bab 07

1067 Kata
"Berbagi beban tentulah meringankan. Berbagi cinta ...?" (hanjeraa) • Lima cowo itu menatap luruh ke Arah Atha. Pandangan kesal, benci dan marah seketika seolah-olah musnah. Yang ada iba dan perasaan sayang yang pernah ada, dan pernah diendapkan, kembali kepermukaan. "Kita akan berhasil, Tha," kata Yan. "Ya, kami akan bantu kamu. Maafin aku juga," sela Caesar. "Ah.. aku yang lebih bersalah di sini. Karena aku nggak cerita dari awal ..." sahut Atha sambil mengusap airmata yang masih setia menggayuti wajahnya. "Udahlah ... Kan waktu nggak bisa kembali. Mending sekarang kamu mikirin mamamu, fokus sama kerjaan, sambil nata kembali hati kamu." kata Jody. Semua sependapat. Jody bertanya dengan lembut. "Tumben lo, bisa ngomong sebijak itu. Hehehe ..." Caesar menimpuknya dengan bantal sofa. "Dewasa gue ya? Tha, kita jadian lagi aja yuk?" candanya. "JODDYYY !!" "Eh, kenapa emang?" "Atha belum siap, kagak ngarti lo." Sewot Caesar. "Gue tau, bilang aja lo juga mo nyalib .." dengus Jody. "Udah ah, kalian kan udah pada punya pasangan. Aku nggak mau ya nanti jadi masalah, aku nggak mau dituduh pelakor," lerai Atha. Mereka diam. Emang sih, mereka sekarang udah punya pasangan masing-masing. Yan udah beranak pinak, Caesar udah tunangan dengan Yura. Jody juga, udah punya gandengan, Windy. Begitupun Keanu, ada Tari yang kayaknya nggak bisa dia tinggalin. "Tha, walau bareng aku, kita nggak sampe ke rencana nikah sama sekali, tapi ini pengakuanku. Boleh kan kalo aku masih sayang?" tiba-tiba Jody jadi serius. Atha terkesiap. Yang lain juga kaget dengan sorot nggak percaya. Jody mengakui perasaannya. Beneran nih? "Tapi Jo ..." Jody tersenyum, "Bukan sayang kayak gitu. Sayang abang sama adeknya," "Heuuu... modus nggak lo?" Cecar Caesar. "Oke kalo itu murni perasaanmu, Jo. Nanti kenalin juga aku sama pasangan kalian ya..." ucap Atha. "Wah, berat Tha. Kami bahkan nggak berniat mereka tau kamu udah comeback," sahut Caesar. "Loh? Emang mereka udah tau siapa aku?" tanya Atha. "Iyalah." "Oke, tapi tetap aja kalian mesti jujur. Kejujuran itu penting loh dalam suatu hubungan," kata Atha. "Wess, siapa nih yang ngomong kejujuran?" cebik Caesar. Atha tergelak, iya dianya sendiri nggak pernah jujur sama calonnya. Itu dulu. Tapi dari semua itu, mereka senang Atha kembali dan melihat senyumnya. "Awas aja kalo ada yang coba-coba modus baperin Atha, coba aja, ntar dipisahkan sama gue!" kata Dilan. "Kok ngomong gitu Lan? Lo kan udah punya Maya," kilah Jody. "Dilan nggak bakal kayak gitu, dia tipe cowo setia ..." sela Maya. "Cieee ... setia nih yee?" Semua tertawa. Semua tampak lega. Terbersit di wajah mereka, semringah. Atha pun melihat ketulusan dari para mantannya itu. Sedang dia menertawakan dirinya sendiri. "Makasih banget kalian mau maafin aku. Selama 8 tahun ini beban banget buat aku, untunglah aku selalu punya Maya. Dia neomu neomu sahabat!" peluk Atha. "Mau dong dipeluk ..." Jody nyosor. "Eittt! Apaan lo, cari Windy." Dilan menoyor jidat agar Jody menjauh. Maya dan Atha yang tengah berangkulan ketawa. Yan tersenyum. "Gue udah bisa bebas. Gimana lo, Ke?" tanya Yan. "Nggak tau," Keanu masih menatap Atha. "Dilan bilang--" "Ck, omongan Dilan ... Gue udah ada Tari, Bang." sahut Keanu nggak enak. "Beneran nih? Kalo nggak ada yang niat buat balikan sama Atha, rencananya gue bakal ngenalin Atha sama saudara gue sih," kata Yan. "Apa nggak kecepetan tuh? Atha nya juga belum tentu mau," sanggah Keanu. Mata Yan menyipit, "Kita nggak tau apa mau Atha." "Terserah deh, Bang. Gue pulang duluan ya?" Yan tersenyum penuh arti. "Kalian... gue pulang duluan ya?" pamit Keanu. Tapi tatapnya bersiborok dengan Atha dan menimbulkan kecanggungan yang luar biasa. "I-iya .. Makasih udah maafin aku," Atha menunduk. "Udahlah, sekarang kamu tinggal nyari kebahagiaanmu sendiri." tukas Keanu. Atha mengangguk. "Tha, kenapa nggak pulang bareng Keanu aja? Gue sama Dilan ada yang perlu dulu, nyiapin buat briefing besok." kata Maya. "Briefing? Briefing apa? Aishh!" sela Caesar. "Maaf ... Ya mas Ke, bisa 'kan Atha numpang? Kalian kan searah .." cetus Maya. "Boleh ... Gue naik taksi aja," gumam Atha. "TIDAK!" "Gue yang anterin," Caesar udah berdiri dari duduknya. "Gue pulang ntar gimana, Sar?" tanya Jody. "Lo laki kali, bisa jalan kaki lo kan?" sahut Caesar. "Udah, sama gue aja. Ayo Tha," Keanu akhirnya buka suara. "Nggak ngerepotin?" tanya Atha. "Nggak, yuk duluan ya?" "Yaaa ..." Di perjalanan mereka merasa kurang nyaman, canggung gitu. Sangat amat canggung. Atha merutuki sendiri, kenapa mau aja ikut dalam skenarionya Dilan dan Maya. "Emh... yang tadi itu tunangan kamu, Mas?" tanya Atha, akhirnya setelah sepuluh menit berdiam diri. "B-bukan, eh maksudku ... kami baru pdkt." jawab Keanu. "Oh, syukurlah. Kuharap semua baik-baik aja, aku takut terjadi salah paham." sahut Atha. "K-kamu sendiri, lagi deket sama seseorang? Jangan trauma ya ... Atau kamu perlu konsultasi mungkin dengan psikolog?" usul Keanu. "Sempet sih kemaren-kemaren waktu konsul di Kanada." "Bagus deh," "Tha, kita profesional ya?" "Hah?" Keanu menoleh ke arahnya sekejap. Lalu tersenyum. "Kita harus bersikap profesional," tegasnya. "Iya... tentu saja." Atha tersenyum. Tapi dia yakin kalo justru Keanu yang terlihat canggung dan salah tingkah bila di dekatnya. Seolah Keanu tidak nyaman berada dekat-dekat dengan Atha. "Emh, tapi aku masih laper nih. Kita mampir makan dulu yuk?" ajak Keanu, dia membanting stir sebelum masuk ke area perumahan. Atha terlihat ragu,"Tapi Mas--" "Ayolah," mohonnya. "Gimana kamu aja," cicit Atha. Keanu lalu menghentikan mobilnya di sebuah warung pujasera yang di dalamnya terdapat macam-macam kuliner. Ada nasi goreng, mie goreng, martabak, aneka baso dan lain-lain. Perut Atha ikut bersorak. "Pesen apa, Tha? Baso kayak biasanya?" tanya Keanu saat mereka udah duduk di sana. Ternyata cukup ramai juga pengunjungnya. "Kwetiaw goreng aja," jawabnya. "Oke," Keanu lalu menyebut satu per satu pesanan mereka. Nggak perlu menunggu lama, pesanan mereka sudah datang. "Dingin-dingin gini emang enaknya makan yang anget-anget, Tha." Keanu seperti diserbu kehangatan saat nasi goreng itu masuk ke dalam mulutnya. Atha membenarkan,"Bener Mas. Tumben perut minta diisi lagi," Keanu justru senang dengan interaksinya yang melebur sekarang. Atha nggak kaku dan seolah menyekatnya. Mereka mengobrol hal-hal yang ringan saja hingga tak terasa makanan mereka udah tandas. Pengennya lama berduaan dengan Atha, tapi merasa nggak enak. Mereka baru mencair, mereka baru bisa deket lagi. Maka dari itu Keanu berinisiatif segera mengantar Atha pulang. "Udah sampai," ucap Keanu, begitu mereka tiba di depan rumah kontrakan Atha. "Oh, makasih ya Mas?" Atha turun. Keanu cuma mengangguk. Dilihatnya ada yang menunggu Atha, seorang cowo setengah bule dan tinggi. Dia diam sejenak. Atha mengacak rambut cowo itu. "Adam?" Keanu mengernyit lalu tersenyum. 'Ah ... Atha, bahkan jantungku masih berdegub kayak gini ..', bisiknya. bersambung ... •••
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN