Dua Puluh Delapan

1230 Words

Dimas memakai pesawat terbaik di bidangnya, sehingga menempuh waktu cukup cepat, tak sampai tujuh jam sudah berada di kota Tokyo. Memesan taksi menuju rumah sakit tempat Kamila dirawat, hari sudah hampir malam saat dia akhirnya melangkahkan kaki menuju kamar rawat Kamila. Membuka pintu  kamar itu dan memperhatikan satu-satunya pasien di dalam kamar berukuran cukup luas tersebut. Seharusnya ada dua pasien lainnya namun sepertinya belum ada yang menghuni sehingga hanya Kamila seorang diri. Wanita itu duduk di pinggir ranjang menatap jendela, rambutnya tampak semakin tipis dan tubuh yang ringkih. Dimas berjalan pelan menghampirinya. “Hai,” sapa Dimas pada wanita yang masih menekuri jendela yang menampilkan pemandangan kota Tokyo. “Sudah sampai?” jawabnya dengan suara parau. Baju ru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD