Bab 6

2235 Kata
Jordan mondar-mandir di depan mejanya. Sesekali menatap ke arah Ashley yang sibuk dengan laptopnya, apa lagi Evelyn juga tidur di sampingnya. Dia sudah seperti ibu yang sibuk bekerja sambil menjaga sang buah hati. Niat hati tadi Jordan ingin menawarkan pernikahan pada Ashley. Tapi entah kenapa lidahnya cukup kelu untuk berkata seperti itu. Hingga pintu ruangan ini terbuka. Jordan dan juga Ashley pun menoleh bersamaan, menatap wanita seksi yang masuk ke ruangan ini. Siapa lagi kalau bukan Amelia. Amelia masuk menatap Ashley nggak suka. Apa lagi Evelyn yang tidur di samping Ashley. "Sayang dia siapa?" tanya Amelia menunjuk Ashley. "Dia Ashley, sekretaris aku." jawab Jordan. "Kok disini? Kenapa enggak di luar aja?" Jordan pun langsung menceritakan jika Evelyn sempat rewel. Tapi setelah kedatangan Ashley, Evelyn pun diam dan langsung tidur di samping Ashley. Beda lagi dengan Ashley yang menatap Amelia bingung. Dia ini pakai baju terlalu ketat di tubuhnya. Apa iya kulitnya bisa bernafas dengan longgar? Ashley menunduk saat Amelia bergelayut mesra di lengan Jordan. Dia pun lebih fokus dengan kerjaan ya yang tertunda dua hari ini. Semoga saja selesai lebih dulu sebelum Evelyn bangun. Dia ini sangat manja dan entah kenapa membuat Ashley suka. Pipinya chubby, kulitnya bersih dan memiliki poni kotak yang menampilkan kesana imut di wajahnya. Ashley menatap jam tangannya, dia pun menatap Jordan yang sesekali melirik ke dia. "Pak, maaf tanya Milo pulang jam berapa ya? Ini sudah hampir jam 12. Soalnya minta saya jemput." ucap Ashley. Jordan menoleh lalu dia pun menatap arlojinya, "Dia pulang jam 1 Ash, nanti biar saya saja yang jemput." "Tapi dia minta saya jemput Pak." "Aduh, kamu ini sekretaris jangan bawel. Lagian Papanya itu Jordan bukan kamu. Tinggal nurut apa susahnya sih." sahut Amelia. Ashley menunduk dia pun langsung mengangguk. Lagian Jordan lebih berhak atas Milo. Kalaupun Jordan yang jemput ya sudah, toh Jordan Papanya kan? Jordan keluar ruangan bersama dengan Amelia. Sedangkan Ashley dia memilih berdiam diri di ruangan ini bersama dengan Evelyn. Kerjanya sedikit lagi selesai, tapi tubuhnya cukup lelah untuk duduk terus. Tapi kalau nggak selesai besok yang ada tambah lagi. Ashley pun menatap Evelyn yang tidur dengan nyenyak. Dia pun langsung menggendong Evelyn untuk pindah ke kamar di ruangan ini. Ashley tahu kalau Evelyn tidur di atas karpet dia akan masuk angin. Setelah menidurkan Evelyn, Ashley pun mengambil laptop dan kembali meneruskan pekerjaannya. Setelah itu menatap arlojinya dan berharap jika Milo mau dijemput Papanya. Menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, lalu membaringkan badannya di samping Ashley. Tak lupa juga dia menaruh ponselnya di dekatnya, siapa tahu saja Jordan menelponnya. Baru juga memejamkan mata, ponsel Ashley bergetar tanda jika ada panggilan masuk. Dia pun langsung menatap ponselnya dan ternyata Jordan yang menelponnya. Dia bilang jika Milo ingin di jemput oleh Ashley. Dia mau pulang jika Ashley yang menjemputnya. Mau nggak mau Ashley pun langsung bangkit dari tidurnya. Dia pun minta Mbak Agnes untuk menjaga Evelyn yang masih tidur. Apa lagi ini sudah setengah dua tanda jika Milo sudah pulang. Ashley menaiki kendaraan umum saat menjemput Milo. Dia nggak serantan jika harus menunggu Jordan datang. Apa lagi Jordan pasti lama sekali dan dia sedang bersama dengan Amelia. Sesampainya di depan sekolah Milo, Ashley bisa menatap Milo yang duduk di pos sekolah ini seorang diri sambil menunduk. Ashley pun berlari, hampir saja dia tertabrak mobil karena tidak memperhatikan jalan. "Milo..." panggil Ashley. Milo mendongak dia pun langsung tersenyum tipis, dan menghampiri Ashley. "Mama datang." ucap Milo. Sebenarnya agak aneh mendengar Ashley di panggil Mama. Apalagi dia belum menikah, dan dia sudah dipanggil Mama oleh dua bocah yang sama sekali bukan anaknya. "Maaf ya telat. Tadi Papa ngotot buat jemput." "Nggak papa." jawab Milo seadanya. Ashley langsung mengajak Milo kembali ke kantor. Apa lagi dia meninggalkan Evelyn bersama dengan Mbak Agnes. Semoga saja Evelyn nggak rewel. ***** Ashley dan juga Milo pun sampai di kantor, saat Mbak Agnes menelpon jika Evelyn sudah bangun. Tadi sempat mampir ke toko donat, saat Milo bilang jika dia ingin makan donat. Langsung saja Ashley membelikan Milo donat, mengingat ini pertama kalinya Milo menginginkan sesuatu dan bilang pada Ashley. Apa lagi saat Milo bilang jika sejak dulu dia belum pernah makan donat. Mamanya dulu melarang dia makan apapun, kecuali apa yang diberikan oleh Mamanya dulu. Sempat prihatin dengan hal ini. Lagian kok ada sih Mama model kayak gitu, tega banget sama anak. Apalagi sampai melarang anaknya makan. Sesampainya di ruangan Jordan, Ashley pun langsung masuk dan menatap Evelyn yang sedang bermain dengan Mbak Agnes. "Milo tadi bawa baju ganti nggak?" tanya Ashley menatap Milo yang melepas sepatu sekolahnya. "Di mobil Papa." Ashley mendesah dia pun langsung mencari di kamar Jordan. Siapa tahu saja Ashley menemukan baju kecil milik Milo. Dan ternyata benar di sana ada satu baju putih dan juga celana hitam. Langsung saja Ashley meminta Milo untuk mengganti baju. Sambil menunggu, Ashley pun duduk di dekat Mbak Agnes sambil mengoda Evelyn yang mulai cemberut. "Cie Ash, udah jadi Mama ya. Sampai Evelyn nanyain Mama mana." ucap Mbak Agnes. "Apaan sih Mbak. Tapi lucu ya, jadi gini ya jadi Mama. Pengen cepet-cepet nikah aja biar nggak mikirin skripsi." kekeh Ashley. "Emang mau nikah sama Pak Jordan? Duda anak Dua?" "Kenapa nggak, anaknya lucu sih pengen bawa pulang semua." Agnes pun tertawa dia pun langsung kembali bekerja, setelah Ashley mengucap terima kasih. Tanpa Ashley sadari jika Milo menguping pembicaraan Ashley dan juga Agnes tadi. Lalu dia pun tersenyum, bagaimanapun Tante Ashley harus menjadi Mamanya. Milo keluar kamar dan duduk di samping Ashley. Langsung saja Ashley memberondong banyak pertanyaan pada Milo. Seperti tadi sekolah ngapain aja, makan apa, main sama siapa, pelajaran apa saja, ada PR atau enggak dan masih banyak lagi. Milo tersenyum lebar untuk pertama kalinya. Dia pun langsung menceritakan apa yang terjadi satu hari ini lada Ashley. Termasuk ulangan dadakan yang diberikan guru Milo. "Tapi kamu udah belajar kan? Kamu bisa ngerjain enggak? Dapat nilai berapa?" tanya Ashley cerewet. Evelyn yang mendengar pun tertawa kecil, apalagi dia juga bilang jika Ashley ini cerewet. Langsung saja Ashley menggelitik Evelyn hingga tertawa terpingkal. Hingga dia pun juga mengelitiki Milo dan membuat dia tertawa kencang untuk pertama kalinya. "Ampun Mah.. ampun ..." ucap Milo. "Ampunnnnn." ucap Evelyn dengan bibir yang monyong kedepan. Ashley tertawa dia pun langsung membuka donat tadi yang dia beli. Lalu memberikan pada Milo dan juga Evelyn. Mereka makan dengan lahap. Harusnya ini Evelyn waktunya makan siang, apalagi Milo yang pulang sekolah pasti lapar. Tapi Ashley juga nggak tahu harus apa. Kalau dia pesen makanan jadi takutnya mereka sakit. Tapi kalau nggak dikasih makan nanti mereka lapar. Ashley pun memilih pergi dari ruangan ini. Dia ingin bertemu dengan Agnes. Tapi saat membuka pintu, dia malah terkejut saat menatap Jordan yang ingin membuka pintu tapi lebih dulu Ashley. "Mas Jordan." panggil Ashley tanpa sadar. "Maaf ya Ash, saya terlambat datang. Ini makan siang untuk anak-anak sama kamu juga." Jordan menyerahkan satu tas pada Ashley. Langsung saja Ashley menerimanya dan membawa ke anak-anak. "Hayoo anak-anak, waktunya makan." ucap Ashley tersenyum manis. "Nggak mau. Nggak mau mam." ucap Evelyn menutup mulutnya. Ashley menatap Jordan yang menggaruk tengkuk lehernya. "Evelyn susah makan." Ashley mengangguk dia pun membuka dua tempat makan ini yang isinya sama, ayam. Lalu dengan telaten dan bujukan Evelyn dan Milo pun mau makan, dengan syarat di suapin Ashley. "Kamu aku suapin ya." ucap Jordan membuat Ashley spleesches. ***** Setelah kejadian suap-suapan tadi, Ashley merasa canggung dekat dengan Jordan. Padahal mereka nggak ngapa-ngapain tapi entah nggak tau pokoknya Ashley mendadak gugup. Seperti malam ini, Jordan sudah pulang lebih dulu tadi sore. Apa lagi Evelyn waktunya mandi. Dan dua anak kecil itu masih mending nggak rewel, saat Ashley bilang Mama Ashley ada kerjaan di kantor. Dan untung saja mereka berdua menurut. "Ashley..." panggil seseorang. Ashley menoleh lalu tersenyum, "Sherly." "Ah, lama sekali tidak pernah melihatmu. Aku rindu Ash." ucap Sherly sambil memeluk Ashley. Sejak magang mereka berdua jarang sekali bertemu. Apa lagi Sherly bagian penasaran yang jelas jarang di kantor, walaupun dia bagian kantor, tak jarang juga dia turun tangan. Belum lagi Ashley yang lebih sibuk dengan kedua anak Bosnya di banding dengan pekerjaannya. Kurang apalagi coba!! Mereka melepas rindu saling berbicara satu sama lain. Apa lagi Sherly yang sedang dekat dengan Fauzan, satu staff juga dengan Sherly. Mereka dekat tapi sayangnya Fauzan memiliki kekasih. Jadi Sherly sedikit jaga jarak dengan Fauzan. "Terus kamu gimana kerjaan lancar?" tanya Sherly. "Pu---" ucapan Ashley terpotong saat tiba-tiba ada yang memanggilnya. "Mama..." Ashley yang tahu pun langsung mengedarkan pandangannya. Dia pun menatap Milo yang turun dari mobil sambil berlari. Beda lagi dengan Sherly yang langsung melonggo menatap adegan ini. Milo jatuh dan membuat Ashley panik dan berlari pada Milo. Sherly tahu jika Ashley suka sekali dengan anak kecil, bahkan dia ingin menjadi guru Paud atau TK. "Kamu nggak papa Milo, nggak ada yang luka?" tanya Ashley. "Nggak Ma."jawab Milo dan membuat Ashley menghela nafasnya. "Kamu kenapa malam-malam kesini?" "Milo lupa ngasih ini ke Mama. Milo pengen ikut, tapi Mama juga ikut." Ashley menatap lembaran kertas yang diberikan padanya. Isinya hanya study tour keluarga. Ashley menatap Milo lalu tersenyum. Ini anak nggak mau Ashley lulus dengan baik ya? Kalau nggak masuk kerja terus. Belum lagi laporan yang harus di beri ke kampus. "Milo kan udah ada Papa sama Evelyn. Masak iya Mama Ashley ikut. Kan Mama Ashley harus kerja." ucap Ashley. "Mama nggak mau ikut? Kalau enggak, Milo nggak ikut." jawab Milo sedih. Ashley yang menatap hal itu pun langsung terenyuh. Dia pun nggak tega menatap wajah sedih Milo. Apa lagi perlakuan Mamanya dulu pasti mengingatkan Milo. "Yaudah Mama Ashley ikut Milo." Langsung saja Milo tersenyum dan memeluk Ashley. Tak jauh dari sana mata Ashley menatap Jordan memakai baju santai dan juga menggendong Evelyn yang bertepuk tangan. Ini kenapa pakai baju biasa jadi banyak otot. Ya ampun otakku. Batin Ashley. "Kalau begitu, besok Milo daftar." "Iya, Milo daftar. Sekarang Milo pulang ya, kasihan Papa nungguin sama Adik." "Mama nggak pulang?" "Mama habis gini pulang." Milo mengangguk dia pun langsung berpamitan pada Ashley untuk pulang. Tak lupa juga dia mengecup pipi Ashley dengan sayang, lalu berlari ke arah Jordan. Setelah kepergian Milo, Ashley pun kembali duduk di depan Sherly sambil menikmati sate lontongnya. "Sejak kapan Ash kamu jadi Mama mereka? Kamu nikah beneran sama Pak Jordan?" tanya Sherly. "Nggak Sher, aku nggak nikah sama Pak Jordan." "Kalau nggak nikah ngapain anaknya manggil kamu Mama?" "Kamu masih ingat nggak, pas aku nganterin Milo pulang?" tanya Ashley dan membuat Sherly mengangguk. Dia pun langsung bercerita awal mula, bagaimana dua bocah itu memanggil Ashley dengan sebutan Mama. Padahal Mereka tahu kalau Ashley bukanlah Mama mereka. Tapi nyatanya mereka ngeyel dan membiarkan dua bocah itu memanggil Ashley dengan sebutan Mama. Ditambah lagi akhirnya keseringan di panggil Mama, Ashley jadi ikut-ikutan memanggil dirinya Mama. "Gitu ceritanya." "Ya ampun Ash, aku jadi ingat ucapanmu dulu yang pengen nikah sama Duda tajir melintir." ucap Sherly dan membuat Ashley tertawa. "Etdah, nggak ada hubungannya Sherly." "Ada dong, Pak Jordan duda anak dua yang punya Anderson Corp. Kurang apa coba? Emang kamu mau nolak kalau dia ngajakin nikah kamu?" ucap Sherly. Ashley tertawa dia pun langsung mengajak Sherly pulang, ini sudah malam dan enggak mungkin juga dia mau pulang besok subuh. Masih mending Sherly bawa mobil bisa nebeng dia sampai di kos. Apa lagi mereka juga searah. Setelah mengucap terima kasih Ashley pun turun dan mendapati Jordan berdiri di depan kosnya. Dia pun tersenyum lalu menghampiri Jordan. "Mas..." panggil Ashley. Jordan mendongak dari ponselnya, "Hai." sapa nya. "Ngapain?" "Saya mau bilang sesuatu dengan kamu Ash. Bisa ikut saya sebentar?" Ashley mengangguk, dia pun masuk ke dalam mobil Jordan dan meninggalkan kosnya. Belum lagi ponselnya bergetar, saat ada pesan masuk dan ternyata dari Sherly. Isinya sebuah godaan dari dia yang mampu membuat Ashley mengulum tawanya. Akhirnya kita pun sampai di salah satu cafe yang ternyata buka sampai malam. Ashley memilih duduk di luar cafe bersama dengan Jordan. "Cappuccino latte, kamu apa Ash." ucap Jordan. "Samain aja Mas." Setelah memesan kopi untuk menghangatkan badannya. Jordan mendadak gugup untuk bilang tujuan dia menemui Ash sendiri apa. Sampai minuman itu datang pun Jordan tak kunjung bicara. Tentu saja hal itu langsung membuat Ashley berprasangka buruk. Apa mungkin ini ada hubungannya dengan Milo dan juga Evelyn? "Mas Evelyn sama Milo rewel ya aku tinggal?" tanya Ashley akhirnya. "Enggak kok, mereka baik-baik saja." jawab Jordan setenang mungkin. "Terus Mas mau ngomong apa?" tanya Ashley. Jordan kembali diam. Dia pun mencecap cappuccino nya terlebih dulu sebelum dia mengatakan apa niatnya. Lagian dulu dia nggak pernah kayak gini sebelumnya. Dia enggak pernah melamar wanita dan kalaupun ini terjadi. Ini pertama kalinya untuk Jordan mengajak Ashley untuk menikah. "Saya mau bilang terima kasih, kamu sudah mau berbaik hati dengan kedua anak saya. Apalagi Milo, saya suka dia tertawa sejak tadi, apalagi tersenyum setelah bertemu denganmu, Ash." ucap Jordan. Ashley tersenyum, "Aku ingin Milo sembuh Mas. Jadi apapun akan aku lakukan untuk Milo, begitu juga dengan Evelyn." Jordan tersenyum entah kenapa jawaban Ashley membuat hatinya menghangat. Dia nggak pandai mengutarakan cinta, gak pandai bilang hal yang berkesan menyentuh hati wanita. "Hmm, Ash sebenarnya saya mengajak kamu kesini, karena ada satu hal yang ingin saya bahas." ucap Jordan kembali gugup. "Apa Mas?" "Sa-saya, saya ingin mengajak kamu menikah." TBC. Bang Jordan aing tau kamu duda tapi tolong jangan jadi pedo yak ? Masih kuliah belum lulus masak udah diajak kawin. Ehh nikah nikah ... ?? Jangan lupa vote, komen ya. Ehh sekalian dong follow aku juga sapa tau nyangkut ? Nyangkut cerita maksudnya... Hohoho
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN