Bab 19: Bencana yang mengganjal

1189 Words

​Pagi itu, Aroe terbangun pukul empat subuh. Udara dingin di mansion Damon terasa menusuk, tetapi rutinitasnya tidak boleh dilanggar. Ia segera mengenakan pakaian lari dan turun ke lantai dasar, melewati beberapa pengawal yang berjaga. ​Ia berlari melalui jalur aspal di sekitar hutan pribadi Damon. Pikirannya tidak fokus pada ritme langkahnya, melainkan pada misi gila yang menantinya di kamar mandi. ​Pukul 05.30, Aroe sudah kembali. Tubuhnya berkeringat, tetapi matanya berbinar penuh semangat. Ia langsung menuju kamarnya di lantai dua. Tepat di samping bantal, paket dari Caleb sudah menanti: dua butir telur ayam rebus yang masih hangat dan satu buah pisang yang kokoh, tak lupa ayahnya juga memberinya celana dalam pria untuk digunakan. ​“Ayah, kau gila,” gumam Aroe sambil terkekeh pelan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD