"A-apa?!" Hanifah sangat kaget. Ia membungkam mulut dengan tangan. Adnan kira, itu reaksi simpatik atau minimal ikut merasa iba dengan kemalangan yang menimpa Ayla. Tapi yang tidak Adnan perkirakan adalah reaksi Yusuf. Anak itu, bergeser dan menarik celananya, meminta Adnan menurunkan Balqis. Saat Adnan menatap mata Yusuf, ia tau ... sudah menyakiti Yusuf. "Maafin Om, Yusuf!" "Ayok Balqis kita pulang," ujar Yusuf dingin. Meski masih kecil, ia cukup tegas. Adnan jadi mengejar Yusuf dan Balqis yang saling bergandengan tangan. "Ah, Bu. Kita lanjutkan nanti lagi." Hanifah mengerti. Ia mengangguk sembari memandang Adnan yang mengikuti kedua anak Ayla dari belakang. "Aku harus bilang ini sama Bapak!" Hanifah berniat menceritakan pada suaminya. Ia buru-buru pulang. Saat sampai, sang

