bc

Dear Kanaya

book_age12+
782
FOLLOW
4.2K
READ
family
badgirl
drama
comedy
sweet
humorous
like
intro-logo
Blurb

"A, mau nggak jadi pacar Kana?"

"Apa untungnya buat saya?"

"Aku cantik lho, A. Orang Jakarta, pokoknya semua lekaki pasti jatuh cinta sama aku."

"Maaf, nggak bisa."

"Kenapa?"

"Saya penginnya nikah, mau nggak?"

"HAH?!"

Ini kisah Rifki, yang pernah gagal mengkhitbah perempuan bercadar karena suatu alasan.

ini kisah Kanaya, yang selalu ingin menaklukan Rifki yang menurutnya si cowok aneh sedunia.

chap-preview
Free preview
1. Si Ratu Tukang Mengkayal
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ⚠ Ambil berbahaya, buang buruknya ⚠ ⚠ Jangan menghakimi cerita sebelum kamu membacanya sampai tamat ⚠ Selamat membaca "Ateuuu !!! Ayo, ajak kami ke sana !!! Tante Kana sudah berjanji akan mengundang kami berenang ke sana !!" Gadis yang masih tengkurap di atas kasur itu tetap menutup mata, terlepas teriakan dua bocah berkucir kecil yang setia menarik-narik tangan sang tante yang menurut mereka seperti Kerbau. Soalnya jika bangun suka siang, paling pagi paling macet. "Tante kerbau banguun !! Ayo, iih, Ateuuu !! Masa kalah sama ayam? Ayam aja udah bangun masa Tante belum?" "Iih f**k sih nyamain gue sama ayam!" Kanaya berusaha menarik selimutnya. "Ya makannya kalau mau nggak mau disamain sama ayam bangun, dong." "Berisik." Kanaya mengacak rambutnya gemas, dia masih ngantuk tingkat dewa. Sampai kapan pun dia tidak akan bangun sebelum puas tidur. "Ateu udah Janji!" Salah satu dari mereka menabok kembali Kanaya cukup keras, tapi itu semua tidak mampu membuat Kanaya bangun. " Astagfirullah , Kanaya Putri Wardana! Ini udah jam sembilan, kamu masih tidur?" Terlihat perempuan berkisar 40 masuk ke kamar sang anak dengan wajah tak habis pikir, lantaran jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan, sementara masih tetap namplok di atas kasur. Apa kata dunia? "Kamu tahu, nggak? Orang yang bangunnya siang itu rezekinya kepatok ayam. Pantas aja kamu ngelamar kerja ke mana-mana nggak dapet-dapet. Mana ada ngelamar kerja jam tiga sore, hah?" "Aduuh, Mama berisik banget! Ini lagi nih, dua bocah, paling nggak bisa deh liat tantenya istirahat." "Istirahat bagaimana? Sekarang waktunya kerja, Kana. Kerjaa, Kanaa!! Ayo bangun, mandi, dan penuhi janji kamu ke Shashi dan Sasha. Cepat." Kanaya masih menutup mata rapat, dan yang lebih parah, dia mendengkur lebih kencang. "KA-NA-YA!" Mendengar suara sang Mama yang mirip ibu kost membuat Kanaya mau tak mau bangkit dari posisinya. Sisa-sisa liur masih terlihat di ujung bibir. Dua keponakannya terkikik melihat Kanaya yang joroknya minta ampun. Sofia pun kembali ke luar. Kanaya memang sudah bangun, tapi matanya masih terpejam. Sashi memegang tangan tantenya yang sebelah kanan, sedang Sasha memegang tangan yang sebelah kiri. Sesekali Kanaya menguap. Masih dalam keadaan sempoyongan, Kanaya berjalan dituntun oleh dua keponakannya yang mahabaik karena emang ada maunya. "Tante mandi, ya. Biar nggak bau. Nanti nggak bakal dapet pacar." Kanaya yang memang seperti kerbau, malah duduk di lantai toilet dengan loyo. Dia tidur jam dua pagi gara-gara menonton sebuah drama Korea secara maraton. Dua keponakannya langsung mengguyurnya dengan air dingin. "Sasha Sashi!!!!!!" jerit Kanaya yang nyaris membuat kaca jendela pecah, barang berjatuhan, dan lantai remuk, bahkan rumah terbelah dua. "Astagfirullah!" Sofia mengusap d**a kala sedang memasak bekal untuk cucu-cucunya. Gempa sekelebat baru saja terjadi. Usut punya usut, ternyata dari kecil Kanaya tidak pernah mandi pakai air dingin. Setelah mandi, Kanaya memasak mi goreng dan memakannya dengan lahap di ruang tivi. Kakinya naik ke atas, benar-benar tipe wanita yang tidak memiliki kesan adem-ayem alias kalem. Kelakuannya tidak seayu dan selembut namanya. KANAYA. Sesekali tangan satunya lagi memegang remote, mengganti channel dengan ekspresi kesal lantaran tidak ada acara yang berbobot. Hampir semuanya sinetron garing bin ajaib. Isi ceritanya gitu-gitu aja, yang beda cuma pemainnya. Sasha dan Sashi sudah keluar dari kamar, dengan tas yang sudah digendong. Mereka juga terlihat sangat rapi dan cantik. Neneknya sudah mengurus mereka. "Tante, ayo kita berangkat! Kata Nenek kita bakal nginep di sana." "Ke mana?" Seolah lupa dengan janjinya, Kanaya bertanya lempeng. Akhirnya channel berhenti pada satu stasiun yang menayangkan kartun paling melegenda sepanjang masa. Si kuning yang selalu ceria dengan tawa khasnya. Ya, itu adalah kartun kesukaan Kanaya. "Berenaaangg!!" "Nggak jadi. Kemarin Tante cuma boongan. Udah, ah. Lebih baik kalian berenang di belakang aja. Apa bedanya coba? Sama-sama air." Sang Mama yang mendengar penolakan Kanaya menggeleng-gelengkan kepala seraya berjalan menghampiri. "Kana, kamu tahu kan bagaimana perangai mereka? Sekali kamu berjanji, mereka akan terus menagihnya selama nyawa masih ada dalam tubuh kamu." Ya Allah, Kanaya ingin kiamat datang saat ini juga. Atau dia ingin meminta izin pada sang malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya sekarang juga hanya untuk sementara. "Sekarang kamu siap-siap, keburu siang." "Aduh, Mama. Tempatnya itu jauh banget, ada di Garut, Mama. Ya kali Kana nyetir ke sana, Kana nggak bakal kuat." Kanaya memberengut. "Garut lagi, Garut lagi, bosen tauk!" "Bukan kamu yang nyetir, tapi sopirnya. Ayolah. Kamu cuma antar mereka aja. Kamu sendiri yang salah." "Iya, Tante! Kami ingin bermain waterbum! Ingin ada ember jatuh juga. Terus main perosotan di air. Tante mau ya, nanti Tante tangkap kami dari bawah. Di sana juga ada pemandangan yang bagus. Ateu pasti suka, kan suka Ateu suka foto-foto." Ya kali gue berenang di tempat gituan, nanti mereka nyangka gue MKKB alias masa kecil kurang bahagia. Keduanya mulai merayu dengan wajah memelas seolah meminta belas kasihan. "Kami ingin ke sana lagi, Tante." Bibir bagian bawahnya ditarik ke bawah. "Nggak, males!" Kanaya tetap bersikukuh. Sashi mulai mengeluarkan jurus tangis berurai air mata andalannya. "Tante Kana jahaat!! Kami hanya ingin berlibur ke sana, sama seperti dulu, seperti saat Mama sama Papa masih adaa...." Tangis Sashi semakin kencang, disusul dengan tangis bocah yang satunya lagi. Suasana semakin geger gempita. Kanaya memicingkan mata, sumpah demi apa pun ia ingin membunuh pembawa acara yang kemarin memperkenalkan tempat wisata yang bernama Darajat itu. Kanaya menjambak rambutnya frustrasi. Lama-lama bisa mati berdiri menghadapi si kembar ini. Masalah ini bermula gara-gara insiden kemarin. Kanaya yang sedang menonton tayangan drama Korea, mencoba pindah ke channel lain karena malas menonton iklan. Ternyata si kembar ikut nonton, dan melihat tayangan berita yang menayangkan kawasan wisata yang wajib dikunjungi saat libur sekolah. "Ateu jangan diganti!" Protes keduanya saat Kanaya akan kembali menonton drama Korea. "Ih diem tau, anak kecil nggak boleh nonton." "Ateu jangan diganti, ih!!" Kanaya tetap mengganti lantaran adegan berikutnya adalah adegan paling penting yang tidak bisa dilewatkan. Drama Korea itu terkenal dengan jalan cerita yang sulit ditebak, setiap bagian ceritanya itu penting. Jadi wajib dilihat. "Ateu waterbum lagi ih yang tadi, jangan diganti!" Sashi langsung menjambak rambut Kanaya, kepala sang tante ikut tertarik. "Astaga nagaa!!!" Kanaya menjerit. "Lepasin Sashi, ih!" "Nggak mau!" Bukannya membantu, pasangan si kembar ikut-ikutan menjambak rambut tantenya. Suasana semakin ricuh. "Mamaaaaaa!!" s**l! Adegan romantis drama yang Kanaya tonton terlewatkan. "Hayoo, Nenek nggak ada, Ateu. Cepet ganti siniin remotenya!" Si kembar semakin gencar dan kencang menjambak rambut sang tante. "Sashi sama Sasha mau ke tempat tadi nggak?" tanya Kanaya di sela rasa sakitnya karena rambut indah kesayangannya yang sering dikasih sampo anti ketombe ditarik-tarik si kembar songong. "Besok kita berangkat ke sana, ya. Tapi lepas dulu!" Mata keduanya langsung berbinar. "Waah, mau banget, Tante!! Kita dulu penah ke sana, sekarang kita pengin lagi main ke sana." Mereka pun menghentikan aksi penyiksaannya terhadap Kanaya. "Ya udah, besok kita ke sana. Sebagai gantinya, biarin Tante kalian yang cantik ini nonton lagi. Oke?" Kanaya melakukan negosiasi. Dengan menahan murka luar biasa dia berusaha merapikan rambutnya yang kusut. "Siap, Tante!" Mereka mengajukan salam hormat, keduanya pun berlari meninggalkan Kanaya bersama tontonannya. Padahal niatnya Kanaya hanya ingin berbohong, tapi mengapa sekarang jadi begini? Ternyata berbohong menimbulkan malapetaka besar. Tak tahan mendengar tangis mereka yang memekakkan telinga, Kanaya mengalah dengan embusan napas gusar. "Tanteee!!!" "Iya, iya, ah! Bentar, Tante siap-siap dulu!" Kanaya mendelik, lalu melangkah sambil menghentak-hentakkan kaki ke atas lantai. Dosa apa yang telah ia lakukan sehingga diberikan dua keponakan paling menyebalkan sedunia. Tangis si kembar berhenti dengan serentak. Mereka berubah ceria seraya bersorak ria. "Kali-kali tuh, ya. Kamu harus pergi jalan-jalan yang jauh, jangan di rumah terus," sahut Sofia yang lama-lama kesal melihat kelakuan anak gadisnya. Sofia benar-benar sudah tidak memahami lagi kelakuan Kanaya yang kelewat malas. Lulus sekolah bukannya melamar kerja dengan giat, malah nganggur dengan alasan males kerja dan capai gara-gara berkali-kali ditolak. Disuruh kuliah, dia menjawab kalau dia juga malas belajar. Ngabisin duit juga. "Kuliah itu nggak menjamin kesuksesan, Ma!" Begitulah katanya sebagai s*****a membela diri paling ampuh. Sofia tidak tahu bagaimanakah masa depan putrinya nanti. Kerja malas, belajar apalagi, membantunya meringankan pekerjaan rumahnya pun malas. Bagaimana bisa dia menjadi istri yang baik untuk rumah tangganya nanti? Sebab yang dilakukan Kanaya hanya diam di kamar, keluar pun hanya untuk menjemput Sashi dan Sasha ke sekolah dan main dengan teman-temannya. Tidak ada hal berfaedah yang Kanaya lakukan. Semoga dia bisa mendapatkan suami yang baik dan mengerti. Itulah doa yang selalu dipanjatkan Sofia untuk putri bungsunya. Walaupun ia tahu, doa tanpa uasaha itu hanya sebuah kesia-siaan. Padahal masih banyak tempat rekreasi yang bagus dan berbobot, kenapa harus Garut? Seumur hidup, Kanaya tidak pernah memiliki niat untuk berangkat ke kota kecil itu. Tapi takdir seolah membawanya ke sana secara terus-menerus. Dulu suami dari kakaknya tinggal di sana, dan Kanaya pernah mengalami yang namanya menggigil karena diharuskan menginap di sana untuk menemani kakaknya sewaktu masih SMP. Karena udara di sana benar-benar dingin seumpama kutub es. Dalam bayangan, dia selalu bermimpi untuk bisa berlibur ke Korea Selatan. Dengan harapan, akan bertemu dengan oppa-oppa Korea yang selalu membuatnya kelepek-kelepek saat menonton dramanya. Kanaya selalu ingin memiliki kisah unik seperti cerita drama Korea yang selalu ia tonton. Misalnya, kalau nanti ia datang ke Seoul, dompetnya kecopetan, maka akan ada lelaki korea yang dengan ikhlas membantu. Eh, tahu-tahu ternyata dia jodohnya, dan yang lebih membanggakan lagi, ternyata dia adalah Lee Min Ho. Hohoho. Rezeki nomplok si pengangguran pengagum oppa Korea. Drama romantis pun akan terjadi. Kanaya akan menjadi pemecah rekor K-Drama Lovers yang berhasil menikah dengan Oppa kesayangannya. Mendadak dia akan menjadi selebritis terkenal, bukan hanya di Indonesia, tapi di Korea juga. Dia akan sering menghadiri beberapa acara jumpa pers dengan gaun cantik menarik, bersanding dengan Lee Min Ho. Lalu dia akan berteriak di telinga sang mama kalaupun dirinya hanya lulusan SMK, tapi hidupnya bisa terjamin hanya dengan cara mengidolakan aktor Korea. Oke, mimpinya terlalu ketinggian. Awas Kana, nanti jatoh, sakit, lho. Nanti realitanya malah sama Oppa di Panti jompo. Kan ribet. Kanaya rela sakit parah asal yang ngerawatnya dokter berwajah seperti Lee Jong Suk dalam drama Doctor Stranger. Kanaya rela jadi tersangka asalkan yang menginterogasinya detektif ganteng bin manis seperti Lee Seung Gi dalam drama You are All Surrounded. Jadi Gumiho berekor sembilan pun Kanaya tak mengapa, asalkan kekasihnya mirip Lee Seung Gi. Ah, Lee Seung Gi, betapa Kanaya sangat mengidolakannya dan berharap bahwa dia adalah jodohnya. "Saranghaeeee!!!" Kanaya bernyanyi dengan oktaf tinggi, di telinganya terpasang headseat yang tersambung dengan ponsel yang memutar lagu Korea berjudul Starting Now I Love You, penyanyi yang memerankan tokoh Dae Wong dalam drama My Girlfriend is a Gumiho. Ya, lagi-lagi Lee Seung Gi. Saking nge-fans-nya sama aktor itu, Kanaya rela jadi jomblo seumur hidup. Bukan, bukan hanya itu yang Kanaya jadikan alibi, tapi ada hal lain. "Tante berisik! Nanti kalau tabrakan gimana?" Protes Sasha gemas mendengar nyanyian tantenya yang fals. "Eh, terserah dong. Apa hubungannya suara gue sama tabrakan?" "Nanti kan gempa." Sasha dan Sashi tengah mengulum permen yang tadi dibeli di minimarket sebelum menjalani perjalanan jauh. Permen rasa strawberry itu dimakan satu berdua. "Ih kalian jorok banget, deh makan satu permen berdua." "Ateu lebih jorok." Sashi menjulurkan lidah. "Jorok apanya?" "Tadi waktu bangun tidur, ilernya keluar." Tawa si kembar pun menderai Sontak Kanaya langsung membekap mulut Sashi. "Kamu itu kalau ngomong dijaga, ya. Main fitnah aja." Dengan jail tanpa perasaan Sashi langsung menyemburkan liur di tangan Kanaya yang sedang membekapnya. Refleks Kanaya menjerit untuk keseribu kali selama hidup dengan dua anak keturunan makhluk astral ini. Tangannya basah oleh liur milik Sashi. "Sashi iiihh apaan sih kamu, ah!" Si kembar tertawa lagi. Tak terhitung berapa kali mereka membuat tantenga marah dalam satu hari. Sumpah Kanaya sudah tidak tahan lagi menghadapi mereka. Tapi mau bagaimana lagi, Kanaya sangat menyayangi mereka. Gara-gara mereka juga Kanaya sering dikira janda muda. Habis mau bagaimana lagi, si kembar nempel terus kayak perangko. "Ateu mau permen nggak?" tawar Sashi tanpa dosa. "Ateu, Sasha pengin e'e." "Iiih, Sasha kentut, ya?!" tuding Sashi. Kanaya membelalang. Tiba-tiba sang sopir menghentikan mobilnya di tepian. Ingin mobil yang ditumpangi berhenti, Kanaya bertanya. "Ada apa sama mobilnya, Mang? Kenapa berhenti?" "Memutuskan mogok, Mbak." Kanaya menyandarkan kepala, lalu menepuk jidat frustrasi. Ekspresinya kosong. "Ateu, Sasha pengin e'e! Ayo anter ke kamar mandi!" Kanaya ingin pingsan, sumpah ia ingin pingsa sekarang juga! Bau menyengat mulai melingkupi mobil. "Iih bauuu !!! Sasha e'e di celana, ya ?! Iih bauuuu !!!" Sashi memprotes dengan suara kencang dan cempreng. "Ateu Shasa e'e di celana !! Iih Ateu bauu !!" Papa, ajak Kana ke liang kubur sebentar aja! . . . Jazakumullah khairan yang sudah berkenan membaca kisah Kanaya yang sederhana ini Sudah baca Alquran kah hari ini? 15 November 2018 07 Rabi'I 1440H

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.4K
bc

PASSIONATE LOVE [INDONESIA] [END]

read
2.9M
bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
91.0K
bc

PLAYDATE

read
118.8K
bc

CRAZY OF YOU UNCLE [INDONESIA][COMPLETE]

read
3.2M
bc

Bastard My Boss

read
2.7M
bc

Marry Me If You Dare

read
223.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook