bc

Dibalik Dendam sang Pengawal

book_age18+
15
FOLLOW
1K
READ
revenge
dark
HE
arrogant
mafia
drama
bxg
like
intro-logo
Blurb

Seharusnya ia tumbuh sebagai putri bangsawan yang hidup dalam kemewahan. Namun, malam kelabu itu merenggut segalanya. Alina Dipaksa membuang identitas aslinya oleh ayah angkatnya, Caleb, menjadi seorang pria bernama Aroe Caldwell untuk menyembunyikan identitas aslinya. Di balik wajahnya yang tampan namun anggun, ia menyimpan luka masa lalu yang kelam, dan di balik seragamnya, ia adalah mesin tempur yang dilatih untuk membalas dendam.

​Pencarian kebenaran membawanya ke dalam pusaran intrik Damon Valerius Kael, pengusaha ternama, sekaligus pemimpin dunia gelap yang berkuasa. Awalnya, Aroe hanya ingin menjadi pengawal Damon, mengumpulkan bukti untuk membalas dendam kematian orang tuanya. Namun, ia tidak menyadari bahwa ia telah masuk ke dalam permainan berbahaya. Di balik topeng ketidakpeduliannya, Damon telah membaca setiap gerakannya, tertarik pada rahasia yang ia sembunyikan.

Saat kebenaran mulai terungkap, Aroe harus memilih. Akankah ia memilih jalan dendam yang telah ia pupuk bertahun-tahun, atau merisikokan segalanya demi cinta yang tidak seharusnya ada?

chap-preview
Free preview
Bab 1: Aroe Caldwell.
“Siapa di sana?” seru Aroe pelan. Tidak ada jawaban. Langkah kaki itu berhenti. Digantikan suara klik, pintu terbuka pelan. Naluri Aroe langsung berteriak ada yang tak beres. Ia mendekat, dan aroma tajam menusuk hidungnya, bau darah segar. Di lantai marmer ada tetesan merah, jejak yang mengarah ke pintu ruang CEO. “Darah siapa ini? Apa yang terjadi?” gumamnya rendah. Tanpa menunggu lebih lama, ia mendorong pintu. Di dalam, pemandangan mengejutkan menantinya. Seorang pria tinggi tegap berdiri di depan panel, kemeja putihnya berlumuran darah. Rambut coklatnya berantakan, kulitnya pucat diterangi lampu ruangan. Wajahnya tegas, tampan nyaris sempurna, dan matanya berwarna abu-abu keperakan yang dingin mencekam, seperti patung dewa Yunani yang hidup. Pria itu tampak sedikit terhuyung dan terengah-engah, menekan sesuatu di panel, seolah ingin membuka ruangan rahasia. “Berhenti…” seru Aroe. Tanpa pikir panjang ia bergerak cepat. Dalam hitungan detik, ia membekuk pria itu dari belakang, mengunci lengannya keras. Pria itu tersentak. “Hhh… siapa kau? Berani sekali…” “Diam!” potong Aroe, menekan lebih kuat. “Kau penyusup. Apa yang kau lakukan di ruang CEO?” Pria itu terkekeh, suaranya rendah namun jelas. “Penyusup? Menarik sekali.” Ia berusaha membalikkan keadaan, namun gerakannya bisa dibaca Aroe. Mereka bertarung singkat, pukulan, kuncian, tepisan. Pria itu mengandalkan kekuatan, sementara Aroe bermain dengan kecepatan. Benturan kursi terdengar ketika tubuh pria itu terhempas ke meja, namun Aroe kembali mengunci lengannya di belakang, menahan dengan posisi menyakitkan. “Sedikit saja kau bergerak, aku patahkan tulangmu,” desis Aroe tajam. Pria itu justru tertawa kecil. “Jarang ada satpam yang bisa menahanku sejauh ini. Kau… berbeda.” Aroe tak tergoyahkan. “Kau pikir pujian bisa menyelamatkanmu?” “Tidak, tapi kau sungguh berbeda. Siapa kau?” Aroe Caldwell. Nama yang melekat di kartu identitasnya. Seragam satpam yang membungkus tubuhnya membuatnya tampak seperti petugas biasa. Tapi wajahnya terlalu halus, matanya terlalu menusuk untuk sekadar seorang penjaga malam. Tubuhnya mungil, bahunya ramping, gerakannya luwes, tidak seperti pria-pria lain. Di balik seragam itu, dia bukanlah Aroe. Dia Alina Rosaline Vance. Putri yang seharusnya tumbuh di rumah bangsawan yang hangat. Hingga malam kelabu itu datang… Api menjilat pilar kayu, merambat ke dinding, atap, lalu meledak di udara malam. Asap hitam pekat mengepul, menutup langit. Bau kayu terbakar bercampur teriakan. Di halaman rumah besar itu, seorang gadis kecil berusia delapan tahun meronta di gendongan. Rambut cokelat tuanya tergerai indah meski kusut, wajah mungilnya basah air mata. Mata cokelatnya yang biasanya bening kini merah bengkak. “Paman… kumohon jangan pergi!” teriaknya histeris, suaranya pecah, menggema di antara kobaran api. “Ayah dan Ibu masih ada di dalam! Paman… tolong berhenti!” Raungannya memekakkan telinga, menusuk siapa pun yang mendengar. Ia menggapai-gapai ke arah rumah yang terbakar, seolah tangannya bisa menembus api. Tubuhnya digendong paksa menjauh, kaki kecilnya menendang udara. “Ayah… Ibu…” tangisnya makin keras, d**a kecilnya naik turun tak terkendali. “Diam, Alina!” bentak suara berat pria yang menggendongnya. “Aku harus membawamu pergi!” Tidak ada jawaban selain jeritan anak itu dan bunyi gemuruh atap yang runtuh. Kilatan api terakhir menyilaukan mata. Dunia kecilnya runtuh bersama rumah yang terbakar. Pandangannya seketika gelap. Alina terhempas dari dunia lamanya. Ia terbangun di sebuah rumah sederhana yang asing. Tubuh mungilnya menggigil, matanya mencari-cari. Di hadapannya berdiri seorang pria, wajahnya keras, dingin dan mencekam. “Paman Caleb…” suara gadis itu pecah. “Di mana Ayah dan Ibuku?” Caleb menatapnya tajam. Kebohongan keluar begitu saja, mengoyak hati anak itu. “Ayah dan ibumu tidak menginginkanmu. Mereka membuangmu.” Air mata baru meleleh di pipi kecil Alina. “Mereka… membuangku? Itu tidak mungkin. Rumah kami terbakar, Paman. Kumohon selamatkan Ayah dan Ibu…” raungnya lagi, suaranya serak. “Sudah aku bilang,” Caleb mendekat, suaranya dingin. “Ayah dan ibumu membuangmu. Untung aku menyelamatkanmu.” Alina menjerit, kepalanya menggeleng tak percaya. “Tidak... tidak! Paman berbohong… paman berbohong!” “Lupakan semuanya.” Caleb menunduk, suaranya kini seperti besi. “Mulai hari ini kau putraku.” “Putramu…?” Alina terdiam. Tangisnya terputus. “Ya. Nama Alina sudah mati. Kau adalah Aroe Caldwell, putra tunggalku. Mengerti?” Caleb mengambil gunting dari meja. Alina tertegun saat pamannya mulai memotong rambut panjangnya hingga menjadi sangat pendek, seperti rambut seorang anak laki-laki. Air mata menggenang di mata Alina, tapi ia tidak melawan. "Paman, apa aku tidak akan bisa jadi diri sendiri lagi?" "Untuk sementara waktu. Ini untuk melindungimu. Mulai sekarang, kamu adalah Aroe. Jangan pernah menyebut nama asli atau siapa dirimu sebenarnya." Sejak saat itu, gadis kecil yang bernama Alina Rosaline Vance dipaksa membuang namanya. Identitas barunya adalah Aroe Caldwell, dan hidupnya bukan lagi miliknya sendiri. BRAK! Suara keras menghantam pintu, membuat Aroe tersentak. Lamunan itu lenyap, api rumah masa kecilnya menghilang. Kini ia kembali ke ruang CEO yang dingin, napasnya memburu, jemarinya masih mengunci pria di depannya. Langkah kaki berat terdengar. Pintu terbuka keras. Seorang pria tampan dengan rambut cokelat gelap dan mata biru berkilat ramah menerobos masuk bersama beberapa pengawal. Dialah Damian Alexander, asisten Ceo, yang sering ia temui di pos satpam. “Apa yang kau lakukan?!” teriak Damian tak percaya. “Tuan, ada penyusup!” seru Aroe lantang, mempertahankan kuncinya. Pria yang ia bekuk mendadak tertawa keras, suaranya menggelegar di ruangan. “Satpam bodoh, kau melukai Tuan Damon!” teriak Damian. Aroe tertegun. “Apa?” Damian segera maju, menepis tubuh Aroe hingga kunciannya lepas. “Lepaskan dia! Ini Tuan Damon Valerius Kael. Pemilik perusahaan ini!” Ruangan menjadi senyap sesaat. Aroe membeku. Tatapannya berpindah dari Damian ke pria itu, lalu kembali lagi. Jantungnya berdetak kencang. Sial… Damon merenggangkan lengannya yang sempat terkunci, lalu menoleh menatap lurus pada Aroe. Mata abu-abunya begitu tajam, menusuk seakan ingin merobek lapisan terdalam jiwa lawannya. “Siapa namamu?” tanyanya dingin. Aroe menelan ludah kasar. “Aroe Caldwell, Tuan. Saya… maaf soal insiden tadi. Saya kira…” “Tidak apa.” Damon memotong, senyumnya tipis namun mencekam. “Matamu indah, Aroe. Kau mengingatkanku pada seseorang. Baru pertama kali aku melihat pria sekecil dan secepat dirimu.” Damian menoleh tak percaya. “Tuan, dia hampir melukai Anda!” Damon mengangkat tangannya, menghentikan protes itu. “Itu sebabnya aku tertarik. Dia berani menantangku bahkan tanpa tahu siapa aku.” Aroe terdiam, dadanya berdegup keras. Ia belum pernah melihat seseorang tertawa setelah dilumpuhkan. Apalagi seseorang dengan aura sebesar Damon. “Kau mau bekerja lebih untukku?” Aroe mengernyitkan dahi. “Maksud Tuan?” “Besok kau akan jadi pengawal pribadiku,” perintahnya. Aroe terkejut dan mendongak. “Tapi, Tuan, saya sudah bekerja di perusahaan ini sebagai security.” Dia tertawa kecil. “Ini perusahaanku. Dimanapun kau bekerja semua atas wewenangku. Kau bekerja di sini tapi tidak tahu siapa pemimpinnya? Kau unik juga.” “Maaf, Tuan,” Aroe menunduk, merasa malu. “Saya sungguh… tidak tahu.” Damon mendekat, menundukkan kepalanya hingga wajah mereka nyaris sejajar. Senyum itu tidak ramah, tapi penuh ancaman tersembunyi. “Besok pagi pukul enam, kau datang ke mansionku. Mulai saat itu, kau bukan lagi satpam biasa. Kau pengawal pribadiku.” Aroe terbelalak. “Tapi, Tuan, saya…” “Tidak ada tapi.” Damon menyeringai, lalu berbalik menuju panel rahasia, menekan kata sandi dan iris matanya. “Ke mana pun aku pergi, kau harus berada di sisiku, melindungiku. Anggap ini… ujian berikutnya. Dan ya… untuk semuanya, biar Damian yang menjelaskan.” Pintu rahasia terbuka, cahaya biru redup menyemburat dari baliknya. Damon melangkah masuk tanpa menoleh lagi. Damian menatap Aroe dengan ekspresi sulit diartikan. Antara heran, kesal, dan penasaran, tetapi ia harus mematuhi tuannya. “Dengarkan baik-baik. Gajimu akan naik lima kali lipat. Mansion Tuan Damon beralamat di Jalan Lavender nomor 18. Tuan Damon ingin kau mencatat nomor-nomor penting, termasuk nomor ponselnya. Semua prosedur lengkapnya akan ku kirimkan padamu via pesan nanti. Berikan nomormu sekarang.” Aroe memberinya nomor ponselnya dengan tangan bergetar. “Ini, Tuan.” Setelah memasukkan nomornya, Damian menatapnya lagi. “Hidupmu baru saja berubah. Siapkan dirimu, Aroe. Kau tidak tahu dunia seperti apa yang baru kau masuki.” Aroe berdiri terpaku, napasnya berat. Malam itu, ia sadar, penyamaran yang selama ini ia jaga justru membawanya lebih dekat pada sosok paling berbahaya di kota ini: Damon Valerius Kael.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.0K
bc

Troublemaker Secret Agent

read
58.0K
bc

TERNODA

read
197.9K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.0K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
28.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook