4

1191 Words
Di depan pegawai hotel Galih berperan sebagai suami dimana sang istri yaitu aku sedang marahan dan aku secara terpaksa mengikutinya karena cengkraman di pinggangku yang semakin erat mungkin untuk orang yang tidak tahu menganggap Galih mencintaiku dengan sangat "Panggil aku Galih jika kita hanya berdua" bisik Galih di telingaku diakhiri mencium pipiku membuatku sedikit terkejut atas apa yang dilakukan namun berusaha untuk biasa saja agar tidak membuat kecurigaan dan semakin erat cengkraman ini Setelah mendapatkan kunci dengan ditemani bellboy kami melangkah ke kamar yang dipesan Galih dengan cepat memberikan tips ketika sampai dalam kamar, aku langsung melepaskan pelukan Galih dan menatapnya dengan emosi sepeninggal karyawan hotel tersebut. Galih dengan santainya melangkah kearah ranjang melepaskan seluruh pakaiannya seketika membuatku menatapnya tajam pasalnya Galih sudah tidak menggunakan pakaian sama sekali "Kamu tidak mau mencoba juniorku ini" sambil membelai miliknya perlahan membuat tatapanku mengarah ke miliknya tersebut "ayolah aku tahu kamu juga menginginkan ini" "Lebih baik saya keluar cari udara segar, pak" ucapku sambil melangkah keluar mencoba untuk tidak peduli "Kamu mau melakukan denganku atau klien kita nanti? usianya jauh diatasku tapi yang aku dengar dia sangat menyukai perempuan muda sepertimu" ucap Galih menghentikan langkahku Aku menatap Galih tajam "kamu menjualku?" Galih menggelengkan kepala "hanya pria ini selalu tertarik dengan wanita muda jika kamu melakukan denganku maka aku akan mempertahankanmu tapi jika tidak ya kamu memilih bersama dia" "Lebih baik aku kembali dan keluar dari pekerjaan ini" putusku langsung dengan emosi yang sudah sampai di puncaknya "Kamu tidak membaca surat kerjasama? jika kamu memutuskan maka kamu harus membayar penalti" Galih menatapku dengan kemenangan "jadi apa pilihan kamu?" "b******n" ucapku dengan emosi menatap Galih Galih melangkah kearahku "b******n ini siapa tahu yang bisa memuaskanmu" mencium bibirku lembut "buka atau aku gunakan kekerasan" ucap Galih ketika melepaskan ciuman "bukannya kamu menikmati ciuman kita beberapa waktu lalu" Galih meletakkan tanganku dilehernya dan kakiku di pinggangnya sambil mencium bibirku, secara tidak sadar aku sudah memasrahkan diri pada Galih. Ciuman Galih turun di leher sambil membuka kancing baju satu persatu dan setelah terbuka Galih dengan segera membuka pakaian dalam yang aku gunakan. Diremas bukit kembarku dengan memainkan disekitar yang lain, aku hanya bisa meremas rambut Galih. Secara perlahan Galih membuka celana kerja beserta celana bagian dalam dan sekarang aku tanpa sehelai benangpun dimana posisi kami adalah sama-sama tanpa busana diletakkannya diriku diatas ranjang Ciuman Galih turun ke perut sambil membelai bibir bawah secara perlahan aku merasakan jari Galih masuk kedalam digerakkan secara perlahan keluar masuk. Galih menatapku yang sudah mulai b*******h, ciuman Galih turun hingga ke bagian bawah dibuka dengan jari secara lebar bagian bawah lalu ditiup Galih membuatku meremas rambut Galih "Galih ahhh...." erangku menahan semua "apa yang kamu lakukan ahh" "Sesuatu yang akan kamu sukai" ucap Galih Setelahnya aku merasa lidah Galih sudah bermain diarea bagian bawah dengan jari Galih juga masuk kedalam, remasan di rambut Galih semakin keras dan Galih adalah pemain yang sangat ahli dimana aku dibuat tidak berdaya dengan lidah dan jarinya di bagian bawah. "Galih aku tidak kuat" ucapku seketika dengan tangan masih berada di rambut Galih Gerakan Galih semakin cepat namun permainan lidahnya dibuat secara perlahan membuatku semakin tidak tahan atas apa yang Galih perbuat dan tidak lama cairanku keluar dengan segera Galih menjilat semuanya dan langsung ditelan sedangkan aku mengatur nafasku setelah pelepasan yang Galih lakukan "Kamu bisa menolak tapi tubuh kamu tidak" ucap Galih yang saat ini mendekat kearahku "sekarang beri juniorku seperti apa yang aku lakukan tadi" seketika aku melotot Galih tidak menghirauakan protesku dengan segera dibawanya miliknya dekat mulutku dengan posisiku aku terlentang di ranjang. Aku mencium kepala milik seketika aku memasukkan kedalam mulut sambil memberikan gerakan melingkar pada kepalanya yang didalam, tanganku mengocok milik Galih dengan pelan ketika bermain dengan milik Galih. Aku mendorong Galih dengan posisi aku bersimpuh dan Galih berdiri lalu aku menggerakkan tangan pada milik Galih secara tidak sadar aku membandingkan milik Galih yang sangat berbeda dengan Yudi dimana milik Galih memiliki diameter yang besar atau terlihat gemuk ketika aku menggenggamnya untuk panjangnya masih panjang Yudi Secara perlahan aku memasukkan milik Galih kedalam mulut dengan memainkan bongkahan yang ada di milikku, Galih memegang kepalaku untuk bergerak maju mundur dengan miliknya dalam mulutku dan Galih tidak mengenal ampun ditarik dan didorongnya mulutku dengan cepat seketika aku merasakan kedutan di milik Galih dan tanpa persiapan Galih mengeluarkan cairannya dalam mulutku dengan menekan kepalaku semakin membuat miliknya kedalam dan aku hanya bisa pasrah atas apa yang Galih lakukan Kamu sangat liar sayang" bisik Galih mendekatiku lalu menciumku secara perlahan "aku punya mainan buat kamu sebelum masuk dalam acara inti" menatapku lembut setelah pelepasannya dan aku segera menelan s****a Galih Galih mengambil sesuatu di dalam tas dan seketika aku menatap Galih dengan tidak percaya, Galih membawa mainan bergetar mendekat kearahku membuatku mundur kebelakang "Apa yang kamu lakukan?" tanyaku dengan sedikit waspada "Memuaskanmu" jawab Galih mencium bibirku "nikmati hari bersamaku" menarikku untuk kembali di ranjang "Ahhh" teriakku ketika merasakan mainan tersebut masuk dengan posisi masih menciumku dan aku teriak saat ciuman ini terlepas Galih berdiri dan duduk disampingku sambil menyalakan remote untuk mengontrol mainan ini, mulai dari pelan hingga cepat. Galih memandang wajahku yang mungkin sudah dipenuhi oleh nafsu, Galih mencium bibirku dengan lembut dengan tangannya meremas bukit kembarku terkadang mengulum benjolanku sambil digigitnya perlahan yang malah semakin membuatku bergairah "Ahh Galih" ucapku ketika akan mencapai klimaks Galih menghentikan mainan dan mengeluarkannya sebelum aku mengalami klimaks seketika aku kecewa dengan tindakan Galih namun ternyata Galih langsung memasukkan miliknya kedalam bagian bawah dengan posisi aku berada dibawah, ini adalah barang pribadi selain suami yang pertama kali masuk kedalam diriku "Bagaimana rasa milikku?" tanya Galih menatapku "lebih enak mana dengan Yudi?" Aku hanya diam merasakan setiap gesekan milik Galih di dalam bagianku, milik Galih berbeda walaupun tidak panjang seperti Yudi tapi ternyata miliknya ini terasa penuh di dalam milikku terasa penuh dan seakan menyentuh dinding dalam. "Kenapa berhenti?" tanyaku sedikit kecewa ketika Galih menghentikan goyangannya "Katakan padaku lebih enak mana aku atau Yudi?" tanya Galih menatapku menanti jawaban Aku menunduk "enak punya kamu" ucapku setengah berbisik sambil menahan malu Seketika Galih melepaskan miliknya lalu berada disebelahku sedangkan aku menatap Galih dengan bingung tapi Galih tersenyum mendengarnya "Buktikan dengan berada diatasku" bisik Galih Aku yang dari tadi akan mencapai klimaks dan digagalkan secara terus menerus membuatku dengan nafsunya berada diatas Galih, tanpa memberi rangsangan pada Galih dimana aku langsung memasukkan milik Galih kedalam bawahku dan dengan segera menggoyangkan bawah sedangkan Galih hanya diam menatapku sambil meremas kedua bukit kembar serta memberikan cubitan di benjolannya dan ini membuatku lebih semangat dalam menggerakkan bawah naik turun, aku merasakan milik Galih memenuhi dinding dalamku hingga tidak lama kemudian aku mengalami klimaks kesekian kali namun tidak lama kemudian Galih mengeluarkan cairannya didalam milikku, aku bisa merasakan bahwa cairan Galih masuk hingga kedalam Galih menarik dan memelukku dengan posisi aku masih berada diatas dirinya tanpa melepaskan penyatuan kami, tidak lama kemudian kami tertidur karena terlalu lelah dengan posisi aku berada diatas dalam pelukan Galih "Aku mencintaimu" bisik Galih dimana samar-samar aku dengar sebelum aku masuk dalam mimpi Aku tidak yakin atas apa yang dikatakan Galih karena bagaimanapun kami sudah memiliki pasangan yang sah dan aku tidak mau mengkhianati Yudi karena mencintainya dan ini seharusnya tidak boleh terjadi
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD