bc

My Story

book_age16+
3
FOLLOW
1K
READ
badgirl
sweet
campus
highschool
like
intro-logo
Blurb

Ketika aku bersama dengannya aku merasa nyaman, aku pikir perasaan ini hanya bertahan sementara tetapi semakin lama perasaan ini semakin nyata. Aku selalu bertanya apakah ini akan bertahan lama? Apakah persaannya sama seperti perasaan aku kepada dirinya?

chap-preview
Free preview
Awal
Kring... Suara alarm pun berbunyi, tetapi perempuan dengan rambut sebahu hitam itu masih bergelut dengan rasa kantuknya. Setelah menit berlalu alarm pun berbunyi kembali, akhirnya tubuhnya pun bangkit dari kasurnya. "Ahh shit... " ucapnya sambil memukul kasurnya dengan cukup keras. Setelah itu ia bangkit dari kasurnya dan langsung melakukan ritual mandinya. "Ahh udah mau jam 8 lagi. Ah siall. " ucapnya sambil tergesah gesah. Langkah kaki yang terus berlari menempuh arus jalanan ibu kota, akhirnya sampai pada tujuan. Cafe dengan lantai 2 itu pun terbuka. "Syukurlah gak telat. " ucapnya sambil menghembuskan nafas beratnya. "Lo dari mana aja jam segini baru nyampe. Syukur - syukur bos belum datang. " ucap perempuan dengan rambut yang diikat satu itu. "Iya nih gue telat bangun. " ucapnya sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal. "Tidur jam 5 lagi lo? " "Biasa hehe. " ucapnya sambil cengengesan." Setelah siap untuk membuka cafe, tidak lama berselang beberapa puluhan menit cafe pun ramai pengunjung. ••• "Ay gue pulang duluan ya. " ucap perempuan dengan rambut yang diikat satu itu. Zara namanya. "Iya tiati lo. " "Yoi " Setelah melihat Zara pergi, Anya pun berjalan kearah swalayan yang tidak jauh dari cafe tempatnya bekerja. "Semuanya 18 ribu mbak. " ucapnya kepada Anya sambil menyodorkan belanjaan Anya. "Ini mas uangnya. " ucapnya sambil menyodorkan uang lembaran 20 ribu. Setelah selesai melakukan pembayaran, akhirnya Anya pun keluar dari swalayan itu dan duduk ditempat yang telah disiapkan. Anya menatap langit yang mendung sambil memakan snack yang ia beli di swalayan tadi. Tak lama hujan pun membasahi tanah. Tak lama berselang beberapa menit pun, seorang pria berdiri didekat Anya duduk. Anya pun tidak tahu harus berbuat apa. "Anu... duduk aja, kursinya kosong kok. " "Ohh iya mbak makasih. " "Nama gue Anya, panggil aja Anya." ucapnya sambil mengulas senyum tipis. "Nih dimakan." ucapnya sambil menyodorkan snack yang ia beli tadi. "Iya makasih. Oh ya Saya Fajri, panggil aja Aji. " "Oh ya btw umur lo berapa? masih sekolah? atau udah kerja? " tanya Anya ke Aji. "Ahh umur Saya masih 17 tahun, Saya masih sekolah mbak, eh Anya maksudnya sorry." "Gak papa santai. Oh ya btw lo sekolah dimana? Gue sekolah di SMA Bima Bakti. " "Kita satu sekolahan dong, tapi kenapa Saya gak pernah lihat kamu disekolah ya?" "Ohh gue baru pindah, dan besok hari pertama gue masuk sekolah. " "Oh gitu." Setelah mereka banyak berbincang, tak terasa hujan pun mulai redah. "Oh ya gue pulang duluan ya. " ucap Anya sambil membersihkan plastik snack yang ia makan tadi. "Pulangnya naik apa? " tanya Aji ke Anya. "Jalan kaki. Kenapa?" "Yaudah barengan Saya aja, Saya kesini pakek motor. " ucapnya sambil menunjuk kearah motornya yang terpakir. "Yaudah ayok." ucap Anya tanpa penolakan. "Eh tunggu bentar, mau dilap dulu. Nanti celana kamu basah. " ucapnya sambil mengeluarkan lap. "Ahh iya hehe. " Tidak lama berselang Aji pun telah selesai mengelap motornya. "Anya ayo. " "Gue pinjem bahu lo ya. " ucapnya sambil memegang bahu Aji. Aji pun tersenyum malu. "Yok ji udah nih. " Setelah mereka menempuh perjalanan yang cukup dekat, mereka sampai di depan bangunan bertingkat. "Anya kamu ngekos ya? " "Iya, kenapa? mau masuk? " "Ah enggak kok cuma nanya aja." ucap Aji diiring tawa kecilnya. "Yaudah sampai ketemu besok. " "Iya dadah. " ucap Aji dengan melambaikan tangannya ke Anya. Anya yang melihat itu pun melambaikan tanganya ke arah Aji yang telah menjauh. "Kiyowo" (imut) ucapnya sambil tersenyum tipis. ••• Alarm pagi pun berbunyi, tidak seperti kemarin. Pagi ini Anya bangun dengan mudah. Setelah ia melakukan ritual mandi, ia pun turun melalui anak tangga. Ia pun melihat motor yang tidak asing terparkir didepan kosannya. Ia pun mendekat kearah motor itu. "Aji?" "Haii Anya. " ucap Aji sambil melambaikan tangannya kearah Anya. Anya yang melihat itu pun hanya melambaikan tangganya dengan diiringi senyum kikuk. "Lo ngapain disini? " "Mau jemput kamu. " "Ngapain lo mau jemput gue?" "Gak ada alasan sih, cuma mau berangkat sekolah bareng aja. " Anya yang mendengar itu pun hanya tersenyum malu. " "Yaudah ayo Anya. Pegang aja bahu Saya. " "Hah? Ah iya iya. " ucap Anya sambil tersipu malu. Mereka pun sampai didalam perkarangan sekolah. Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka. Setelah Aji memarkirkan motornya, mereka pun melewati koridor sekolah. "Anya kamu belum dapet kelas kan? " tanya Aji ke Anya. "Iya nih. " "Yaudah, ayo ikut aku ke kantor guru. " Anya pun mengikuti langkah kaki Aji. Setelah sampai dikantor guru mereka pun masuk. "Permisi..." "Eh Aji, ada apa Ji? " "Ini Bu temen Saya baru pindah ke sekolah ini." ucapnya sambil menunjuk kearah Anya. "Oh... Anya Finanda ya? " "Eh iya Bu." ucapnya sambil tersenyum tipis. "Ayo sini nak duduk." Anya yang mendengar itu pun langsung melihat kearah Aji. Aji yang tidak mengerti maksud Anya pun hanya menaikkan alisnya. Anya yang geram pun langsung menarik pergelangan tangan Aji. Aji yang melihat itu pun hanya diam dan mengikuti Anya. "Duduk disini temenin gue. " ucap Anya kepada Aji yang sekarang telah duduk disampingnya. Sedangkan Aji hanya tersenyum tidak berkutik. Setelah Anya mendapatkan kelasnya mereka pun keluar dari kantor guru. "Ji anterin gue ya, gue gak tahu dimana kelasnya. " "Tenang aja, kelas kamu disebelah kelas Saya kok. " "Seriusan Ji? " "Iya Anya. Yaudah Ayo. " Mereka pun berjalan kearah kelas Anya. Akhirnya mereka pun telah sampai didepan kelas Anya. "Aji gimana gue gugup nih." ucapnya sambil memainkan jarinya. "Tenang aja Anya, Saya ikut masuk kekelas kamu kok. Gak usah gugup ya. " "Permisi Bu. Ini temen Saya baru pindah kesini. " "Ayo diperkenalkan namanya. " Setelah Anya memperkenalkan dirinya. Aji pun keluar dari kelas Anya. Aji pun melihat Anya sekilas dari bilik kaca, Anya pun hanya tersenyum melihat Aji yang melambaikan tangan kearahnya. •~• Hai semuanya, Saya Alya. Saya mohon dukungannya, dan semoga kalian suka dengan cerita yang Saya tulis. Tunggu kelanjutan cerita Anya dan Aji ya! Sampai jumpa di episode selanjutnya. :')

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook