tanpa ia sadari, David melihatnya balik dan langsung menelpon Nessa. "Apa apa?" "Oh tidak Pak. Saya cuma takut Bapak panggil saya dan saya takut saya tidak lihat Bapak" jawab Nessa gugup. "Kan ada telpon Nes, masa saya panggil kamu dengan teriak dan dari jendela. Ya sudah, siapkan dokumen yang mau saya bawa nanti untuk meeting" "Baik pak" jawab Nessa dengan gugup dan malu. Nessa merasa sangat malu karena di tegur seperti itu. Akhirnya ia pun memindahkan komputernya untuk menghalangi wajahnya dari arah jendela ruangan Bos. "Ya ampun, hampir aja aku di buat malu. Apa sih Nes. Norak banget kan jadinya. Ya ampun. Cuma gara-gara wangi parfum jadinya kok aku tingkah aneh gini. Inget Nes, jangan macam-macam kalau gak mau di pecat nanti" ucap Nessa dalam hati. Dan ia pun memukul-mukul kepalanya dengan pelan menandakan ia sedang merasa malu. Tiba-tiba saja Tari datang menghampiri Nessa yang sedang menunduk di atas meja kerjanya. "Nes, Nessa.... ada kabar yang buruk banget!!" ucap Tari dengan sangat semangat. "Kabar buruk kenapa Kak?" Nessa pun menjawab dengan penasaran. "Ternyata ya Nes, yang Bos tadi meeting dengan kita-kita dan si Ratu make up itu loh. Gila ya gila" "Apa kak? Siapa yang gila?" dengan polosnya Nessa menjawab. "Ih Nessa... Itu loh kasus yang tadi pagi sama si Imelda" "Oh iya. Kenapa kak? Kak Imelda kenapa sih kak?" ****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN