Gen Ibunya

1010 Kata

    "LAAAAAANG! ELAAAAAAAANG!" seruan keras dan panjang dari Tante Keke terdengar di seluruh penjuru rumah. Kasihan Namira yang sedang ia gendong. Tapi sepertinya anak itu sudah kebal. Ia sudah terlalu terbiasa dengan teriakan-teriakan keras sang Nenek Muda.     "Kenapa sih, Tan?" Elang muncul dari balkon yang membatasi lantai dua dengan lantai satu. Menengok ke bawah agar Tante Keke melihat wujudnya. Wajahnya terlihat malas-malasan dan kusut. Tangannya membawa sebuah buku fisika.     "Lidah buayanya Nami habis. Kamu ke rumah Nenek Widya, gih! Minta lagi."     "Tan, nggak perlu minta-minta lidah buaya lagi! Kata Yas, nanti rambut Nami numbuh sendiri."     "Usaha, kan, nggak ada salahnya, Lang!"     "Elah ... nggak tahu alamatnya aku, tuh! Lagian kenapa aku, sih? Biasanya, kan, s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN