Kampus

1011 Kata
Hellooo, Kita ketemu lagii di part 1 hehe, Jangan lupa Like!! Happy Reading!! ---------------- Pagi ini cuacanya cerah sekali. Hari ini Khanza akan kembali menjadi Dosen di salah satu Universitas terkenal se-Jakarta Ia berangkat pagi-pagi sekali. Dia memang sengaja pergi lebih awal, tujuannya ya menghindari ayahnya. Di Kampus "Heuh, ayah kok maksa banget sih nikahin aku sama Alif, ayah ga tau aja Alif orang nya gimana" Krukkkk perut Khanza berbunyi pertanda lapar. "Aihh aku belum sempat makan lagi dirumah, ke kantin duluu ahh" Khanza menelusuri Lorong. Beberapa menit kemudian, Khanza sudah menemukan tempat yang ia cari, Kantin. " Bu, pesan soto nya 1 mangkuk" Ucapnya setengah berteriak Sekarang Khanza sedang berada dalam ruangan. Ia sedang menjelaskan beberapa materi. 2 minggu lagi mereka akan melaksanakan ujian. Beberapa minggu yang lalu Khanza mengambil cuti untuk 1 minggu, selama itu pula mahasiswa/i tidak mendapatkan materi yang harusnya diberikan oleh Khanza. Kelas telah usai, sekarang waktunya makan siang. Khanza menyusuri koridor kampus dengan lunglai, Ia sama sekali tak bersemangat mengajar hari ini. Tapi mengingat Mahasiswa nya akan melaksanakan ujian maka dia wajib menyelesaikan materi dengan waktu singkat. Skip Kantin Setelah memesan makanannya Khanza termenung mengingat sosok Alif, Orang yang akan dijodohkan dengannya. Falsback on Dua minggu yang lalu, awal nya Khanza mau menerima Alif sebagai calon suaminya, dia kira Alif laki-laki yang baik sampai mereka benar benar menjalin hubungan. Selama satu minggu itu hubungan mereka baik-baik saja sampai dia tak sengaja melihat Alif dengan seorang wanita yang tidak ia kenal masuk kedalam hotel. Ia mengikuti mereka sampai ia terhenti saat mereka sudah masuk kedalam salah satu kamar hotel. Kira-kira apa yang akan dilakukan sepasang laki-laki dan perempuan dewasa dalam satu kamar kalau bukan untuk melakukan 'itu' . Dunianya benar-benar hancur saat itu juga, orang yang sangat dia percaya mengkhianati nya dengan perempuan lain. "Haha, jadi kaya gini sikap asli kamu Lif? belum nikah aja kamu udah berani kaya gini dibelakang aku, gimana kalau udah nikah? mungkin aku bakalan ngerasain yang lebih sakit dari ini." gumam Khanza. Saat ini khanza masih melihat pintu kamar yang dimasuki oleh Laki-laki b******k itu. Flasback off Khanza yang sedang melamun tiba-tiba dikagetkan oleh ibu kantin yang mengantarkan pesanannya. "Eh ada apa bu?" Tanya Khanza tersentak kaget. "Ih bu Khanza siang-siang begini malah melamun, ntar kemasukan loh bu, Saya mau nganterin pesanan ibu dong" jawab bu Isti penjaga kantin. "Ehhe, maaf bu tadi saya kepikiran sesuatu ehh malah kebablasan mikir yang lain" Ucap khanza terkekeh. "Ya udah nih dimakan buru, sebelum dingin tuh kuahnya" "Iya bu Isti cantikk, makasih yaa" "Iya, Eh minuman nya apa bu?" tanya bu Isti lagi "Teh Es aja deh bu, cuacanya lagi panas banget yaaa" ucap khanza sambil mengipas-ngipas mukanya. "Iya nih, puaanasee Pooolllll hahaa. Oke ibu buatin dulu yaa" ucapnya sambil berlalu. "Ehh buu." cegat khanza. "jangan panggil aku bu dong kaya siapa aja" ucapnya memelas. "Hahaaha, iyaaa dehh nengg Khanza. Ibu tuh refleks aja gitu kalau ngomong sama dosen manggil bu mungkin karena udah terbiasa." ucapnya sambil berlalu Kali ini dia benar-benar pergi. ____ Setelah jam pelajaran usai, khanza pergi meninggalkan kampuss dengan motor Beat pinknya. Ia tak langsung pulang melainkan pergi ke rumah sahabat nya, Winda. Winda adalah salah satu sahabat Khanza sedari TK. Winda dan Khanza sudah seperti saudara. Btw Winda dan Khanza ini anak tunggal, tak ada yang membedakan mereka walaupun tidak lahir di rahim yang sama. Mulai dari Sifat, penampilan, dan juga sikap mereka pun hampir sama. Hanya saja Nasib Winda sedikit lebih baik dari Khanza. keluarga Winda bisa dikatakan berkecukupan. berbeda dengan Khanza yang hidupnya pas-pasan. Tok... tok... tok... " Assalamualaikum," Ucap Khanza, sekarang ia sudah berdiri di depan pintu rumah Winda. "Iyaa.. Waalaikumsalam. Tunggu sebentar" Sahut Winda "Eh khanza, kok ga bilang dulu mau kesini? masuk yuk!" 'Iya Win, makasih ya." Jawab Khanza lesu "Kamu kenapa sih Zaa?? ada masalah cerita sini sama aku, jangan dipendam sendiri Zaa ga baik." Tanya Winda. Ia yakin sekarang Khanza sedang ada masalah. "Iyaa Windaaa sayang, aku kesini juga mau cerita kok." "Win, menurut kamu aku harus gitu ikutin kata ayah buat nikah sama Alif? aku takut Win nanti ayah kenapa kenapa kalau aku nolak." Ujar khanza. " Gini Za mending kamu tanya sama hati kamu, kamu yakinin hati kamu. Kalau kamu bener bener ga bisa nerima Alif lagi, kamu ceritain yang sebenarnya sama ayah. Biar sama-sama enak, kamu ga sakit ayah juga ga akan sakit hati sama kamu karena ayah udah tau apa alasan kamu nolak Alif." "Iya Win, aku udah yakin kalau Alif bukan pilihan yang terbaik. Tapi aku bingung gimana cara nyampaiiin ini ke ayah, ayah ga akan percaya gitu aja sama aku, pasti dia minta buktinya. Secara kan Alif didepan ayah anak baik-baik." "Aku yakin pasti ada jalannya, coba kamu bicarain dulu baik-baik sama ayah." ucap Winda tersenyum tulus. "Iya Win, aku akan coba. Makasih ya Win kamu mau dengerin cerita aku, aku sayang banget sama kamu" ucap Khanza sambil memeluk Winda. "Hehe, ga usah bilang makasih Zaa kita kan sahabat" "Iya dehhh, percaya deh aku sama sahabat" _____ Dirumah Khanza "Buu, Khanza kemana sih kok belum pulang-pulang?? nak Alif udah nungguin lho dari tadi. Telfon dong Khanzanya" Ucap ayah khanza sedikit berteriak. "Iya yah, ibu ga tau Khanza sekarang dimana, coba deh ibu telfon dulu" "Iya cepetann!!" Setelah 2 kali menelepon, akhirnya telfonnya tersambung juga " Halo Assalamualaikum Za." "Iya, waalaikumsalam bu. Eh bu maaf ya Khanza pulangnya telat, lupa juga tadi ngabarin ibu sama ayah" Jawab Khanza diseberang Telfon. "Iya Za ga papa, kamu sekarang dimana? disini ada Alif lho nungguin kamu. kamu pulangnya cepat ya, kasian Alif nungguin kamu udah dari tadi" "Khanza lagi dirumah Winda buu, Emm.. Khanza ga bisa pulang sekarang bu, masih ada urusan sama Winda" "Ooh, kalau gitu selesaiin dulu urusannya. Jangan pulang kemalaman ya" " Iya bu, kalau gitu udah dulu ya Assalamualaikum " "Waalaikumsalam"_ " Gimaana?? Khanza sekarang lagi dimana bu." Tanya ayah Khanza tak sabar. "Lagi dirumah Winda yah, Masih ada urusan yang harus diselesaiin katanya." jawab ibu. TO BE CONTINUED!!! Oke guys sampai sini dulu ya, makasih udah mampir jangan lupaa likee.. jangan bosan yah nungguin aku
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN