Memanfaatkan Kesempatan

1019 Words
Freya tak main - main dengan kata - katanya. Ia benar - benar banyak mencari tahu tentang Iskandar Corps dan Keluarga Iskandar. Freya sering diam - diam memperhatikan rumah keluarga Iskandar yang megah bak istana. Juga diam - diam mengikuti ke mana pun Raya pergi.       Freya benar - benar iri. Tak hanya tentang kekayaan Raya. Juga dengan nasib percintaan sang saudari kembar.        Saat ini Raya sedang menjalin hubungan dengan seorang lelaki bernama Archie. Tanpa harus banyak mencari tahu tentang Archie. Semua orang juga tahu siapa dirinya.         Archie adalah pewaris utama Virendra Inc. Lelaki tampan yang nyaris sempurna itu sekarang menjabat sebagai CEO di kantor pusat Virendra Inc. Kelak ia akan menggantikan sang ayah menjadi pimpinan utama Virendra Inc.         Archie yang tampan, tinggi, memiliki tubuh proporsional. Punya harta yang mungkin tak akan habis sampai puluhan turunan. Dan ia juga cerdas. Ia mapan. Ia dielu - elukan oleh jutaan umat wanita di kota ini.       Dan ternyata ... Archie ternyata merupakan pacar dari saudari kembarnya. Benar - benar gila.      Rasa iri Freya semakin menjadi - jadi ketika ia tahu bahwa Raya juga dekat dengan Athar, adik Archie. Athar saat ini belum menjabat sebagai apa pun di Virendra Inc. Kabarnya Athar masih ingin menikmati hidupnya sebelum serius mengurus perusahaan. Kelak ia akan menjadi CEO juga di perusahaan cabang Virendra Inc.       Athar mirip dengan sang kakak. Tinggi mereka pun sama. Hanya saja Athar memiliki kepribadian yang lebih cerah. Berbeda dengan Archie yang dingin.       Athar dan Raya ternyata bersahabat sejak kecil. Raya dan Athar kenal lebih dulu. Baru Raya kemudian naksir pada Archie. Athar mencomblangkan sang kakak dengan sang sahabat. Mengorbankan perasaannya sendiri. Karena ternyata ia begitu mencintai Raya.       Drama macam apa itu? Dua lelaki paling diinginkan para wanita, semuanya mencintai Raya. Raya saudara kembarnya.       Benar - benar tidak adil.       Semua kebahagiaan menjadi milik Raya. Sementara ia selalu menderita.       Seharusnya ia yang menikmati itu semua. Jika dulu ia jadi diadopsi oleh keluarga Iskandar. Sial. Sial. Benar - benar sial sekali.       Rencananya Freya benar - benar akan muncul di hadapan Raya. Seperti biasa, Freya akan bersikap manis. Tidak akan menunjukkan dirinya yang sesungguhnya. Pasti Raya akan sangat senang bertemu dengannya. Dan akan memberikan apa pun yang Freya minta.       Raya juga akan mendekat pada salah satu di antara dua bersaudara Virendra. Ya, karena Archie sudah menjadi milih Raya. Ia akan mejerat Athar saja.       Membayangkan semua itu saja sudah membuat Freya tersenyum - senyum sendiri. Sedikit lagi hidupnya akan berubah. Ia akan bisa menikmati dunia dengan Lebih maksimal setelah ini.       ***       Freya seakan tak percaya. Ini benar - benar gila. Baru kemarin ia punya rencana untuk mendekati Raya. Tapi apa yang terjadi hari ini?       Pagi ini seluruh kota dikejutkan dengan berita meninggalnya kekasih Archie. Iya, kekasih Archie. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raya.       Kemarin malam Raya mengalami kecelakaan lalu lintas. Mobilnya ditabrak dari belakang oleh truk tronton yang mengalami rem blong. Raya seketika meninggal di tempat.       Freya benar - benar tak percaya. Ia bahkan belum sempat saling bertemu dengan sang sang saudari.      Itu membuatnya sesak.      Tapi sejujurnya yang lebih membuat Freya sesak adalah ....       Ia terancam tak akan memiliki lagi kesempatan untuk menjalankan rencananya. Bayang - bayang keindahan hidup yang sudah ia impikan tiba - tiba hilang begitu saja.       Freya kembali dikejutkan oleh kedatangan sebuah mobil hitam di pelataran rumah reot orang tuanya.       Fera dan Roni tentu menangis karena bersedih kehilangan anak mereka. Meski Raya sudah diadopsi, tapi mereka tetap orang tua kandungnya, bukan?       Mereka benar - benar bersyukur karena masih sempat bertemu lagi dengan Raya. Meski hanya sekali. Di hari - hari terakhir gadis itu menemui ajalnya.       "Selamat siang ibu dan bapak. Kami suruhan tuan Iskandar. Kami mendapat perintah dari Tuan Iskandar untuk menjemput bapak, ibu, serta saudari kembar mendiang Nona Raya. Tuan Iskandar ingin kalian ikut dalam prosesi pemakaman Nona Raya."       Mengetahui siapa ternyata mereka, dan apa tujuan mereka datang, seketika Freya segera mempersiapkan diri untuk pergi. Fera dan Roni pun sama. Mereka berganti baju dengan nuansa warna serba hitam.       Roni dan Fera benar - benar bersyukur karena keluarga Iskandar ternyata tetap baik seperti dulu. Mereka tidak lupa dengan orang tua kandung Raya. Bahkan mengundang mereka untuk terlibat dalam prosesi pemakaman putri mereka.       Roni dan Fera jadi memiliki kesempatan untuk mengantarkan putri mereka menuju tempat peristirahatan terakhir.       * * *       "Putri kami ... Raya. Dia anak yang baik. Dia tidak pernah merepotkan. Meskipun dia bukan putri kandung kami. Tapi dia begitu menghormati kami seperti dua orang tua kandungnya. Tidak pernah kami sangka. Hidup Raya ternyata sangat singkat. Putri kami bahkan belum sempat merasakan indahnya pernikahan. Padahal tahun depan kami sudah merencanakan pernikahannya dengan Archie.       "Hari ini kami turut membawa serta orang tua kandung Raya. Beliau adalah Ibu Fera dan Bapak Roni. Mereka adalah orang tua hebat yang sudah melahirkan anak sebaik Raya. Di sini saya merasa begitu ... begitu sesak. Ketika saya melihat gadis itu. Dia yang bersama Ibu Fera dan Bapak Roni. Dia adalah saudari kembar Raya, putri kami. Ya kami tahu mereka kembar identik. Tidak pernah kami sangka. Ternyata kemiripan mereka begitu luar biasa."       Tuan Iskandar mengakhiri pidatonya yang disaksikan ratusan orang yang ikut dalam prosesi pemakaman Raya. Lelaki itu menangis sesenggukan setelah melihat Freya.       Freya seketika menjadi pusat perhatian. Semua orang menatapnya. Dan mereka begitu terkejut melihat Freya begitu mirip dengan Raya. Benar - benar mirip. Seperti refleksi dalam cermin.       Di antara ratusan pasang mata yang sedang memperhatikan dirinya, mata Freya tertuju pada seorang lelaki di sana. Archie.       Archie yang sejak tadi hanya diam dengan mata sembab. Tentu ia begitu kehilangan kekasihnya. Padahal kemarin mereka masih saling bertemu dan bahagia. Tapi takdir berkata lain.       Setelah melihat Freya, Archie berdiri dari duduknya. Freya sempat berpikir mungkin Archie ingin melihatnya lebih dekat. Ternyata tidak, Archie ternyata hanya melewatinya. Archie pasti pergi karena terlalu terkejut melihat kemiripannya dengan Raya.       Pikiran Freya terus bekerja. Terus bekerja.       Dan kemudian terbesit sebuah pemikiran yang sebelumnya tak pernah ia sangka akan datang.      Ah ... Ya Tuhan .....       Bukan kah ternyata Freya masih memiliki kesempatan untuk melakukan rencananya?        Rencana untuk menikmati hidup dengan lebih maksimal.        Justru ini adalah kesempatan emas yang harus ia manfaatkan sebaik mungkin.       Tentu saja harus ia manfaatkan.              * * *       -- T B C --       
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD