PART 39 - KEKESALAN AIRA Jangan coba menyelami apa mauku Cukup tatap mataku, dan rasakan lewat hatimu Pagi menjelang, Aira dan Azka tetap dijamu oleh pak RT dan istrinya. Azka lupa, ia menonaktifkan ponselnya sejak kemarin. Karena ia tak ingin ada yang mengganggunya terutama Diana. Begitu ia menyalakan ponselnya. Panggilan masuk dengan cepat. Nomer tak dikenal. “Halo,” sapanya ramah. “Mana Aira!” Azka menjauhkan ponsel dari telinganya ketika mendengar suara bentakan. Siapa orang ini, tidak memberi salam atau apa, langsung main bentak. Apa mungkin salah sambung? Sepertinya tidak, apalagi ia menyebut nama Aira. “Halo,” Azka kembali menyapa. “Kamu bawa kemana Aira!” Nada emosi bahkan terdengar dengan jelas di telinga Azka. “Maaf ini dengan siapa?” Suara yang Azka y