Prolog
Masa SMA mungkin adalah masa yang paling menyenangkan, bagi kebanyakan manusia.
Masa-masa di mana kita belum ke luar untuk menghadapi dunia yang sebenarnya. Masa-masa di mana urusan kita hanyalah belajar dan cinta remaja. Ya, jika harus memilih, aku ingin sekali kembali ke masa SMA. Masa-masa yang begitu penuh dengan kenangan dan penyesalan.
Masa-masa di mana aku mengenalnya, menyukainya setengah mati, lalu terpaksa harus melupakannya. Meski sedikit menyakitkan, tapi aku tidak keberatan untuk kembali ke masa itu lagi. Bertemu dengannya lagi dengan segala ucapan tajamnya.
Benar, aku menyukainya, walau ia terlihat sangat dingin. Aku menyukainya, walau ia kurang bisa bersikap manis padaku. Awalnya aku menganggapnya menyebalkan, karena dia tidak tertarik dengan perempuan cantik sepertiku. Tapi, dia berhasil membuatku penasaran.
Apa jika kami berpacaran, sikapnya akan berubah? Apa dia akan menjadi pacar yang manis untukku?
Ya, aku memang bodoh. Aku terlalu banyak membaca novel, bukan? Akhirnya aku mencoba mendekatinya. Aku berpikir saat itu, tidak apa jika ditolak, yang penting aku sudah berusaha. Namun, semua ternyata berjalan di luar kendaliku.
Apa yang terjadi pada kami?
Jika kalian ingin tahu, kalian harus mau aku ajak berpetualang ke masa lalu. Lebih tepatnya, lima tahun yang lalu, saat kami duduk di kelas dua belas.
Inilah kisahku….