Pukul 04.00 pagi. Jauh sebelum matahari terbit, Aroe sudah bangun. Udara dingin di dalam safe house tidak terasa menusuk. Ia tidak mengambil sesi lari pagi seperti biasa. Sebagai gantinya, Aroe melakukan rutinitas latihan fisik intensif di ruang latihan. Tubuhnya bergerak lincah dalam tinju bayangan, disusul stretching yang memaksa batas ototnya. Setiap pukulan dan regangan bukan hanya tentang kekuatan, tetapi tentang melepaskan ketegangan dari peran gandanya. Malam ini, ia tidak bisa mengandalkan keahlian Aroe. Ia harus mengandalkan pesona Alina. Setelah sesi latihan yang membuat tubuhnya berkeringat, Aroe segera membersihkan diri. Ia turun ke dapur. Caleb sudah menyiapkan sarapan sederhana. "Latihanmu pagi ini lebih intens dari biasanya," komentar Caleb sambil menyesap kopi. Ia

