"Udah deh, sama Mas Esta aja." "Kok aku?!" protes cowok yang namanya baru aja disebut. "Daripada Kak Caca sama cowok nggak jelas!" "Memangnya Esta jelas?" Pertanyaanku bikin Esta melotot, sementara Dira malah tergelak. "Lagian, Kakak udah bilang kan, nggak mau pacaran. Mau fokus aja sama kuliah. Kenapa jadi kalian yang ribut Kakak harus pacaran?" "Biar lupa sama Mas Abhi!" "Biar nggak ngenes ditinggal balikan si Mas!" Jawaban Dira dan Esta yang saling bersahutan, membuatku cemberut. Rasanya aku harus mikir buat nyari tempat curhat baru. Soalnya baik Dira, Cakra juga Esta, kalo dicurhatin pasti responnya sama. Malah jatuhnya ngebully aku. Curhat ke Ibu juga jelas bukan pilihan yang tepat, soalnya gimana-gimana Ibu pasti bakal cerita ke Ayah, sementara Ayah ... aku tahu sesayang ap

