PART 41 - KEMARAHAN MILA

1383 Words

PART 41 - KEMARAHAN MILA Kisah kita hanyalah coretan usang. Salahku yang selalu ingin memberi warna indah dalam setiap kenangan. Seharusnya aku tahu warna itu akan tetap pudar dimakan waktu. Aira tersenyum miris, seolah menertawakan dirinya, nasibnya dan hatinya. "Kenapa? Apa perkataanku sebuah lelucon?" tanya Azka seolah tak terima. Dengan tatapan penuh keyakinan, Aira mengucapkan sebuah kalimat yang pasti akan membuat lelaki ini tersinggung. Namun, ia harus tunjukkan di hadapan Azka, jika ia bukan wanita yang lemah. "Aku tidak mungkin melepas Gara demi sebuah masa laluku, Azka. Masa lalu yang sama sekali tak pantas untuk aku kenang." Sorot mata Azka menajam. Ucapan Aira terasa tak nyaman di hatinya. "Kamu pernah mencintai aku, Aira. Jangan lupakan hal itu." Aira mendengkus. Seb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD