Yas dan Lintang menunduk, tak berani menatap Oom Junot. Seseorang yang biasanya selalu baik dan sabar, akan menjadi sangat mengerikan sekalinya ia marah. Oom Junot tidak mengatakan apapun sampai beberapa saat lamanya. Saat ini ia tengah berperang dengan dirinya sendiri. Ia tidak boleh hilang kendali. "Kamu tadi dari mana?" Oom Junot akhirnya buka suara. Yas mulai berani menatap Oom Junot. "Dari sekolah." Oom Junot mengangguk, namun mimiknya memperlihatkan sebuah penolakan atas jawaban itu. "Yas!" "I-ya?" "Kenapa kamu nggak bilang?" Yas mengernyit. "Maksud, Oom?" "Sanksi dan Forest Gump." Yas menggigit bibir bawahnya. Ia mulai bisa membaca arah pembicaraan Oom Junot. Pantas saja Lintang berkali-kali meminta maaf padanya tadi. Jadi, pasti Lint

