Axele terus memikirkan perihal pertemuannya dengan Luc semalam. Sial, dia benar-benar kesal ketika pria itu yang hendak membawa Bella untuk diambil darahnya. Sebenarnya apa masalah sahabat lamanya itu? Ini benar-benar mengganggunya sekarang. Bahkan Axele tak konsentrasi ketika rapat diadakan di ruangan miliknya di mana hanya berisi empat orang saja.
Tiba-tiba Axele mengangkat tangan kanannya, dan si pembicara tiba-tiba terhenti. "Aku ingin bertanya, apakah di antara kalian bertiga ada yang memiliki info tentang mate dari Luc, adik dari raja werewolf yang sekarang?" tanyanya langsung.
Ketiga pria yang merupakan pekerja kepercayaannya itu saling pandang satu sama lain. Axele menunggu salah satu dari mereka berbicara.
"Yang kami dengar adalah setelah kejadian 50 tahun lalu, mate dari Pangeran Luc menutup kedua matanya hingga sekarang."
"Apa maksudnya itu?" tanya Axele. Dia memang tak mencari tahu perihal kedua sahabatnya setelah kejadian pengkhianatan itu.
"Matenya tertidur, Raja. Rumor mengatakan jika wanita itu seperti putri tidur, tetapi hingga saat ini tidak ada yang bisa membangunkannya, termasuk Pangeran Luc sendiri," ungkap salah satu dari mereka.
Tentu info ini benar-benar mengejutkan bagi Axele. Apakah itu efek karena dia menyerang Frey ketika kejadian ia kehilangan Celesse saat itu? Luc membutuhkan darah Bella untuk membangunkan Frey? Aneh.
"Aku akan pergi ke Kerajaan Werewolf. Kalian bertiga jaga kerajaan ini selagi aku pergi. Aku tidak akan berlama-lama di sana. Aku hanya ingin memastikan sesuatu. Oh iya, hubungi aku jika ada keadaan mendesak," perintah Axele. Pria ini langsung menuju ke kamar. Dia akan bersiap ke tempat Luc. Dia benar-benar butuh penjelasan dari pria itu.
"Apa yang terjadi, Nak?" tanya Felis yang mendengar jika sang putra akan berkunjung ke Kerajaan Werewolf. Baru saja ia pulang dari kunjungan ke Kerajaan Wizard, dan sekarang dia akan pergi lagi. Felis sangat tahu jika Axele sudah lama tak ke sana, itu semua karena adanya sosok Luc.
"Hanya ingin memastikan sesuatu, Bu," jawab Axele.
"Jika kamu ingin bertemu Luc, tolong jaga amarahmu. Jangan sampai timbul pertumpahan darah. Ingatlah Celesse, Nak," nasihat Felis. Axele mengangguk, dia mencium pipi sang ibu. Sudah lama sekali pria ini tak bersikap manis seperti itu kepada ibunya. Dan Felis nampak terkejut sekarang.
Axele melesat menuju ke Kerajaan Werewolf dengan kekuatannya. Memang benar kata sang ibu jika dia sudah lama tak berkunjung ke sana. Kurang lebih selama 50 tahun lamanya juga. Jika mendapat undangan, ia akan memerintahkan salah satu orang kepercayaan untuk datang.
Di pintu gerbang ia sudah disambut oleh para prajurit. Semua orang tahu siapa Axele di dunia ini. Dan mereka hanya berdiri tegak tanpa mau membuat kesalahan saat itu.
Pintu besar dan tegak di depan sana terbuka lebar. Dan seperti di Kerajaan Wizard, ia juga akan disambut oleh sang raja dan ratu.
"Selamat datang, Raja," sambut Raja Kennard.
"Tidak perlu seformal itu denganku, Kak," sahut Axele. Dulu ia sering ke sini dan dia mengenal Kennard juga. "Dan selamat pagi untuk Kak Alice," sapa Axele kepada wanita yang berdiri tepat di samping Kennard. Wanita yang cantik, sangat tepat bersanding dengan Kennard. Melihat hal di depannya membuat Axele iri. Mungkin jika kejadian itu tak terjadi, pasti dia akan berada di posisi sama seperti mereka. Menjalani hidup berdua bersama Celesse.
"Baiklah, mari masuk," ajak Kennard yang diangguki oleh Axele. Ketiga orang itu masuk, Axele memperhatikan sekitar, tak ada yang berubah di sini. Semuanya masih sama seperti 50 tahun lalu.
"Sudah lama sekali kamu tidak datang ke sini," tutur Kennard.
"Sibuk dengan kerajaan, Kak," jawab pria ini sekenanya. Seorang pelayan menghidangkan minuman untuk tamu mereka begitu juga untuk raja dan ratu.
"Ada apa? Apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan?" tanya Kennard langsung. Tentu ini tak menjadi kebetulan raja penguasa dunia immortal mampir ke sini setelah kejadian kelam itu.
"Aku ingin bertemu dengan Luc," ungkap raja vampir itu dengan jujur.
Kennard dan Alice saling pandang, seperti berbicara lewat kepala mereka. "Baik, aku akan memanggilnya," jawab Kennard setelah meminta saran kepada istrinya itu.
Kennard hanya perlu memanggil sang adik lewat pikiran. Dan tak butuh waktu lama bagi Luc untuk sampai ke tempat mereka bertemu. Tentunya Luc cukup terkejut dengan kedatangan Axele ke sini karena sudah puluhan tahun berlalu. Luc mengambil tempat tak jauh dari Axele dan kedua kakaknya. Sebenarnya ia sudah mengira jika Axele ke sini pasti karena kejadian kemarin. Sepertinya Luc harus mempersiapkan banyak penjelasan kepada Kennard mengenai ini.
"Aku butuh penjelasan mengenai tindakanmu kemarin di hutan. Apa sebenarnya tujuan aslimu?" ungkap Axele. Sejauh ini Kennard dan Alice tak mengerti pembicaraan kedua pria ini, mereka akan menyimak lebih dulu. Dan Luc nampak sedikit khawatir takut ketahuan oleh sang kakak.
"Aku butuh darah gadis itu," ungkap Luc.
"Darah? Apa yang kau maksud, Luc?" sela Kennard. Di memang sudah curiga sejak kepergian Luc selama seminggu itu.
"Untuk apa?" tanya Axele mengabaikan pertanyaan Kennard.
"Untuk mate ku. Frey," jawab Luc lagi.
"Apakah kau lupa peraturan yang Raja Vampir buat? Yang pada dasarnya adalah aku yang membuatnya," kata Axele yang mulai menggunakan kekuasaannya.
"Aku tidak lupa, tapi aku benar-benar membutuhkannya," balas Luc menyampingkan akibat apa yang ia terima nanti dari Axele.
"Sebentar, kenapa tidak ada yang menjawab pertanyaanku? Sebenarnya ada apa ini?" potong Kennard yang sejak tadi diabaikan oleh kedua pria di sana.
Axele beralih kepada raja werewolf. Sepertinya Kennard tak tahu kelakuan sang adik. "Luc, dia ingin mengambil darah seorang gadis dengan paksa," ungkap Axele yang mengundang raut keterkejutan di wajah Kennard dan Alice. Sontak saja sang raja menatap Luc dengan marah.
"Apa yang kau lakukan, Luc?!" bentak Kennard saat itu juga. Ternyata benar jika adiknya ini pasti menemui penyihir hitam sebelumnya.
Luc mengembuskan napas lelah, sudah ia duga sang kakak pasti marah besar. "Aku menemui penyihir hitam un—"
"Apa?!“ Semakin murkalah Kennard, "berani-beraninya kau menemui makhluk itu, Luc! Tahukah kau jika aku sudah melarangmu?!" Kennard benar-benar marah sekarang. Luc meringis, Axele puas.
Kennard beralih kepada Axele, dia benar-benar malu kepada penguasa dunia immortal ini. "Aku mewakili Luc ingin meminta maaf kepadamu, Axele." Tentu ini menjadi hal yang aneh di mana umur keduanya jauh berbeda.
Axele berdiri, Kennard dan Alice juga ikut berdiri. "Terima kasih untuk jamuan singkat ini, Kak. Untuk sekarang aku akan memaafkannya, tapi jika dia membuat kesalahan lagi, aku tidak berpikir dua kali untuk menghukumnya," papar Axele dengan tenang, tetapi penuh ancaman di sana.
"Aku akan menjamin jika hal ini tak akan terjadi lagi," kata Kennard.
"Baguslah. Sepertinya aku harus pergi sekarang karena kerajaan butuh rajanya," pamit Axele.
Kennard mengangguk. Raja dan ratu mengantarkan Axele ke gerbang. Berbeda dengan Luc yang tak ikut ke sana.
Axele tidak serta merta langsung kembali ke kerajaan. Dia segera menuju ke wilayah wizard untuk melihat Bella dan memastikan gadis itu baik-baik saja. Sedangkan Luc nampak diintrogasi oleh kakaknya, dan Alice nampak mengawasi kakak adik ini agar tidak terjadi hal buruk.
“Apa lagi sekarang? Kau berani sekali melanggar laranganku, Luc. Apa kau lupa siapa aku ini? Aku bukan hanya kakakmu, aku adalah rajamu,” ucap Kennard menunjukkan kekuasannya sebagai seorang alpa.
Luc mengembuskan napas berat. Sebenarnya dia khawatir akan dikenai hukuman oleh sang kakak, tetapi Ben terus menyemangatinya jika mereka tidaklah bersalah.
“Kak Kennard tidak akan mengerti dengan perasaanku. Kalau saja Kak Kennard bisa merasakan bagaimana kehilangan Kak Alice, jalan buruk pun akan Kakak tempuh,” sahut Luc dengan muka masam. Pria ini beranjak dari tempatnya meninggalkan Alice yang sedang mencoba menenangkan Kennard.
“Ken. Sepertinya kamu harus meminta maaf pada, Luc,” usul Alice.
Kennard menoleh, dia menggeleng. Alice tau ego sang mate begitu tinggi. “Jika aku berada di posisi Frey, ap—”
“Itu tidak akan terjadi,” potong Kennard cepat. Wajahnya nampak menunjukkan ketidaksukaan atas perkataan Alice barusan.
Alice tersenyum dan mengangguk. Dia mengusap bahu Kennard dengan pelan. “Sudahlah. Pahami keadaan Luc. Sudah lima puluh tahun lamanya, itu cukup lama untuk dia bersabar. Jadi wajar saja pikirannya sudah tertutup dan memilih jalan lain. Sekarang raja vampir sudah tau, mungkin dia akan mengawasi Luc. Aku yakin tidak akan terjadi hal buruk ke depannya,” ujar Alice.
Kennard mengangguk. Dia akan mencoba mengikuti perkataan Alice.
Luc yang ada di dalam kamar pun mencoba meredakan amarah di depan Frey. Pria ini menghampiri tempat sang mate, Frey masih tertidur. Luc menggenggam satu tangan wanita itu. Dia menjadi sedih kembali.
“Frey. Apa yang harus aku lakukan?” lirih Luc. Dia tak ingin menjadi lemah, begitu juga dengan Ben. “Melihat kemarahan Axele kemarin membuatku menjadi berpikir jika gadis itu memiliki hubungan dengan Axele.”
“Miliknya?” Luc masih ingat jika Axele mengklaim gadis itu adalah miliknya. Apa artinya jika gadis bernama Bella adalah mate baru Axele? Luc tersenyum kecut. Bahkan Axele memiliki kesempatan kedua memiliki mate baru dan bisa bahagia. Apa sulit bagi Luc untuk bisa bahagia bersama dengan Frey? Ini terasa kurang adil karena Frey begini juga karena ulah Axele.
***
Karena tindakan Luc yang melanggar larangan dari Kennard, maka dia mendapat hukuman. Luc diminta untuk mengawasi latihan prajurit dan perekrut prajurit-prajurit baru. Ini Kennard lakukan juga agar adiknya itu tak terus menerus bersedih, ibarat kata memiliki pengalihan yang pas. Dan juga agar Luc tak terus melakukan tindakan gegabah ke depannya.
Luc sudah berada di lapangan luas yang ada di kerajaan. Terlihat prajurit melakukan latihan fisik di bagian barat lapangan. Sedangkan di bagian ini, sebelah timur, nampak serigala-serigala baru akan direkrut menjadi prajurit istana. Sebenarnya Luc terlalu malas melakukan hal seperti ini, toh sudah ada Logan yang biasa mengurus hal seperti ini.
“Pangeran. Semuanya sekitar tiga puluh serigala. Kita hanya akan mengambil setengah nantinya,” ucap Logan. Pemimpin prajurit yang paling kuat di kerajaan ini, dan juga menjadi orang yang biasanya menyeleksi serigala-serigala yang mendaftar sebagai prajurit istana. Luc hanya mengangguk.
Sepuluh orang berjajar, diminta untuk mengikuti gerakan-gerakan Logan. Luc memperhatikan satu per satu. Semua dilakukan selama satu jam lamanya. Luc tampak malas karena orang-orang baru ini memiliki kekuatan yang standart bagi dirinya.
“Bagaimana, Pangeran?” tanya Logan.
Luc memutar bolanya matanya malas, dia berbalik untuk pergi dari sana. “Kau saja yang pilih. Ini keahlianmu,” kata Luc dengan cuek. Melihat hal itu Logan hanya mampu menggelengkan kepala melihat perilaku pangeran kerajaan ini.