Part 2

2358 Kata
Luar biasa sekali manusia satu ini , kegiatannya hanya makan, bermain, tidur. Sudah beberapa hari ini aku selalu mengikutinya, tapi tidak ketika dia sedang ke kamar mandi, aku tidak begitu, yaa .. walau ada sedikit rasa ingin melihatnya ckkk. Selama beberapa hari ini sudah banyak hal-hal atau kebiasaan dia yang aku ketahui, gadis ini cukup jorok, sesudah dia bermain dan sampai rumahnya, dia tak pernah mau untuk mencuci mukanya, dia langsung pergi ke tempat tidur, lalu dengan cepatnya dia terlelap. Tapi saat itu lah aku bisa melihat wajahnya dengan sangat lama dan jelas, aku selalu tidur di sampingnya, melihat wajahnya yang sangat polos dan tenang. Entah kenapa hanya dengan melihatnya saja aku merasakan apa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Seringkali aku menyentuhnya saat dia tertidur, hanya menyentuh rambutnya yang menghalangi indah wajahnya. Aku selalu menjaganya sampai dia terbangun kembali, dan saat dia pergi untuk bermain, aku pun sekarang tahu siapa saja teman-temannya, namun di antara semua temannya aku tidak menyukai pria yang bernama Haneul. Orangnya sangat angkuh, dia selalu terlihat mencari perhatian pada Eunbi dengan cara menanyakan apakah Eunbi baik-baik saja ? Padahal dia sudah mempunyai kekasih, lagipula untuk apa dia menanyakan keadaan Eunbi, padahal aku lihat Eunbi baik-baik saja, ingin sekali aku memukul kepala Haneul. Tapi sungguh aku sangat senang bisa selalu mengetahui dan mengikuti segala macam kegiatan gadis ini. Ingin sekali rasanya aku bisa berkomunikasi dengannya , namun sepertinya tidak bisa, atau bahkan seandainya aku bisa, itu akan menjadi hal yang menakutkan untuknya bukan ? Aku tidak mau itu terjadi, aku tidak mau membuat dia merasa bahwa dia sedang berada dalam bahaya, hahhh sudah lah ... seperti ini saja sudah cukup.   --------------   "Aish pukul berapa ini ? Mengapa perutku sudah lapar lagi, ahh malas sekali aku pergi ke dapur, hufff .. Tapi apa boleh buat, aku tak bisa menahan lapar, memasak mie sepertinya cukup" ucap Eunbi sambil menepuk-nepuk perutnya lalu pergi ke dapur, dia pun memasak semangkok mie untuk membuat perutnya menjadi kenyang. "Hoaahh terlihat enak sekali mie ini" ucap Eunbi sambil mencium aroma dari mienya itu dan ia pun hendak membawa mangkuk mienya untuk di bawa bersamanya ke dalam kamar, namun saat dia melangkah. "Yakk !! Matikan kompornya ! Kau mau rumahmu kebakaran ? Hahh untung saja aku bisa menyentuh benda, kalau tidak tamatlah riwayatmu" "Ah iya matikan sajalah, aku lupa mematikannya" ucap Eunbi sebelum dia tersadar akan suara itu Lalu ... PRAK!! Mangkuk mie yang sedang dia bawa pun dia jatuhkan ke lantai saat dia tiba-tiba mendengar suara yang berbicara pada dirinya. Dia membulatkan matanya, tubuhnya kaku hampir tak bisa digerakkan, namun dengan sekuat tenaga dia berusaha membalikan badannya ke belakang untuk melihat siapa yang berbicara padanya tadi, dan saat dia membalikkan badannya ... "AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!! HANTUUUUUUUU !!!!" teriak Eunbi lalu berlari sekencang-kencangnya menuju kamar. "Hantu ?? Mana hantu ?? AAAAAAAAAA!!!! HANTUUUUUUUU !!" teriak mahkluk itu yang malah ikut berlari setelah Eunbi. "Eh .. tunggu .." ucap makhluk itu yang tiba-tiba berhenti berlari. "Kenapa aku ikut berlari? Dia tadi ketakutan karena aku bersuara kan ? Sebentar ..." "HAH ?? Dia mendengar suaraku ?? Sial !! Mengapa dia bisa mendengar suaraku ??!! Aduh bagaimana ini ??" ucap mahkluk itu mondar mandir kebingungan. Lalu tak lama kemudian dia memutuskan untuk terlebih dahulu melihat keadaan Eunbi. Dia pun menyusul Eunbi masuk ke dalam kamar dengan rasa khawatir, dan benar saja saat dia masuk ke dalam kamar, Eunbi sedang berada di bawah meja rias di dalam kamarnya. Tubuhnya pun masuk ke dalam sana karena ukuran tubuh Eunbi yang mungil, dia mendekati Eunbi pelan-pelan. "Eun-Eunbi.. kakimu berdarah" ucapnya yang melihat kaki Eunbi berdarah. "AAAAAAAAA !!! HANTU DARI MANA KAU !! JANGAN MENGGANGGUKU !! PERGIIII!!!" Eunbi kembali berteriak saat dia kembali mendengar suara makhluk yang hanya terdengar suaranya saja. "Ah oke oke kau tenang dahulu, oke sekarang kau bersihkan dulu lukamu" ucapnya lagi yang di ikuti kembali teriakan Eunbi. Dia segera menjauh, bukan untuk pergi, tapi untuk mencari kotak obat yang bisa mengobati luka Eunbi. Saat dia menemukannya, dia mengambil kotak itu lalu menyimpannya tepat di depan Eunbi. Eunbi yang sedari tadi hanya menunduk ketakutan, sekarang mengangkat kepalanya karena mendengar suatu benda yang tiba-tiba ada di depannya. Awalnya Eunbi kembali menunduk ketakutan, namun tak lama kemudian saat suara makhluk itu tidak ada lagi, Eunbi mengangkat kepalanya kembali untuk melihat sekeliling kamarnya. "Awww... perihhh" rintih Eunbi saat baru merasakan luka di kakinya. "Ah tadi aku menjatuhkan mangkuk mie sampai pecah dan mengenai kakiku, hiksss perih sekali" Eunbi sedikit menangis. Lalu ia mengambil kotak obat yang berada di depannya lalu secara perlahan membersihkan lukanya sambil tetap melihat-lihat sekelilingnya. "Jangan takut kepadaku, aku bukan hantu, aku tidak akan menyakitimu juga, aku tidak berbahaya" tiba-tiba suara itu muncul kembali. Eunbi pun spontan melempar kotak obat ke sembarang arah dan berteriak kembali. "Yak !! Kalau kau bukan hantu lalu apalagi !! Kau tidak terlihat !! Dan kau menyakitiku !! Lihat ini !! Kakiku terluka karenamu !! PERGIIII !!" bentak Eunbi yang entah harus berbicara ke arah mana sedangkan makhluk itu berjalan ke arah tepat di samping Eunbi. "Aku di sini, kau salah melihat arah" ucap makhluk itu lalu kembali Eunbi berteriak. Namun kali ini makhluk itu menutup mulut Eunbi sehingga teriakan Eunbi terhenti. "Maafkan aku yang membuatmu terluka, tapi sungguh kau harus percaya. Aku tidak jahat dan aku sungguh bukan hantu, kau hanya cukup tenang saja dulu, jangan sampai nanti para tetanggamu kemari karena teriakanmu ini" ucap mahkluk itu. Eunbi pun terlihat sesak untuk bernafas karena mulutnya masih di tutup mahkluk itu. "Aku akan melepaskanmu, asal kau bersikap tenang" ucap makhluk itu. Eunha hanya mengangguk, lalu makhluk itu melepaskannya. "Hah .. hahhh .." nafas eunha tersengal. "Baiklah .. pertama kau tenang dulu, lalu kau harus percaya bahwa aku bukan hantu, dan aku akan bercerita sedikit tentang diriku" ucap makhluk itu. "Oke aku akan tenang, namun bagaimana aku bisa percaya kau bukan hantu sedangkan wujudmu saja tak terlihat" jawab Eunbi. "Aku juga tak tahu aku ini makhluk apa, tiba-tiba saja aku berada disini dengan keadaan seperti ini, muncul di tengah-tengah manusia" "Dan tunggu sebentar, apa jangan-jangan kau ini yang selalu mengikutiku akhir-akhir ini?" tanya Eunbi. "Iya .. bahkan aku yang mencubitmu di depan toko itu" jawab makhluk itu. "Yak !! Ternyata kau !!" BUKKK!! Eunbi tiba-tiba memukul ke arah sampingnya dan hebatnya pukulannya itu tepat sasaran, pukulannya mendarat tepat pada wajah makhluk itu. "Awwwww !!" ringis mahkluk itu dan Eunbi secara bersamaan karena tangan Eunbi pun merasakan sakit karena memukul. "Aishhhhhh !! Kenapa aku bisa menyentuhmu juga ?? Kenapa hantu bisa disentuh seperti ini ??" ucap Eunbi. "Yakkk sudah kubilang aku bukan hantu, aku saja bisa menyentuhmu, artinya kau juga bisa menyentuhku" ucap makhluk itu. "Ah benar-benar aku bisa gila ini !!" ucap Eunbi mengacak rambutnya. "Sudahlah .. yang jelas aku tak akan membahayakanmu" ucap makhluk itu dengan mengusap wajahnya yang sakit. "Ahhh !! Sudahlah aku mau tidur !! Laparku pun sudah hilang !! Sebaiknya kau pergi saja" ucap Eunbi. "Tidak mau, aku ingin berada di sini" ucap makhluk itu. "Yak !!!! Haahhhh ... sudahlah terserah kau saja, lagipula kau tak terlihat, akan ku anggap kau tak ada saja !!" gerutu Eunbi lalu berbaring di ranjangnya dengan menarik selimut. Makhluk itu pun melihat Eunbi dan tersenyum, dia hanya duduk di ujung tempat tidur Eunbi, menatap Eunbi tak henti sampai esok hari pun tiba. "Hoaaammpppp .." Eunbi menguap dengan mata yang terbuka setengah. Eunbi melihat jam dinding di tembok kamar lalu perlahan bergerak lalu turun dari tempat tidurnya, dan tiba-tiba saja dia membuka baju tidurnya , dan .. "Yakk !!! Jangan kau melepaskan bajumu di sini !!" Eunbi mendengar suara itu yang membuatnya spontan menutup tubuhnya yang sudah tak mengenakan baju. "Yak !!! Kau siapaaaaaaa !!!" lagi dan lagi Eunbi berteriak. "Ah kau ini benar-benar, baru semalam kita berbicara, sekarang kau lupa ?" "HA ?? Jadi itu semua bukan mimpi ?? Itu semua benar ??" Eunbi diam sejenak lalu.. "TIDAAAKKKK DASAR KAU HANTU MESUUUUMMMM!!!" Eunbi berlari menuju kamar mandi dan ditutupnya segera pintu kamar mandi. "Apa kau bilang ? Hantu m***m ?? Sekali lagi aku bukan hantu, apalagi m***m !! Kau ini bagaimana, kau yang membuka bajumu sendiri bukan aku yang membuka" ucap makhluk itu di balik pintu. "Awas kalau kau mengikutiku ke dalam !! Jangan mentang-mentang kau hantu kau bisa menyelinap melalui tembok untuk masuk ke dalam !!" ucap Eunbi. ''Kau ini berbicara apa, aku tak bisa menembus tembok, sudah kubilang aku tak seperti hantu, lagipula selama ini pun aku tak pernah berniat untuk mengintipmu atau mengikutimu ke dalam kamar mandi, walaupun aku makhluk yang tak jelas, tapi aku cukup mempunyai etika" ucap makhluk itu. "Ha ?? Etika ??? Ck bisa-bisanya hantu berbicara etika haha" ucap Eunbi tertawa meledek. "Aiishhhhhh .. kau ini ternyata menyebalkan ya !! Sana cepat mandi sebelum aku mendobrak pintu ini" ucap makhluk itu menakuti. "TIDAKKKK !!" teriak Eunbi lalu dia bergegas mandi. Mahkluk yang berada di balik pintu hanya tertawa saat mendengar Eunbi ketakutan. Beberapa menit kemudian Eunbi keluar dari kamar mandi dengan baju tidur yang dia kenakan sebelumnya. Eunbi mengambil baju di dalam lemari lalu dia segera masuk lagi ke kamar mandi, dan tak lama Eunbi keluar dengan menggunakan pakaian yang tadi dia ambil di dalam lemari. "Aku sudah siapkan plaster baru untukmu, pakailah" ucap makhluk itu. Eunbi tidak merespon namun dia memakai plaster yang sudah disiapkan. Eunbi segera keluar kamar untuk pergi, namun makhluk itu pun tetap mengikuti sampai Eunbi keluar dari rumah . "Sekarang kau mau ke mana lagi ? Ke toko buku ? Membeli novel baru ? Komik baru ? Berbelanja ? Pakaian ? Makanan ? Minuman ? Atau kau mau bertemu dengan teman-temanmu ? Ah jangan bertemu dengan si Haneul itu, dia menyebalkan, lebih baik kau bertemu dengan Youra, dia imut sekali hehe" celoteh makhluk itu terus menerus sambil mengikuti Eunbi berjalan karena Eunbi sama sekali tak menjawab pertanyaannya dan bersikap seolah tidak mendengarnya. "Yak !! Jawablah !! Aku bertanya, sekarang kan kau sudah mengenalku, jadi kau harus menjawab" ucap makhluk itu. "Diam !! Kau ini mengganggu sekali !!" teriak Eunbi yang membuat orang-orang di dekatnya melihat dengan aneh. "Kau bisa diam tidak ? Lihatlah orang-orang akan melihatku seperti orang gila" ucap Eunbi berbisik dengan sambil terus berjalan. "Ah maafkan aku, aku hanya ingin kau menjawabku saja, baiklah aku akan diam" ucap mahluk itu. Eunbi terus berjalan tanpa memperdulikan makhluk itu, lalu sampailah Eunbi ke tempat tujuan, dia memasuki sebuah cafe. "Hai Haneul, hai Areum, kalian sudah lama di sini ??" tanya Eunbi yang memeluk kedua temannya yang sudah menunggunya di dalam cafe. "Sekitar 15 menit yang lalu, kau sendiri kan kemari ?" tanya Areum. "Hm ? I-Iya seperti biasa aku sendiri" jawab Eunbi. "Iya siapa tahu kau mengajak temanmu yang lain" sambung Areum. "Tidak, ah sudah ayo pesan makan, aku sudah lapar" ucap Eunbi. Mereka pun memesan makanan lalu makan bersama, terkecuali Haneul, seperti biasa dia hanya melihat saja. Dia hanya mencicipi sedikit makanan, itu pun bila disuapi oleh Areum. "Aissh manja sekali orang itu, pura-pura tak mau makan padahal hanya ingin disuapi. Wajahnya saja sangar, tapi sifatnya manja cih" gerutu makhluk itu pada Haneul sambil duduk di samping Eunbi. BRAAK !! Tiba-tiba Haneul menggebrak meja dengan satu tangannya. "Yak Haneul !! Kau kenapa ?" tanya Eunbi. "Eh maaf .. di depanku ada laba-laba kecil, aku tak sengaja memukulnya karena Areum takut dengan laba-laba. Jadi sebelum dia melihat, tadi aku langsung memukulnya tiba-tiba, maafkan aku mengagetkanmu" ucap Haneul. "Oh .. iya tidak apa-apa " ucap Eunbi. "Lain kali jangan tiba-tiba seperti itu, aku saja kaget" ucap Areum. "Ck kukira dia tadi mendengar pembicaraanku sampai dia marah, syukurlah .. hampir kaget aku" ucap makhluk itu lalu Eunbi menoleh sinis ke arahnya. Mereka pun menghabiskan waktu beberapa jam untuk berbincang di cafe itu. Makhluk tinggi itu pun hanya ikut mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Sesekali dia pun ikut tertawa saat mereka tertawa, dan bahkan dia ikut berbicara seakan dia sama seperti mereka menjadi manusia, dan tak jarang Eunbi merasa kesal karenanya, karena dia bisa mendengar apa yang mahkluk itu bicarakan juga, itu cukup menggangu untuknya. Beberapa jam berlalu, Eunbi, Areum dan Haneul memutuskan untuk melanjutkan kegiatan masing-masing. Eunbi pun melanjutkan pergi ke toko buku, dengan tetap diikuti oleh makhluk yang hanya bisa terdengar suaranya saja, yang terus mengajak berbicara walau tak dapat respon dari Eunbi. Sampai Eunbi memasuki sebuah toko buku, Eunbi memilih beberapa komik baru untuk dibaca, dan karena ada satu komik yang akan dia ambil namun tubuh pendeknya itu tak bisa mencapai komik yang berada di rak atas, dia cukup kesulitan untuk menggapainya. "Dasar manusia pendek, buku ini yang akan kau ambil ??" ucap makhluk itu dan membawakan komik yang Eunbi maksud, dengan tentunya Eunbi hanya melihat buku itu melayang di atas kepalanya. Namun kali ini dia tak merasa takut dengan itu, dan tanpa makhluk itu sangka ... "KAU BILANG APA TADI ?? MANUSIA PENDEK ?? SEMBARANGAN KAU HANTU m***m !! MANA KAU SINI KAU !! TAMPAKKAN DIRIMU AKU TIDAK TAKUT, KUBUNUH KAU AGAR KAU MENJADI HANTU UNTUK KEDUA KALINYA !!" ucap Eunbi seperti kerasukan mencari-cari keberadaan makhluk itu dengan memukul-mukul ke sembarang arah dengan buku yang ada di tangannya. Makhluk itu terus menghindar agar tak terkena pukulan Eunbi, namun sayangnya insting Eunbi lebih kuat sampai satu pukulan berhasil mengenai tubuhnya. Eunbi yang sadar sudah menyentuh sesuatu, dia pun memukul-mukul secara ganas, makhluk itu mencoba menghentikannya dan ... BRUKKK !! Mereka terjatuh dengan posisi tubuh Eunbi tepat di atas tubuh makhluk itu dan bibir Eunbi menempel pada bibir makhluk itu. Eunbi yang merasakan bibirnya seperti menyentuh sesuatu yang lembut namun dingin, Eunbi diam untuk berpikir apa yang menempel pada bibirnya itu. Dia merasakan bentuknya, dan ... "KYAAAAAAA ..... Apakah itu bibirmu ????" Eunbi bangkit dengan segera sambil menutup bibirnya. "Selain pendek, kau m***m, kau yang m***m ternyata bukan aku. Dengan gampangnya kau menciumku seperti itu" ucap makhluk itu yang masih tertidur di atas lantai. "TIDAAAKKKK KAU MENGAMBIL CIUMAN PERTAMAKU !!!!" teriak Eunbi lalu berlari keluar tanpa buku-buku yang tadinya ingin dia beli. "Ya ampun itu namanya ciuman ? Ckkk oh itu rasanya, selama ini aku hanya melihat adegan itu saat aku pergi ke tempat-tempat manusia berpacaran. Aku merasa jijik melihatnya, namun ... ternyata rasanya .. hehehe ... ah tunggu .. lari ke mana manusia aneh itu" ucap makhluk itu lalu bangkit menyusul dan mencari Eunbi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN