
Kontes Menulis All The Young
Trima!
Trima!
Trima!
Gemuruh suara siswa siswi di kantin sebuah SMA bertaraf Internasional di Jakarta ini sedang menyoraki seorang siswa yng sedang menyatakan perasaannya kepada seorang gadis.
" Angga Dipantara, harus berapa kali sih gue harus bilang sama elo untuk jangan mempermalukan elo di depan seluruh siswa gara- gara gue tolak?! " Ucap gadis yang sedang mendapat pernyataan cinta itu sambil berkacak pinggang, lalu pergi dari kerumunan siswa siswi yang berharap mendapatkan tontonan manis ditengah- tengah kepenatan belajar siang itu.
" Yaaaahhhh!! Gagal lagiii..! " Serempak siswa- siswi yang sudah tahu perjuangan seorang Angga Dipantar mengejar cinta dari Cindy Karunia Darmawan.
Ya! Sudah 4 kali dia ditolak oleh gadis itu selama kelas sepuluh dan kelas sebelas sampai hampir lulus sekolah ini, jejaka satu itu berharap bisa mengukir masa SMA yang indah bersama gadis pujaannya. Sayangnya Cindy terlalu angkuh untuk menerima cintanya, yang kata orang cinta monyet itu.
" Udahlah brooo..!! Masih banyak Cindy- Cindy yang lain disekolah kita! " Seto mencoba menenangkan sahabatnya yang kelihatan lesu.
" Tapi gak ada yang kayak Cindy brooo! " Jawab Angga masih lemes. Seto dan Rian pun mengangguk setuju.
Tak lama kemudian bel tanda istirahat usai telah berbunyi.
" Cin! Lo gak capek apa nolak cowok seperfect Angga?! " Tanya Tania teman sebangku sekaligus sahabatnya itu
" Lo tau kan jawaban gue? " Jawab Cindy malas
" Yes! Gue pingin fokus sekolah, berkarier di modeling, dan menggapai cita- cita gue buat jadi pengacara handal!" Jawab Tania sambil memutar bol matanya malas. Cindy bertepuk tangan.
Cindy memang tidak imgin study dan kariernya sebagai model yang ia jalani saat ini menjadi berantakan gara- gara sebuah hubungan yang namanya pacaran. Dia terlalu takut jika mengalami masalah seperti senior- seniornya di dunia model yang sering dijebak oleh kekasihnya dan terlibat bisnis gelap sehingga susah melpaskan diri dari jeratan sang pacar, oleh sebab itulah Cindy bertekad menjadi pengacara handal untuk membantu para wanita yang terjebak hal tersebut.
' Angga Dipantara. Cowok preman kayak gitu mau jadi cowok gue?! Huh! Mimpi! Cakep sih cakep, pinter, tajir pulak. Tapi kan gue juga tajir! Gue tajir dari hasil keringat gue sendiri, yaaa meskipun banyakan uang saku dari mami papi sih..hehehehe!' Tanpa sadar Cindy nyengir kuda
" Cindy? Ada yang lucu dari penjelasan bapak?!" Tegur pak Minto guru Sejarahnya yang terkenal killer itu
" Hah?! Ma- maaf pak, saya nggak bermaksud.." ucap Cindy tergagap. Kania terkikik disampingnya.
" Fokus Cindy! Sebentar lagi ujian kelulusan! Jangan pikirin cowok berandal yang nembak kamu dikantin tadi! "
" Haahhh?!" Cindy melongo, tapi langsung fokus ke buku dihadapnnya. Kania sudah merah padam menahan twa sambil memegangi perutnya.

