PART 31 - DEMI KEPENTINGAN SEKOLAH Bukan janji yang membuat kisah ini kembali terulang. Namun hati yang tidak bisa memungkiri Ketika masih menyisakan sedikit ruang kecil untuk sebuah nama. Laporan keuangan bulan ini sudah selesai Aira rapihkan. Ia bisa bernapas lega. Satu-persatu tugasnya selesai. Ia menoleh ke arah pintu ketika mendengar pintu terbuka dengan kasar. Dahinya terlipat melihat Maya pelaku si pembuka pintu kasar itu. “Aira, cepat ikut aku,” ajak Maya yang hanya berdiri di ambang pintu. “Kemana?” tanya Aira heran. Maya berdecak. “Ck, ayo. Ke ruang rapat segera.” Tapi, Aira justru mematung. Gak salah? “Ayo cepat Aira, kami menunggumu.” Maya memberi kode dengan tangannya supaya Aira bergegas bangun dari kursinya. “Tapikan biasa aku gak pernah ikut rapat.”